Asupan asam folat yang terpenuhi dengan baik selama masa kehamilan menjadi hal yang penting. Pasalnya, kekurangan asam folat saat hamil dapat menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan ibu hamil dan janin.
Selama masa kehamilan, bunda memiliki kebutuhan nutrisi yang meningkat. Salah satu nutrisi penting yang perlu dipenuhi adalah asam folat. Ibu hamil setidaknya membutuhkan 400 mcg asam folat setiap harinya. Saat hamil, kebutuhan harian asam folat akan meningkat sesuai usia kehamilan.
Asam folat adalah jenis vitamin B yang memiliki peran penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Asam folat sangat penting bagi ibu hamil karea jika sampai kekurangan, dapat memicu gangguan pada ibu hamil, seperti anemia hingga kondisi cacat lahir pada bayi.
Ciri ibu hamil kekurangan asam folat
Pada awal kekurangan asam folat, ibu hamil mungkin tidak mengalami gejala yang mengganggu. Namun seiring berjalannya waktu, ciri ibu hamil yang kekurangan asam folat mulai terlihat seperti berikut ini:
• Sesak napas
• Mudah lelah
• Pusing dan sakit kepala
• Wajah terlihat pucat
• Muncul sariawan tanpa sebab yang jelas
• Sulit berkonsentrasi
• Penurunan berat badan
• Menjadi pelupa
• Sulit merasakan makanan
Dampak kekurangan asam folat
Berikut ini beberapa dampak kekurangan asam folat saat hamil yang perlu bunda ketahui:
1. Meningkatkan risiko cacat lahir
Sejak menjalani program kehamilan atau trimester pertama, bunda harus memastikan bahwa asupan harian asam folat sudah tercukupi. Sebab pada 12 minggu pertama kehamilan, tulang belakang janin sedang mengalami perkembangan. Nah, asam folat ini memegang peranan penting dalam proses tersebut.
Asupan asam folat yang dianjurkan pada sekitar 1 bulan sebelum hamil hingga 3 bulan pertama kehamilan adalah 400 mcg per hari. Sementara, pada usia kehamilan 4 sampai 9 bulan, kebutuhan asupan asam folat meningkat menjadi 600 mcg per hari.
Bila selama masa tersebut kebutuhan asam folat harian ibu hamil tidak terpenuhi, maka risiko bayi menderita cacat tabung saraf (spina bifida) akan semakin besar. Begitu pula dengan risiko cacat lahir lainnya, seperti penyakit jantung bawaan dan bibir sumbing.
2. Anemia
Seperti yang telah disebutkan di atas, asam folat memiliki peran penting dalam proses pembentukan sel darah merah. Jika kekurangan nutrisi ini, bunda bisa mengalami anemia. Anemia saat hamil yang tidak diatasi berisiko menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan bayi saat lahir rendah (BBLR).
3. Preeklampsia
Risiko terjadinya preeklampsia akan meningkat jika ibu hamil kekurangan asupan asam folat selama masa kehamilannya. Preeklampsia merupakan kondisi yang perlu diwaspadai karena dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin, terlebih jika tidak mendapatkan penanganan hingga persalinan.
4. Menghambat perkembangan janin
Perkembangan janin bisa terhambat jika kebutuhan asam folat ibu hamil tidak terpenuhi. Pasalnya, asam folat memiliki peran penting dalam menunjang pertumbuhan serta perkembangan sel tubuh dan memproduksi DNA pada janin.
5. Meningkatkan risiko kelahiran prematur dan keguguran
Ibu hamil yang kebutuhan asam folatnya tidak terpenuhi berisiko mengalami kelahiran prematur. Kurangnya asam folat selama masa kehamilan juga dapat meningkatkan risiko plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum waktunya.
Lepasnya plasenta dari dinding rahim ini akan membuat janin kekurangan oksigen dan nutrisi. Akibatnya, janin berisiko meninggal di dalam kandungan atau keguguran. Hal ini akan menyebabkan ibu hamil mengalami nyeri dan pendarahan hebat.
Sumber asam folat yang bisa didapatkan
Asam folat bisa diperoleh dari beberapa jenis makanan. Berikut ini adalah jumlah asam folat yang terkandung di dalam beberapa makanan:
• 30 gram kacang tanah panggang: 40 mcg asam folat
• Satu buah jeruk (150 gram): 50 mcg asam folat
• 60 gram asparagus rebus: 90 mcg asam folat
• 95 gram bayam rebus: 115 mcg asam folat
• 85 gram hati sapi: 215 mcg asam folat
Selain diperoleh dari beberapa makanan di atas, ibu hamil membutuhkan asam folat dalam bentuk suplemen. Hal ini sangat penting, karena dikhawatirkan kandungan asam folat pada makanan hilang atau rusak saat proses memasak. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa suplemen asam folat lebih mudah diserap oleh tubuh dibandingkan yang terkandung pada makanan.
Asupan asam folat menjadi hal penting dalam menunjang kesehatan ibu hamil. Meski begitu, asam folat tidak boleh dikonsumsi melebihi 1000 mcg setiap harinya, kecuali disarankan oleh dokter, ya bun.