Apa itu usus buntu?
usus buntu atau apendiks merupakan organ berbentuk seperti kantong dengan ukuran 5-10 cm yang tersambung pada usus besar. Kondisi ini umumnya ditandai dengan sakit pada perut bagian kanan bawah. Biasanya, terjadi pada usia 10-30 tahun radang usus buntu terjadi karena adanya penyumbatan yang membuat usus menjadi membengkak dan pecah. Seseorang yang mengalami radang usus buntu memiliki beberapa gejala seperti.Gejala usus buntu
1. Sakit perut pada bagian kanan bawah
Gejala usus buntu pada umumnya ditandai dengan sakit perut pada bagian kanan bawah yang terjadi secara tiba-tiba. Hal ini disebabkan karena adanya iritasi pada lapisan dinding perut yang menyebabkan usus buntu mengalami pembengkakan. Jika radang usus buntu terjadi pada ibu hamil rasa sakit akan muncul pada perut bagian atas akibat usus yang terdorong oleh janin. Rasa sakit akan meningkat ketika anda bersin, mengejan, batuk dan beberapa gerakan lain yang dapat memberikan tekanan pada perut.2. Mual dan muntah
mual dan muntah juga merupakan gejala yang dirasakan ketika anda mengalami radang usus buntu. Kondisi ini terjadi karena, adanya peradangan pada saluran pencernaan dan saraf. Sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut dan membuat nafsu makan menjadi menurun.3. Mengalami gangguan pada pencernaan
Selain mual dan muntah, peradangan yang terjadi pada usus buntu juga akan menimbulkan masalah pada pencernaan, seperti diare, sembelit dan kesulitan buang air besar. Hal ini tentu membuat perut anda terasa tidak nyaman.4. Sering buang air kecil
Posisi usus buntu cukup dekat dengan kandung kemih, sehingga ketika mengalami peradangan kandung kemih pun mengalami peradangan serupa yang menyebabkan anda sering buang air kecil5. Demam
Demam dapat terjadi ketika anda mengalami radang usus buntu, kondisi ini juga dapat disertai dengan detak jantung yang meningkat. Hal ini disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang bekerja untuk melawan infeksi dan membunuh bakteri jahat, sehingga membuat suhu tubuh menjadi meningkat.Komplikasi usus buntu
Jika tidak segera ditangani atau dianggap sepele, penyakit usus buntu dapat menimbulkan komplikasi yang cukup serius, diantaranya:• Abses atau kantong usus yang berisi nanah
• Pembengkakan pada usus buntu menjadi pecah
• Peritonitis atau infeksi pada lapisan perut ketika usus buntu pecah
• Sepsis atau peradangan yang menyebar ke seluruh tubuh karena bakteri pada usus buntu
Pengobatan pada penyakit usus buntu
radang usus buntu umumnya memerlukan pembedahan atau tindakan operasi untuk mengatasinya, akan tetapi jika kondisinya masih ringan dan tidak menimbulkan komplikasi. Anda dapat melakukan perawatan secara mandiri dirumah dengan beberapa cara yang cukup mudah seperti:1. Hindari aktivitas yang terlalu berat
2. Mengonsumsi antibiotik
3. Berikan sedikit tekanan pada perut ketika akan batuk atau bersih
4. Istirahat yang cukup
5. Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat
6. Konsumsi air putih yang cukup
7. Gunakan pengobatan tradisional
Pencegahan radanga usus buntu
• Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung serat• Minum air putih dengan cukup
• Istirahat yang cukup
• Melakukan pemeriksaan secara berkala dengan dokter
Itulah beberapa gejala radang usus buntu yang perlu anda ketahui. Untuk langkah awal setelah anda mengalami gejala-gejala yang sudah disebutkan diatas, sebaiknya lakukan pemeriksaan dengan dokter untuk mengetahui jenis peradangan usus buntu yang anda rasakan. Dokter akan memberikan keputusan apakah harus segera dilakukan tindakan atau masih bisa melakukan perawatan secara mandiri dirumah.