Medikacare

Minum Matcha Setiap Hari, Berisiko Anemia Simak Faktanya - Medikacare

Minum Matcha Setiap Hari, Berisiko Anemia Simak Faktanya - Medikacare

Minum Matcha Setiap Hari, Berisiko Anemia? Simak Faktanya

Beberapa waktu terakhir matcha tengah naik daun sebagai salah satu minuman kesehatan paling populer. Rasanya yang unik serta citranya sebagai minuman sehat membuatnya digemari berbagai kalangan.

Matcha dipercaya memiliki segudang manfaat, mulai dari meningkatkan energi, membantu konsentrasi, hingga menjadi sumber antioksidan yang baik bagi tubuh. Tak heran jika ia menjadi pilihan favorit banyak orang. Namun, di balik popularitasnya, muncul sebuah kekhawatiran serius benarkah konsumsi matcha terutama dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan anemia?

Kekhawatiran ini tidak sepenuhnya tanpa dasar. Matcha, seperti teh hijau lainnya, mengandung senyawa yang dapat memengaruhi penyerapan zat besi. Namun, untuk memahami sejauh mana risikonya, penting untuk melihat fakta ilmiah di baliknya.

Hubungan Matcha, Zat Besi, dan Anemia

Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan sel darah merah sehat untuk mengangkut oksigen ke seluruh organ. Salah satu penyebab paling umum adalah kekurangan zat besi. Zat besi sangat penting untuk produksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas membawa oksigen.

Matcha mengandung senyawa yang disebut tanin dan katekin. Senyawa-senyawa ini, terutama Epigallocatechin Gallate (EGCG), dikenal memiliki kemampuan untuk mengikat zat besi non-heme. Zat besi non-heme adalah jenis zat besi yang ditemukan dalam sumber nabati, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Ketika tanin dan katekin mengikat zat besi ini, penyerapan zat besi oleh usus akan berkurang. Inilah yang menjadi dasar kekhawatiran bahwa konsumsi matcha berlebih bisa menyebabkan anemia defisiensi besi.

Fakta yang Harus Anda Ketahui

Meskipun secara teori matcha bisa memengaruhi penyerapan zat besi, ada beberapa fakta penting yang perlu dipertimbangkan:

  1. Hanya Memengaruhi Zat Besi Non-Heme: Penting untuk dicatat bahwa senyawa dalam matcha hanya memengaruhi penyerapan zat besi dari sumber nabati. Mereka tidak memiliki dampak signifikan pada penyerapan zat besi heme, yang ditemukan dalam sumber hewani seperti daging merah, unggas, dan ikan.
  2. Dosis dan Waktu Konsumsi: Pengaruh matcha terhadap penyerapan zat besi sangat bergantung pada dosis dan waktu konsumsinya. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa dampak terbesar terjadi jika matcha diminum bersamaan atau sesaat setelah makan. Minum matcha dalam porsi wajar (1-2 cangkir per hari) tidak akan menyebabkan anemia pada orang sehat yang memiliki pola makan seimbang.
  3. Kondisi Kesehatan Individual: Risiko anemia akibat minum matcha lebih tinggi pada kelompok orang tertentu. Ini termasuk orang yang sudah memiliki risiko kekurangan zat besi, seperti vegetarian, vegan, ibu hamil, wanita yang sedang menstruasi berat, atau mereka yang memang sudah didiagnosis anemia. Bagi mereka, mengurangi konsumsi matcha atau mengubah waktu minumnya menjadi lebih penting.

Tips Aman Menikmati Matcha Tanpa Khawatir Anemia

Jika Anda termasuk orang yang memiliki risiko anemia atau hanya ingin berjaga-jaga, Anda tidak perlu sepenuhnya meninggalkan matcha. Ada beberapa cara sederhana untuk tetap menikmati minuman favorit ini tanpa mengkhawatirkan dampaknya pada penyerapan zat besi:

  1. Pilih Waktu yang Tepat: Hindari minum matcha saat makan, terutama saat Anda mengonsumsi makanan yang kaya zat besi dari sumber nabati. Idealnya, beri jeda waktu setidaknya satu hingga dua jam antara waktu makan dan minum matcha.
  2. Kombinasikan dengan Makanan Kaya Vitamin C: Vitamin C adalah senyawa yang sangat efektif dalam meningkatkan penyerapan zat besi non-heme. Cobalah tambahkan perasan lemon atau konsumsi buah-buahan seperti stroberi atau jeruk bersamaan dengan matcha Anda.
  3. Perbanyak Sumber Zat Besi Heme: Pastikan Anda memasukkan sumber zat besi heme, seperti daging merah atau ikan, ke dalam pola makan Anda. Ini akan membantu memastikan asupan zat besi Anda tetap optimal.
  4. Pantau Asupan Anda: Minum matcha dalam porsi yang wajar. Kebanyakan ahli merekomendasikan 1-2 cangkir per hari. Jika Anda minum lebih dari itu, pertimbangkan untuk mengurangi frekuensinya.
  5. Konsultasi dengan Dokter: Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kadar zat besi dalam tubuh, cara terbaik adalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Mereka dapat merekomendasikan tes darah dan memberikan saran yang dipersonalisasi sesuai kondisi kesehatan Anda.

Kekhawatiran bahwa minum matcha bisa menyebabkan anemia tidak sepenuhnya salah, namun perlu ditempatkan dalam konteks yang tepat. Risiko tersebut paling besar terjadi pada orang yang sudah rentan kekurangan zat besi dan mengonsumsi matcha dalam jumlah berlebihan bersamaan dengan makanan yang kaya zat besi non-heme.

Bagi kebanyakan orang sehat yang memiliki pola makan seimbang, minum matcha tidak akan menyebabkan anemia. Kuncinya adalah keseimbangan dan pemahaman. Dengan mengikuti tips sederhana seperti menyesuaikan waktu minum dan mengombinasikannya dengan makanan yang tepat, Anda dapat menikmati semua manfaat kesehatan dari matcha tanpa perlu khawatir tentang efek sampingnya pada zat besi.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB