Medikacare

Aktivitas Yang Sebaiknya Dihindari Selama Hamil Tua - Medikacare

Aktivitas Yang Sebaiknya Dihindari Selama Hamil Tua - Medikacare

Pada trimester ketiga kehamilan atau hamil tua, risiko komplikasi seperti preeklamsia, kelahiran prematur, atau gangguan plasenta dapat meningkat. Agar tubuh tetap sehat menjelang persalinan, ibu hamil perlu berhati-hati dan menghindari beberapa aktivitas yang dapat membahayakan kehamilan.

Hamil tua dimulai pada minggu ke-29 setelah hari pertama haid terakhir (HPHT) dan berakhir pada saat persalinan. Pada masa ini, ibu hamil sering merasa lebih cepat lelah, mengalami nyeri punggung, sensasi terbakar di dada (heartburn), kontraksi palsu, sering buang air kecil, dan sesak napas.

Meskipun banyak keluhan yang terjadi saat hamil tua, ibu hamil bisa mengatasinya dengan cara yang sederhana, seperti banyak beristirahat, makan dengan gizi yang seimbang, dan melakukan olahraga ringan. Namun, ada juga aktivitas tertentu yang perlu dihindari untuk menjaga kesehatan tubuh dan janin.

1. Menghindari Aktivitas Fisik yang Berat

Pada masa kehamilan tua, tubuh ibu hamil akan lebih cepat merasa lelah, bahkan setelah melakukan aktivitas ringan seperti menyapu atau merapikan tempat tidur. Oleh karena itu, penting untuk membatasi aktivitas fisik yang terlalu berat. Beberapa contoh aktivitas yang sebaiknya dihindari adalah:

• Berdiri terlalu lama
• Mengangkat atau memindahkan barang yang berat
• Sering naik-turun tangga
• Membersihkan rumah dengan bahan kimia berbahaya

Jika merasa cepat lelah, ibu hamil sebaiknya meminta bantuan pasangan atau orang terdekat untuk melakukan pekerjaan rumah yang lebih berat. Bagi ibu hamil yang bekerja kantoran, pertimbangkan untuk mengambil cuti melahirkan beberapa waktu sebelum persalinan.

2. Tidak Melakukan Olahraga yang Berat

Olahraga saat hamil memang penting untuk menjaga kebugaran, tetapi jenis olahraga yang terlalu berat harus dihindari. Aktivitas fisik yang berat berisiko menyebabkan cedera, perdarahan, atau bahkan persalinan prematur.

Meskipun demikian, olahraga ringan yang aman tetap dianjurkan. Beberapa pilihan olahraga yang cocok untuk ibu hamil adalah berjalan santai atau yoga untuk ibu hamil. Namun, aktivitas seperti angkat beban, berkuda, atau menyelam harus dihindari. Jika ragu mengenai jenis olahraga yang aman, konsultasikan dengan dokter kandungan untuk saran lebih lanjut.

3. Menghindari Perjalanan Jauh

Bepergian jauh pada trimester ketiga tidak disarankan karena perjalanan jauh dapat menyebabkan kelelahan berlebihan, yang bisa meningkatkan risiko kelahiran prematur. Hal ini akan lebih berbahaya bagi ibu hamil dengan kondisi medis tertentu, seperti hipertensi atau masalah jantung.

Jika memiliki riwayat keguguran sebelumnya, disarankan untuk menghindari perjalanan jauh. Namun, jika kondisi ibu hamil dan janin sehat, beberapa dokter mungkin masih memperbolehkan bepergian hingga usia kehamilan 34 minggu.

4. Hindari Tidur dengan Posisi Telentang

Tidur telentang saat hamil tua dapat mengurangi aliran darah ke rahim dan janin, yang dapat membahayakan kehamilan. Posisi tidur yang lebih disarankan adalah tidur miring, terutama miring ke kiri, karena dapat membantu melancarkan sirkulasi darah.

Jika ibu hamil merasa tidak nyaman atau kesulitan tidur, menggunakan bantal untuk menopang punggung saat tidur bisa membantu. Posisi tidur yang tepat akan meningkatkan kenyamanan serta membantu menjaga kesehatan janin.

5. Menghindari Kebiasaan Merokok

Merokok atau terpapar asap rokok selama kehamilan sangat berisiko. Merokok dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan bahkan keguguran. Sementara itu, paparan asap rokok dapat menyebabkan kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan bahkan cacat lahir pada janin.

Jika ibu hamil memiliki kebiasaan merokok sebelumnya, sangat disarankan untuk berhenti merokok segera. Selain itu, ibu hamil juga sebaiknya menghindari paparan asap rokok dari orang lain, dan tidak mengonsumsi alkohol selama kehamilan.

6. Tidak Membersihkan Kandang Hewan Peliharaan

Ibu hamil sebaiknya tidak membersihkan kandang atau kotoran hewan peliharaan untuk menghindari risiko terjangkit toksoplasmosis, sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit. Penyakit ini dapat menular ke janin dan menyebabkan kelahiran prematur atau cacat bawaan.

Jika ibu hamil memelihara hewan peliharaan di rumah, disarankan untuk meminta bantuan pasangan atau orang lain untuk membersihkan kandang dan kotoran hewan. Menjaga kebersihan hewan peliharaan juga penting untuk kesehatan ibu hamil dan janin.

7. Hindari Berendam atau Mandi Air Panas

Berendam dalam air panas memang terasa nyaman, namun saat hamil tua, sebaiknya ibu hamil menghindari berendam dalam air panas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mandi air panas terlalu lama atau menggunakan sauna dapat meningkatkan suhu tubuh ibu hamil secara berlebihan dan berisiko menyebabkan dehidrasi.

Sebagai alternatif, ibu hamil bisa mandi dengan air hangat atau air dingin yang lebih aman untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Menjaga Kesehatan Selama Hamil Tua

Selain menghindari aktivitas yang dapat membahayakan kehamilan, ibu hamil juga harus menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, cukup tidur, mengelola stres, dan mengonsumsi suplemen kehamilan sesuai petunjuk dokter. Jangan lupa untuk rutin memeriksakan kandungan ke dokter agar perkembangan janin selalu terpantau dengan baik.

Dokter akan memberikan panduan mengenai aktivitas yang perlu dihindari selama hamil tua berdasarkan kondisi kesehatan ibu dan janin. Pastikan untuk mengikuti saran dokter agar kehamilan tetap sehat dan proses persalinan berjalan lancar.

Artikel Lain

Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB