Air susu ibu atau yang sering kita sebut dengan ASI merupakan sumber nutrisi yang paling sempurna bagi bayi. ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan oleh tumbuh kembang sikecil dan akan mengoptimalkan proses tersebut. Salah satu dari aspek yang seringkali menjadi perhatian para bunda ialah mengenai konsistensi dari jenis cairan ASI tersebut. Konsistensi ASI bisa beragam dari yang cair hingga kental pada fase menyusui. Pertanyaan yang selalu saja muncul di benak para bunda ketika sedang dalam fase menyusui adalah salah satunya “Apakah air susu yang kental lebih baik dari pada air susu yang encer?”. Hal tersebut pasti saja muncul di benak para bunda yang menyusui, terlebih lagi jika bunda pertama kali menyusui sang buah hati.
ASI terdiri dari berbagai macam komponen penting seperti lemak, protein, karbohidrat (terutama laktosa), vitamin, mineral, enzim, dan juga hormon. Pada faktanya, komposisi ASI tidak selalu sama, hal ini akan berubah selama satu sesi menyusui serta seiring dengan berjalannya waktu.
Pada tahapannya, air susu yang pertama kali keluar pada tahapan menyusui, seringkali kita sebut dengan istilah foremilk. Susu yang pertama kali keluar ini atau foremilk biasanya akan lebih cair dan juga memiliki kandungan lemak yang rendah. Foremilk kaya akan laktosa yang penting untuk memberikan energi dan juga mendukung perkembangan otak bayi. Foremilk juga dapat membantu bayi menghilangkan rasa haus dan bisa pula untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh karena teksturnya yang cair.
Tahapan lain dari tekstur air susu, yaitu hindmilk. Ketika bunda menyusui sudah mendekati akhir dari fase menyusui, tekstur air susu akan berubah menjadi lebih kental karena komposisi dari air susunya mengalami perubahan. ASI akan berubah menjadi lebih kental dan kaya akan lemak. Hindmilk juga memberikan kalori tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama pada peningkatan berat badan bayi serta dapat membantu pembentukan jaringan otak dan tubuh.
Mengapa perubahan konsistensi ASI bisa terjadi? Hal ini disebabkan oleh mekanisme prosuksi dan pengeluaran ASI dalam payudara. Pada awal masa menyusui, ASI yang terkumpul dalam saluran susu biasanya lebih cair. Saat bayi terus menerus menyusui, aliran ASI pada payudara akan meningkat dan payudara akan melepaskan ASI lebih kental dan kaya akan lemak yang berada di bagian belakang saluran susu.
Kedua jenis ASI ini, antara foremilk dan hindmilk, masing masing memiliki fungsi yang berbeda bagi bayi serta keduanya juga sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan bayi. Kesalahpahaman pada lingkungan masyarakat sering kali terjadi, dan tak jarang dari mereka menganggap bahwa ASI yang kental lebih baik dari pada ASI yang cair dan juga beberapa orang menganggap ASI yang cair tidak mengandung nutrisi yang cukup. Padahal entah itu ASI kental maupun ASI cair, sama-sama memiliki kandungan yang sangatlah penting bagi bayi. ASI yang cair atau foremilk juga mengandung nurtrisi yang penting seperti laktosa, protein, dan vitamin yang dapat membantu menjaga keseimbangan cairan, memberikan energi, juga penting pada proses perkembangan otak bayi.
Kualitas pada ASI baik cair maupun kental, tidak bisa diukur hanya sebatas itu saja ya. Kedua jenis ASI ini, foremilk yang merupakan air susu lebih cair dan hindmilk dengan konsistensi lebih kental, memiliki peran yang saling melengkapi satu sama lain dalam memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Penting bagi bunda untuk mengetahui dan memahami bahwa bunda memerlukan keseimbangan antara foremilk dan hindmilk, bukan hanya air susu yang kental atau hindmilk yang dibutuhkan oleh bayi.
WHO juga merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama pada kehidupan bayi. Pemberian ASI ekslusif ini berarti memberikan bayi ASI tanpa tambahan makanan ataupun minuman lain, kecuali obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Hal ini direkomendasikan karena dapat memiliki banyak menfaat, meliputi:
• Mampu memberikan nutrisi yang seimbang yang sangat dibutuhkan oleh bayi.
• Perlindungan bayi terhadap berbagai macam penyakit, karena ASI mengandung antibody.
• Mampu mengembangkan ikatan emosional yang kuat antara bunda dan bayi`.
Pada intinya, konsistensi pada air susu bunda atau ASI ini tidak berpengaruh pada kualitas dari air susu tersebut. Keduanya memiliki fungsi yang sama-sama menguntungkan untuk keseimbangan dan perkembangan bayi pada masa pertumbuhan.