Medikacare

Waktu yang tepat untuk melakukan imunisasi pada bayi - Medikacare

Waktu yang tepat untuk melakukan imunisasi pada bayi - Medikacare
Imunisasi dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap jenis penyakit tertentu. Berdasarkan peraturan menteri kesehatan (Permenkes) No. 12 Tahun 2017 imunisasi wajib diberikan pada bayi baru lahir sampai berusia 1 tahun. Imunisasi bisa didapatkan secara cuma-cuma pada pusat pelayanan kesehatan, seperti posyandu, puskesmas atau rumah sakit karena sudah dianggarkan oleh pemerintah.
Bayi yang sudah mendapatkan imunisasi lengkap sangat jarang tertular penyakit berbahaya karena daya tahan tubuhnya sudah kuat. Tetapi, apabila bayi sakit karna tertular, kondisinya tidak akan terlalu parah sampai membahayakan nyawa.
Berikut ini adalah jenis imunisasi wajib yang perlu diberikan sesuai usia beserta jadwal yang telah ditetapkan pemerintah:

1. Imunisasi hepatitis B

Imunisasi hepatitis B diberikan melalui suntikan pada bagian paha bayi. Pemberian vaksin pertama dilakukan sesaat setelah bayi lahir dan diberikan secara berturut-turut ketika bayi berusia 2, 3, 4 dan 18 bulan. Imunisasi hepatitis B bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti kanker hati dan sirosis hati.
Jika bayi yang lahir sudah terjangkit hepatitis B, imunisasi hepatitis B akan disertai dengan immunoglobulin hepatitis B (HBIG) untuk meningkatkan daya tahan tubuh dalam waktu yang cepat.

2. Imunisasi Polio

Polio adalah jenis penyakit menular disebabkan oleh infeksi virus polio yang menyerang sistem saraf otak dan tulang belakang. Penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti meningitis, sesak napas, kelumpuhan hingga kematian. Oleh sebab itu, imunisasi polio wajib diberikan pada bayi untuk mencegah penularan penyakit tersebut.
Imunisasi polio diberikan dalam bentuk vaksin tetes, suntik atau oral. Vaksin polio tetes atau oral dilakukan sebanyak 4 kali pada bayi baru lahir hingga usia 2, 3 dan 4 bulan. Sementara itu, vaksin polio suntik (IPV) hanya diberikan 1 kali pada usia 4 bulan untuk membentuk daya tahan tubuh yang lebih sempurna.

3. Imunisasi BCG

Imunisasi BCG ( Bacillus Calmette-Guérin ) adalah imunisasi yang bertujuan untuk melindungi bayi dari virus penyebab penyakit tuberculosis (TBC). TBC merupakan jenis penyakit menular berbahaya yang menyerang bagian paru-paru.
Imunisasi BCG diberikan sesaat setelah bayi lahir atau paling lambat hingga usia 2 bulan. Imunisasi ini diberikan melalui suntikan pada lengan bagian kanan atas ke dalam jaringan kulit, sehingga menimbulkan bekas luka seperti benjolan.

4. Imunisasi Campak Rubella

Imunisasi campak rubella (MR) bertujuan untuk mencegah penularan penyakit campak dan rubella. Jenis penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang mudah menular dan menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti diare berat, pneumonia, infeksi telinga hingga kerusakan otak.
Imunisasi campak dan rubella diberikan sebanyak 3 kali ketika bayi berusia 9 bulan, 18 bulan hingga usia 5 tahun. Imunisasi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin pada lengan bagian kanan atas ke dalam jaringan kulit.

5. Imunisasi DPT-HB-HiB
Imunisasi DPT-HB-Hib dilakukan untuk mencegah bayi tertular dari 6 jenis penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B, pneumonia (radang paru) dan meningitis (radang selaput otak).
Imunisasi DPT-HB-HiB wajib diberikan sebanyak 4 kali secara berturut-turut pada bayi berusia 2, 3, 4 dan 18 bulan. Imunisasi ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin DPT-HB-HiB pada bagian otot paha bayi.
Selain kelima jenis imunisasi diatas, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga menganjurkan bayi untuk mendapatkan imunisasi lain, seperti:
• Vaksin hepatitis A dan tifoid untuk mencegah resiko penyakit hepatitis A dan tifus pada bayi
• Vaksin influenza untuk melindungi bayi terhadap virus influenza penyebab ISPA
• Vaksin MMR (Measles Mumps Rubella) untuk mencegah penyakit campak, rubella dan gondongan
• Vaksin pneumokokus (PVC) untuk mencegah penyakit pneumonia, radang telinga dan meningitis yang disebabkan oleh infeksi virus pneumokokus
• Vaksin rotavirus untuk melindungi bayi dari gastroenteritis penyebab diare
• Vaksin varisela untuk mencegah penyakit cacar air yang disebabkan oleh virus Varicella-zoster
• Vaksin HPV (Human Papillomavirus) untuk mencegah infeksi HPV yang menyebabkan kaker serviks
• Vaksin JE untuk mencegah infeksi virus Japanese encephaliti yang menyebabkan penyakit radang otak
Bunda bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk memilih waktu yang tepat dalam pemberian imunisasi pada sikecil. Jangan pernah melewatkan waktu untuk melakukan imunisasi agar sikecil terhidar dari berbagai jenis infeksi penyakit seperti yang berbahaya.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB