Medikacare

Bahaya infeksi Rabies pada Manusia- Medikacare

Bahaya infeksi Rabies pada Manusia- Medikacare

Jika menginfeksi manusia, rabies tidak hanya berbahaya tetapi bisa mengakibatkan kematian. Penyakit yang dikaitkan dengan gigitan hewan ini sebenarnya dapat dicegah jika penanganan dilakukan dengan cepat dan tepat.


Rabies atau dikenal dengan penyakit anjing gila adalah infeksi virus rabies yang merupakan jenis dari Lyssavirus. Virus rabies ini umumnya dapat ditemukan di air liur hewan yang terinfeksi dan menular melalui gigitan atau cakaran hewan tersebut.


Selain itu, jika seseorang mengalami luka terbuka dan secara tidak sengaja kontak dengan air liur dari hewan yang terinfeksi, penularan juga bisa saja terjadi. Virus rabies menginfeksi sel saraf hingga akhirnya menyebar dan merusak otak serta sumsum tulang belakang.

Rabies bisa dicegah dan bisa disembuhkan asalkan penanganan cepat dilakukan, tetapi bisa sangat berbahaya jika terlambat mendapatkan pengobatan.

Bahaya Rabies pada Manusia

Beberapa hewan yang diketahui dapat menularkan virus rabies adalah anjing, kelelawar, dan hewan liar lainnya. Ketika tergigit hewan rabies, gejala rabies pada manusia tidak langsung muncul. Virus rabies membutuhkan waktu berhari-hari untuk bisa masuk ke dalam sistem saraf hingga akhirnya menyebabkan gejala berat.

Fase ketika virus rabies mulai menginfeksi hingga muncul gejala disebut sebagai masa inkubasi. Pada masa ini, penanganan yang tepat, termasuk pemberian vaksin sangat diperlukan guna mencegah penyebaran virus, sehingga risiko terjadinya gejala berat dan fatal bisa berkurang.

Ketika virus rabies mulai menginfeksi sel-sel saraf, akan muncul gejala prodromal yang mirip dengan gejala flu, seperti demam, kelelahan, serta muncul rasa terbakar, gatal, kesemutan, nyeri, hingga mati rasa di area luka bekas gigitan. Pada fase ini, pemberian vaksin biasanya sudah tidak efektif untuk mencegah pasien masuk ke dalam fase lanjutan.

Jika virus rabies sudah mencapai otak dan sumsum tulang belakang, penderitanya dapat mengalami perubahan perilaku dan gangguan neurologis. Ketika sudah sampai ke saraf pusat, ada beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan oleh virus rabies, di antaranya:

1. Ketidakstabilan Emosi dan Halusinasi

Sistem saraf otak yang rusak karena virus rabies dapat menyebabkan penderitanya mengalami kebingungan, berperilaku kasar, koordinasi tubuh berkurang, agitasi, hingga halusinasi. Penderitanya juga bisa menjadi hiperaktif dan memiliki keinginan untuk memukul atau mengigit. Gejala ini bisa hilang dan timbul.

2. Fobia Air, Cahaya, dan Udara

Rabies dapat membuat otot-otot tubuh melemah. Penderita rabies akan merasakan sakit yang cukup parah ketika menelan air, termasuk air liurnya sendiri. Rasa sakit ini dapat terjadi karena otot-otot di tenggorokan mengalami kejang ketika mencoba menelan, sehingga seperti terlihat fobia akan air atau hidrofobia.

Penderita rabies juga biasanya akan cemas dan berontak ketika wajahnya terkena hembusan udara. Sama seperti saat terkena air, penderita rabies juga akan merasakan nyeri yang hebat ketika terpapar udara, sehingga mereka takut dan menghindarinya.

3. Kelumpuhan Tubuh

Kerusakan sistem saraf dan otot yang semakin parah bisa mengakibatkan mati rasa dan kelumpuhan yang diawali dari luka yang digigit. Lama-kelamaan, kelumpuhan bisa menjalar hingga ke bagian tubuh lain, termasuk wajah. Menurut riset dari WHO, sekitar 20% penderita rabies mengalami kelumpuhan.

Selain itu, rabies bisa menyebabkan gejala kaku pada bagian leher, muncul sensasi seperti ditusuk di seluruh bagian tubuh dan sakit kepala yang cukup parah.

4. Koma

Jika kerusakan otak dan sumsum tulang belakang sudah sangat berat akibat infeksi virus rabies, penderitanya bisa kehilangan kesadaran atau koma. Bila sudah berada di fase ini, penderita rabies bisa saja mengalami kematian akibat gagal napas dan henti jantung pada hari ke 7-10 sejak gejala-gejala sebelumnya muncul.

Rabies tidak hanya ditularkan melalui gigitan anjing, namun virusnya pun bisa menyebar dari gigitan kucing, musang, kera, atau kelelawar. Virus rabies juga belum diketahui dapat menular antar manusia. Tetapi pada beberapa kasus, ditemukan bahwa penularan virus terjadi melalui transplantasi organ atau jaringan.

Jika Anda atau orang sekitar digigit, dicakar, atau terkena air liur hewan yang diduga terjangkit rabies, segera bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir. Setelah itu, segera periksakan diri ke dokter agar mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB