Pola asuh permisif ditandai dengan orang tua yang tidak memberi banyak tuntutan dan jarang mendisiplinkan anak. Meski tidak menuntut banyak hal, namun apakah pola asuh seperti ini baik untuk tumbuh kembang Si Kecil?
Pola asuh permisif atau permissive parenting merupakan pola asuh yang dikenal memanjakan, karena ditandai dengan kebebasan dan keterbukaan orang tua kepada anaknya. Orang tua yang permisif berusaha untuk membesarkan anaknya tanpa menetapkan aturan dan ekspektasi yang jelas.
Karakteristik Pola Asuh Permisif
Berikut ini adalah beberapa ciri orang tua yang menerapkan pola asuh permisif:a. Tidak banyak menetapkan aturan untuk anak
b. Tidak memberi tanggung jawab yang jelas kepada anak
c. Tidak konsisten terhadap aturan yang dibuat
d. Jarang mendisiplinkan atau memberi hukuman pada anak
e. Percaya sepenuhnya kepada anak untuk membuat keputusan besar yang seharusnya perlu dipertimbangkan juga oleh orang tua
f. Sering memberi hadiah agar anak berperilaku baik
g. Orang tua lebih terlihat seperti teman
h. Tidak membatasi waktu bermain anak
Dampak Pola Asuh Permisif Terhadap Anak
Meski memiliki tujuan yang baik dan ingin memberikan kasih sayang pada anak, penerapan pola asuh permisif ternyata dapat memberikan dampak terhadap tumbuh kembang dan pembentukan karakter anak.Berikut adalah beberapa dampak yang kurang baik dari pola asuh permisif bagi anak:
1. Prestasi Akademik Rendah
Sebuah riset menyebutkan bahwa pola asuh permisif berisiko membuat prestasi akademik anak cenderung rendah. Sebab, orang tua yang permisif jarang menerapkan target dan tidak memiliki ekspektasi apapun terhadap anaknya.Hal tersebut bisa membuat anak kurang memiliki motivasi dan daya juang untuk mencapai cita-cita dalam hidupnya.
2. Sulit Mengambil Keputusan
Orang tua yang mengasuh anaknya secara permisif umumnya kurang ikut campur atau jarang memberi masukan dalam hal yang perlu diputuskan oleh anak. Mereka cenderung membiarkan anak mengambil keputusan dan memecahkan masalahnya sendiri.Padahal, anak-anak tetap memerlukan peran orang tua ketika sedang menghadapi masalah atau harus membuat keputusan. Jika terjadi secara terus-menerus, hal ini bisa membuat keterampilan sosial yang dimiliki anak menjadi buruk.
3. Sulit Mengelola Stres
Anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif juga akan kesulitan dalam mengelola stres. Ini karena mereka tidak terbiasa untuk mengendalikan emosinya dengan baik, terutama ketika dihadapkan dengan situasi di mana mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan.Penelitian menyebutkan bahwa anak yang tidak terbiasa mengelola stresnya dengan baik lebih berisiko tumbuh menjadi pribadi yang kurang berempati, sulit bergaul, dan memiliki kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang kurang baik ketika dewasa, seperti minum minuman beralkohol atau mengonsumsi obat-obatan terlarang.
4. Sulit Mengatur Waktu
Karena tidak terbiasa dengan adanya aturan dan kedisiplinan, anak yang dibesarkan dengan pola asuh permisif biasanya memiliki kesulitan untuk mengatur waktu dan kebiasaannya sendiri. Hal ini bisa membuat mereka banyak menghabiskan waktu untuk bermain dan sedikit waktu untuk belajar. Akibatnya, prestasi akademik anak menjadi bermasalah dan sulit terdidik di sekolah.Cara Mengubah Pola Asuh Permisif
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk mengubah pola asuh permisif menjadi pola asuh otoritatif:a. Membuat aturan di rumah untuk anak, misalnya mengenai pekerjaan rumah, jadwal tidur, atau jadwal bermain agar anak mengerti bagaimana harus berperilaku dan bertanggung jawab.
b. Usahakan untuk tetap konsisten terhadap aturan yang telah dibuat
c. Jelaskan pada anak mengapa aturan yang dibuat perlu ditaati
d. Berikan konsekuensi, seperti teguran atau hukuman ringan jika anak melanggar aturan
e. Hargai setiap usaha yang anak lakukan untuk mentaati aturan, misalnya dengan memberi pujian
Memanjakan anak sesekali saja memang diperbolehkan. Namun jika terlalu sering, hal ini tidak baik bagi tumbuh kembangnya. Oleh sebab itu, jika selama ini Bunda dan Ayah terbiasa menjalani pola asuh permisif, cobalah untuk mengubah pola asuh ini menjadi lebih baik.