Medikacare

Dehidrasi pada anak - Medikacare

Dehidrasi pada anak - Medikacare
Dehidrasi berarti tubuh kehilangan lebih banyak cairan dari pada yang dibutuhkan dan jika tidak segera diatasi, dapat menjadi masalah serius. Anak-anak sangat rentan terhadap dehidrasi karena mereka memiliki tingkat aktivitas yang lebih tinggi dari pada orang dewasa. Menurut sebuah studi nasional dari Harvard T.H. Chan School of Public Health, lebih dari setengah dari semua anak dan remaja tidak mendapatkan hidrasi yang cukup.
Jika dehidrasi terjadi cukup parah, hal itu akan menimbulkan komplikasi serius. Oleh sebab itu, sangat penting bagi bunda untuk mengetahui tanda pada anak yang mengalami dehidrasi. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat bunda ketahui tentang tanda dehidrasi anak, penyebab dan cara mencegahnya.

Apa penyebab dehidrasi anak?

Penyebab dehidrasi yang paling umum terjadi adalah akibat kehilangan cairan dari saluran pencernaan, seperti diare, muntah, pendarahan, keringat, urine dan air mata. Menurut American Academy of Pediatrics, jika muntah yang terjadi sangat parah atau berkepanjangan, seorang anak mungkin akan kehilangan elektrolit penting yang berperan dalam mengatur keseimbangan cairan, menjaga volume darah dan membantu transmisi impuls saraf dan kontraksi otot.
Dehidrasi juga dapat disebabkan oleh kondisi medis, seperti diabetes yang membuat mereka lebih sering buang air kecil dari biasanya. Namun, kondisi tersebut cukup jarang terjadi pada anak-anak.

Tanda-tanda dehidrasi pada anak

Dehidrasi pada anak dibagi ke dalam dua jenis, yaitu ringan dan parah. Berikut ini adalah tanda pada anak yang mengalami dehidrasi.

Tanda dehidrasi ringan hingga sedang

• Mulut dan lidah anak terlihat kering
• Buang air kecil yang lebih jarang
• Detak jantung meningkat
• Lengan dan kaki mereka terasa dingin saat disentuh.
• Terlihat sangat lemas dan tidak aktif seperti biasanya
• Tidak menghasilkan banyak air mata saat menangis.

Tanda dehidrasi berat

• Mengalami kesulitan minum atau bahkan tidak dapat minum.
• Mulut dan lidah anak terlihat sangat kering
• Jarang buang air kecil atau bahkan tidak pernah sama sekali
• Detak jantung semakin cepat
• Lengan dan kaki anak terasa dingin
• Muncul bintik-bintik pada kulit
• Menjadi sangat rewel
• Kulit menjadi keriput

Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami dehidrasi?

Hampir setiap tingkat dehidrasi dapat diatasi dengan pemberian cairan, seperti menyusui atau minum air putih. Cara ini akan membuat usus kembali berkerja untuk mengangkut air, menyerap elektrolit dan menahan air dengan lebih baik.
Hindari memberikan asupan cairan yang terlalu manis atau terlalu banyak gula, karena dapat memperburuk kondisi dehidrasi. Jika dehidrasi terjadi akibat anak mengalami diare, bunda dapat memberikan larutan oral elektrolit (oralit) untuk mengembalikan cairan.
Terkadang dehidrasi membuat anak mengalami sakit tenggorokan, sehingga sulit untuk menelan. Bunda dapat memberikan obat pereda nyeri pada anak agar rasa sakitnya dapat berkurang. Namun, sebelum memberikan obat tersebut sebaiknya lakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Jika setelah 24 jam belum terlihat perubahan pada kondisi anak atau semakin bertambah parah, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk diberikan penanganan yang tepat oleh dokter.

Cara Mencegah Dehidrasi

Mengetahui tanda dan penyebab pada anak yang mengalami dehidrasi memang sangat peting. Namun, cara terbaik agar anak tidak mengalami dehidrasi adalah dengan mencegahnya. Untuk mencegah dehidrasi pada anak dapat dilakukan dengan cara memenuhi asupan nutrisi harian, penuhi asupan cairan atau memberikan susu setiap dua hingga tiga jam sekali pada anak yang masih menyusu serta berikan larutan oral elektrolit (oralit).
Apabila anak mengalami gejala atau tanda dehidrasi, segera berikan air mineral atau susu yang cukup agar anak tetap terhidrasi. Tetapi, jika gejala tersebut sudah semakin parah, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dengan dokter untuk diberikan penanganan yang tepat.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB