Apa itu cephalohematoma?
Cephalohematoma adalah penumpukan darah didalam kulit kepala dan tengkorak bayi yang baru lahir. Cephalo memiliki arti pada kepala, sementara Hematoma berarti darah yang menggenang di luar pembuluh darah.Kondisi ini terjadi karena adanya tekanan pada kepala bayi dan menyebabkan pembuluh darah di kulit kepala pecah. Pembuluh darah yang pecah kemudian membentuk benjolan lunak yang semakin lama dapat mengeras.
Penyebab cephalohematoma
Cephalohematoma dapat terjadi pada bayi baru lahir karena proses persalinan yang cukup sulit. Tekanan atau trauma yang intens pada kepala bayi selama persalinan membuat pembuluh darah halus di kulit kepala robek dan menyebabkan Cephalohematoma.Umumnya, penyebab utama pada Cephalohematoma adalah kepala bayi yang mengenai tulang panggul ketika melewati jalan lahir. Proses persalinan dengan menggunakan alat bantu, seperti ekstraktor vakum dan forsep juga menjadi penyebab Cephalohematoma yang paling sering terjadi.
Gejala cephalohematoma
Gejala yang paling umum pada cephalohematoma adalah benjolan lunak di bagian belakang kepala bayi dengan ukuran yang bervariasi. Biasanya, tidak akan terjadi luka, kemerahan atau memar pada sekitar benjolan tersebut.Pada awalnya, benjolan tersebut terasa lembut, tetapi ketika darah yang terkumpul semakin banyak, benjolan itu akan berubah menjadi lebih keras dan lebih padat.
Komplikasi cephalohematoma
Meskipun cukup jarang terjadi, Cephalohematoma pada bayi baru lahir dapat menyebabkan beberapa komplikasi serius, seperti:• Infeksi. Infeksi adalah komplikasi berbahaya yang dapat terjadi pada beberapa kondisi Cephalohematoma.
• Penyakit kuning (Jaundice). Cephalohematoma dapat meningkatkan resiko bayi mengalami penyakit kuning akibat kadar bilirubin yang terlalu tinggi didalam darah. Tetapi, kasus ini cukup jarang terjadi.
• Anemia. Penurunan kadar sel darah merah didalam tubuh merupakan komplikasi pada cephelohematoma yang sering terjadi.
• Fraktur tengkorak. Fraktur tengkorak atau patah tulang dapat terjadi akibat endapan darah yang terkumpul disekitar tulang kranial (tulang tempurung kepala).
Faktor resiko cephalohematoma
Proses persalinan yang dilakukan melalui vagina merupakan faktor resiko terjadinya Cephalohematoma pada bayi. Namun, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko bayi mengalami Cephalohematoma, yaitu:• Penggunaan alat bantu persalinan, seperti ekstraktor vakum dan forsep
• Proses persalinan yang memakan waktu lebih lama
• Kepala bayi yang mengenai tulang panggul ibu selama persalinan
• Posisi bayi yang tidak normal dan membuat proses persalinan lebih rumit
• Jalan lahir terlalu kecil
• Kontraksi rahim yang lemah, sehingga tidak dapat mendorong bayi ke jalan lahir
• Kehamilan kembar
Pengobatan Cephalohematoma
Dalam kebanyakan kasus, Cephalohematoma pada bayi baru lahir tidak memerlukan perawatan yang khusus, karena dapat hilang dalam beberapa minggu atau beberapa bulan. Dokter akan meminta bunda untuk memantau dan merawat daerah tersebut dengan hati-hati.Untuk mencegah terjadinya komplikasi dan Cephalohematoma yang semakin parah, doker akan melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh tubuh bayi dengan melakukan beberapa tes, diantaranya:
• X-ray (rontgen)
• Computerized tomography scan (CT scan)
• Magnetic resonance imaging (MRI scan)
• Ultrasonografi (USG)
Jika bayi mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan diatas, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dengan dokter untuk diketahui penyebab serta diberikan penanganan yang tepat.