Selama kehamilan, janin tumbuh di dalam kantung atau membran yang disebut kantung ketuban. Kantung ketuban terdapat di dalam rahim dengan berisi cairan atau air ketuban yang berfungsi untuk melindungi janin. Ketika kantung ketuban robek, cairan ketuban akan keluar dari vagina, umumnya menandakan bahwa persalinan sudah dekat.
Air ketuban dapat pecah kapan saja, bahkan sebelum proses persalinan dimulai. Pada kondisi tertentu, kantung ketuban akan dipecahkan (amniotomi) untuk mempercepat persalinan. Jumlah air ketuban yang keluar dapat terlihat seperti seember air yang tumpah atau hanya sebuah tetesan lambat yang keluar dari vagina.
Tanda-tanda pecah ketuban
Air ketuban yang pecah atau merembes dapat menyebabkan sensasi basah pada vagina atau area kulit antara vagina dengan anus (perineum). Berikut ini adalah tanda pada pecahnya air ketuban yang dapat dirasakan oleh ibu hamil:
1. Tidak merasakan apapun
Air ketuban yang pecah, sering kali tidak dirasakan oleh ibu hamil. Hal ini dapat disebabkan oleh bius epidural (penghilang rasa sakit persalinan) atau bunda memang tidak merasakannya sama sekali, sehingga bunda masih melakukan aktivitas seperti biasanya.
2. Terasa seperti ada letupan
Ketika air ketuban pecah didalam perut, sebagian ibu hamil akan merasakan sensai seperti adanya letupan seperti ada yang mengetuk kantung ketuban. Letupan tersebut terjadi akibat kantung ketuban yang pecah dan menyebabkan adanya cairan yang keluar.
3. Merasakan tetesan air pada kaki
Beberapa ibu hamil yang mengalami pecah ketuban akan merasakan ada air yang terasa hangat menetes sedikit demi sedikit pada kaki. Pecahnya air ketuban tersebut sering kali membuat celana yang bunda kenakan menjadi basah.
4. Air ketuban mengalir
Meskipun jumlah air ketuban didalam rahim tidak lebih dari 1 liter, sebagian ibu hamil mungkin mengalami pecah ketuban dengan air yang mengalir deras dan membasahi lantai. Pecahnya air ketuban yang seperti ini juga sering kali membuat bunda terbangun ketika tidur dan merasa syok.
5. Merasakan kontraksi
Umumnya, ketuban yang pecah dapat terjadi ketika menjelang persalinan. Kondisi ini juga sering disertai dengan tanda persalinan lainnya, seperti kontraksi yang sangat lama, keluarnya lendir yang menyatu dengan darah.
Bahaya ketuban pecah sebelum persalinan
Air ketuban yang pecah memang dianggap cukup normal menjelang persalinan. Meskipun demikian, bunda tetap harus waspada, terlebih lagi jika hal tersebut terjadi sebelum persalinan. Berikut ini adalah beberapa bahaya pada ketuban yang pecah berdasarkan trimester kehamilan:
Trimester pertama dan kedua
• Mengalami keguguran
• Kelahiran bayi prematur
• Bayi mengalami cacat lahir
• Kematian bayi didalam kandungan
Trimester ketiga
Air pada ketuban yang pecah dan mengalir keluar dalam jumlah banyak pada trimester ketiga, akan menyebabkan proses persalinan menjadi sulit. Jumlah air ketuban yang sedikit juga dapat membuat tali pusar melilit leher bayi, sehingga aliran oksigen dan nutrisi ke janin menjadi berkurang. Selain itu, air ketuban yang keluar dalam jumlah banyak dapat meningkatkan resiko dilakukannya proses persalinan secara caesar.
Faktor resiko pecah ketuban
Ketuban yang pecah menjelang persalinan atau saat kehamilan sudah cukup bulan merupakan kondisi yang tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika ketuban yang pecah terjadi pada usia kehamilan dibawah 37 minggu hal tersebut perlu diwaspadai. Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan resiko ibu hamil mengalami pecah ketuban dini, diantaranya:
• Pernah menjalani operasi pada leher rahim
• Kehamilan kembar
• Pernah melahirkan prematur pada kehamilan sebelumnya
• Menderita infeksi, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi menular seksual
• Memiliki kelainan pada bentuk rahim atau leher rahim pendek
• Mengalami perdarahan pada vagina di trimester kedua dan ketiga
Selain beberapa faktor di atas, ibu hamil juga berisiko tinggi mengalami pecah air ketuban atau merembes jika memiliki gaya hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu, sangat penting bagi bunda untuk menerapkan gaya hidup yang sehat, seperti mengonsumsi makanan bernutrisi, rajin berolahraga, mengonsumsi suplemen kehamilan serta rutin melakukan pemeriksaan kehamilan.
Apabila bunda merasakan beberpa tanda pecah ketuban seperti diatas, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk diberikan penanganan yang tepat.