Medikacare

Kenali penyebab kanker getah bening - Medikacare

Kenali penyebab kanker getah bening - Medikacare

Kanker getah bening merupakan salah satu jenis kanker yang banyak terjadi di Indonesia. Penyebab dari kanker getah bening pun masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang berisiko terkena penyakit ini.


Kanker getah bening atau limfoma adalah jenis kanker yang menyerang sistem limfatik, yakni bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berperan dalam melawan infeksi virus. Limfoma dapat memengaruhi sistem limfatik bagian mana pun, termasuk kelenjar getah bening, kelenjar timus, usus, sumsum tulang, amandel dan limpa.


Ada 2 jenis limfoma yang paling sering ditemukan, yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. Umumnya, kedua jenis limfoma ini dapat dibedakan melalui tipe sel getah bening yang berkembang menjadi ganas. Selain itu, terdapat limfoma yang diduga disebabkan oleh gangguan sistem imun, yakni limfoms Burkitt.


Ragam penyebab kanker getah bening

Kanker getah bening terjadi ketika sel limfosit di kelenjar getah bening meningkat dengan cepat dan menjadi ganas. Hal ini membuat jumlah sel getah bening menjadi sangat banyak sehingga menyebabkan kelenjar getah bening menjadi bengkak.

Hingga saat ini, alasan mengapa sel limfosit berkembang menjadi ganas belum diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan data dari beberapa riset badan kesehatan, ada berbagai faktor yang bisa membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit kanker getah bening.

Berdasarkan jenisnya, berikut ini adalah beberapa faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit kanker getah bening:

1. Limfoma Hodkin

Kanker getah bening Hodgkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terjadi pada beberapa kondisi berikut ini:

• Berusia antara 20-40 tahun atau berusia di atas 55 tahun.
• Berjenis kelamin laki-laki.
• Memiliki keluarga yang didiagnosis menderita kanker getah bening.
• Menderita infeksi virus Epstein-Barr (EBV) yang dapat menyebabkan monokleosis (demam kelenjar).
• Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya akibat mengalami panyakit HIV/AIDS atau penyakit autoimun

2. Limfoma non-Hodgkin

Sementara itu, beberapa faktor risiko kanker getah bening non-Hodgkin di antaranya:

• Berusia di atas 60 tahun, akan tetapi penyakit ini juga bisa menyerang anak-anak.
• Memiliki riwayat penyakit leukemia, infeksi virus hepatitis C, infeksi bakteri pylori atau infeksi virus Epstein-Barr (EBV).
• Sering terpapar zat kimia beracun, seperti herbisida dan pestisida.
• Kelebihan berat badan atau mengalami obesitas.
• Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena mengidap penyakit HIV/AIDS atau penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan penyakit celiac.

Gejala kanker getah bening

Gejala kanker getah bening yang utama adalah munculnya benjolan di beberapa bagian tubuh, seperti ketiak, leher atau lipatan paha. Hal ini terjadi akibat adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Penyakit ini juga dapat menimbulkan gejala lainnya, berupa:

• Mengalami penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
• Mengalami penurunan nafsu makan.
• Sering mengalami demam.
• Mudah kelelahan.
• Sesak napas dan nyeri dada.
• Gatal-gatal.
• Perut terasa membesar dan sakit.
• Keringat dingin di malam hari.

Meski begitu, perlu diingat bahwa memiliki satu atau lebih faktor risiko di atas bukan berarti anda pasti terkena penyakit kanker getah bening di masa mendatang. Sebaliknya, seseorang yang mengalami kelenjar getah bening juga mungkin memiliki faktor risiko atau penyebab yang tidak diketahui dengan jelas.

Namun, bila anda merasa khawatir atau mengalami gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter. dengan begitu, langkah penanganan bisa segera dilakukan sesuai dengan jenis serta penyebab kanker getah bening yang dialami.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB