Waspadai ISPA: Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobatinya
Akhir-akhir ini, cuaca yang tidak menentu membuat daya tahan tubuh banyak orang menurun dan lebih rentan terhadap berbagai penyakit, salah satunya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Penyakit ini merupakan gangguan umum yang menyerang satu atau lebih bagian dari saluran pernapasan, mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.
Meskipun sering dianggap sepele karena gejalanya mirip dengan flu biasa, ISPA sebenarnya bisa menjadi penyakit serius jika tidak segera ditangani. Kondisi ini sangat berisiko bagi anak-anak, lansia, serta individu dengan sistem imun lemah, karena dapat berkembang menjadi komplikasi berat seperti pneumonia.
Penyebab ISPA bisa berasal dari berbagai agen infeksius, di mana virus seperti Rhinovirus dan Influenza menjadi penyebab paling umum, diikuti oleh bakteri seperti Streptococcus dan Pneumococcus. Penularannya pun sangat mudah, yakni melalui droplet atau percikan cairan yang keluar saat penderita batuk maupun bersin.
Gejala Utama ISPA dan Identifikasi Tingkat Keparahan
Gejala ISPA bervariasi tergantung pada bagian saluran pernapasan mana yang terinfeksi (atas atau bawah) dan tingkat keparahannya.
1. ISPA Ringan (Saluran Napas Atas)
Gejala biasanya muncul mendadak dan serupa dengan flu biasa, meliputi:
- Hidung: Pilek (rinorea), hidung tersumbat, dan bersin-bersin.
- Tenggorokan: Sakit tenggorokan atau rasa gatal yang memicu batuk.
- Sistemik: Demam ringan, sakit kepala, dan badan pegal-pegal.
Jenis ISPA ini umumnya disebabkan oleh virus dan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7 hingga 10 hari.
2. ISPA Berat (Saluran Napas Bawah)
Gejala ini menandakan infeksi telah turun ke paru-paru (bronkitis atau pneumonia) dan memerlukan perhatian medis segera:
- Batuk: Batuk berdahak kuning, hijau, atau berdarah.
- Sesak Napas (Dyspnea): Kesulitan bernapas yang signifikan, napas cepat dan pendek, atau napas berbunyi (mengi).
- Demam Tinggi: Demam tinggi yang menetap dan menggigil.
- Tanda Bahaya pada Anak: Tarikan dinding dada ke dalam saat bernapas, atau bibir dan kuku membiru (sianosis).
Pengobatan dan Pencegahan yang Tepat
Pengobatan ISPA harus disesuaikan dengan penyebabnya (virus atau bakteri).
1. Pengobatan ISPA Ringan (Viral)
Karena mayoritas ISPA disebabkan oleh virus, pengobatan yang diberikan bersifat suportif dan bertujuan meredakan gejala:
- Istirahat Cukup: Beristirahat total untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus.
- Hidrasi: Minum banyak cairan hangat (air putih, teh herbal, kaldu) untuk mengencerkan dahak dan mencegah dehidrasi.
- Obat Bebas: Gunakan pereda demam dan nyeri (parasetamol) dan obat batuk yang sesuai dengan jenis batuknya (ekspektoran untuk batuk berdahak atau antitusif untuk batuk kering).
- Hindari Antibiotik:Antibiotik tidak efektif melawan virus dan penggunaannya secara tidak tepat dapat memicu resistensi antibiotik.
2. Pengobatan ISPA Berat (Bakteri dan Komplikasi)
Jika dokter menduga ISPA disebabkan oleh infeksi bakteri (ditandai dengan demam tinggi persisten, hasil tes darah tertentu, atau foto rontgen paru), antibiotik akan diresepkan. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik sesuai anjuran dokter, meskipun gejala sudah membaik, untuk membasmi bakteri sepenuhnya. Pada kasus sesak napas, terapi oksigen mungkin diperlukan.
3. Pencegahan Efektif
Pencegahan adalah kunci utama:
- Cuci Tangan: Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air.
- Vaksinasi: Lakukan vaksinasi Influenza dan Pneumonia (PCV), terutama bagi kelompok rentan.
- Hindari Polusi: Hindari paparan asap rokok dan polusi udara. Kenakan masker di tempat umum atau saat kualitas udara buruk.