Medikacare

Benarkah Gaya Parenting Seperti Ini Dapat Mendidik Anak Dengan Baik? - Medikacare

Benarkah Gaya Parenting Seperti Ini Dapat Mendidik Anak Dengan Baik? - Medikacare

Parenting merupakan suatu hal yang sedang banyak dibicarakan oleh para orang tua muda di Indonesia. Banyak gaya parenting yang seringkali dibicarakan oleh para orang tua, dari mulai melakukan komunikasi yang baik dengan sang anak, kemudian gaya pengasuhan permisif yang biasanya membiarkan anak melakukan apa yang mereka inginkan tetapi dengan bimbingan dari orang tua, gaya pengasuhan acuh dengan memberi kebebasan pada anak melakukan apa yang ia sukai, dan masih banyak lagi.


Akhir-akhir ini ada gaya parenting yang sedang disorot di media sosial, yaitu parenting VOC. Nama dari gaya parenting yang satu ini diambil dari kongsi dagang yang pernah menguasai perekonomian Indonesia oleh Belanda.

Mengapa parenting ini bisa disebut parenting VOC? Hal ini dikarenakan gaya dari parenting yang dilakukan orang tua kepada anak lebih mengedepankan kedisiplinan, aturan yang ketat dan otoritasi yang keras dari sang orang tua.

VOC terkenal pada zaman penjajahan dengan hal yang serba keras dan kejam. VOC tak segan untuk membentak, memerintah, dan mengarahkan rakyat bumiputera untuk menghasilkan keuntungan maksimal bagi Belanda. Sebagai misal kita contohkan jika sang anak berperan sebagai Indonesia yang merupakan negara yang di perintah, dan orang tua sebagai Belanda yang kerap memberikan perintah keras kepada sang anak. Akankah parenting seperti ini dapat mendidik anak dengan baik, atau mungkin sebaliknya? Yuk kita bahas diartikel Medikacare berikut ini

Dampak yang akan terjadi dari penerapan parenting VOC

Gaya parenting ini menimbulkan banyak respon, entah itu pro, ataupun kontra. Apa yang menyebabkan gaya parenting ini di setujui oleh beberapa pihak dan di tentang oleh pihak lainnya?

1. Aturan Ketat Selama Parenting

Orang tua biasanya melakukan hal ini dengan mengharapkan ketaatan dari sang anak, tanpa bernegosiasi dan berdiskusi dengan anak. Orang tua akan merasa puas jika sang anak tidak melawannya dan menuruti apa yang ia perintahkan. Hal ini dapat membuat sang anak mengetahui apa yang harus ia lakukan dan cenderung lebih teratur kedepannya terhadap yang ia lakuka. Akan tetapi, hal ini juga membuat seorang anak kehilangan kepercayaan dirinya, yang akhirnya mereka akan bergantung kepada orang lain dalam mengambil keputusan.

2. Kedisiplinan Tegas yang Diberikan Orang Tua

Kedisiplinan merupakan suatu hal yang sangat di garis bawahi pada parenting ini. Jika sang anak melakukan kesalahan, tak segan orang tua akan memberikan sanksi terhadap apa yang ia lakukan dalam bentuk apapun itu. Tentu saja hal ini dapat melatih sang anak untuk menjadi anak yang disiplin dalam kehidupan kedepannya. Akan tetapi jika sanksi yang ia terima terlalu berat, maka sang anak akan mengalami kecemasan dan ketakutan yang lebih cenderung lebih tinggi, bahkan bisa jadi sang anak akan melakukan pemberontakan terhadap sanksi sanksi yang ia dapatkan.

3. Otoritas yang diberikan Orangtua

Hal ini orang tua akan menjadikan dirinya memiliki kekuasaan atas anaknya dan mengontrol penuh atas apa yang dilakukan oleh sang anak. Hal tersebut menimbulkan kepatuhan pada apa yang telah ditetapkan pada sang anak dan menjadikan sang anak patuh pada siapapun yang memberikan perintah kepadanya. Akan tetapi dampak lainnya, dapat menyebabkan sang anak cenderung tidak memiliki kemampuan untuk berpikir kritis, karena anak akan cenderung menekankan ketaatan maksimal dan sang anak akan memiliki sedikit ruang untuk mengemukakan pendapat atau mempertanyakan otoritas orang tua.

Semua yang dilakukan pasti memiliki sisi positif dan negatif dari apa yang dilakukan. Banyak orang yang berbicara bahwa hasil yang bagus akan mereka terima jika menerapkan parenting ini. Banyak juga yang mensetujui dan mengatakan bahwa hasil yang akan didapat membuat anak yang mereka didik menjadi pribadi yang tidak cengeng, dan cenderung tidak mudah mengeluh karena ia telah terbiasa dengan aturan yang mereka dapatkan dari orang tua mereka.

Sedangkan di lain sisi, dari mereka yang kontra dengan hal ini mengatakan bahwa, hubungan sang anak dengan orang tuanya akan terganggu karena sang anak cenderung tidak terbuka kepada orang tuanya dan berlaku ‘takut salah’ dihadapan orang tuanya. Kemarahan yang dipendam sang anak akan menimbulkan perilaku agresif pada akhirnya jika itu terus terjadi.

Perlu diingat lagi bahwa perilaku dan kepribadian sang anak berbeda beda. Maka dari itu gaya pendekatan dengan anak seharusnya dilakukan secara seimbang dan responsive. Dengan menggabungkan berbagai gaya parenting seringkali lebih efektif untuk membentuk anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang positif.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB