Sering Lemas atau Haus Terus? Ini 6 Sinyal Awal Diabetes!
Tahukah kamu, tubuh sebenarnya sering memberi tanda sebelum diabetes benar-benar menyerang? Diabetes Melitus, yang sering disebut penyakit gula, muncul saat tubuh gagal memproduksi insulin yang cukup atau tidak bisa memakainya dengan baik. Akibatnya, gula menumpuk dalam darah dan menimbulkan berbagai masalah. Sayangnya, banyak orang baru sadar setelah kondisinya cukup parah karena gejala awalnya samar, seperti rasa lelah yang dianggap wajar. Padahal, kalau kita peka terhadap sinyal-sinyal kecil dari tubuh, kita bisa mencegah komplikasi berbahaya seperti kerusakan jantung, ginjal, atau saraf. Tubuh biasanya menunjukkan tujuh tanda awal yang bisa jadi alarm penting, terutama saat masih di tahap pra-diabetes.
Perubahan Fisik yang Menjadi Tanda Awal Diabetes
Berikut adalah tujuh perubahan pada tubuh yang harus diwaspadai sebagai sinyal peringatan dini diabetes:
1. Polifagia (Rasa Lapar Berlebihan)
Meskipun kadar glukosa dalam darah tinggi, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa sebagai energi karena kekurangan atau resistensi insulin. Akibatnya, tubuh mengira sedang kelaparan energi, yang memicu rasa lapar yang tidak wajar dan terus-menerus (polifagia). Sinyal ini muncul meskipun Anda sudah makan dalam jumlah banyak.
2. Poliuria (Sering Buang Air Kecil)
Ginjal bekerja keras untuk menyaring dan menyerap kembali kelebihan gula dalam darah. Ketika kadar gula terlalu tinggi, ginjal tidak mampu menanganinya, dan glukosa dikeluarkan melalui urine. Glukosa menarik air dari jaringan, menyebabkan volume urine meningkat dan Anda sering buang air kecil (poliuria), terutama pada malam hari.
3. Polidipsi (Rasa Haus Berlebihan)
Karena sering buang air kecil (poliuria), tubuh kehilangan banyak cairan, yang menyebabkan dehidrasi. Sebagai respons, tubuh mengirimkan sinyal rasa haus yang intens dan terus-menerus (polidipsi). Ini adalah upaya tubuh untuk menggantikan cairan yang hilang akibat ekskresi gula.
4. Penurunan Berat Badan yang Tidak Jelas Sebabnya
Meskipun makan banyak (polifagia), beberapa penderita diabetes dapat mengalami penurunan berat badan yang cepat dan tidak terencana. Hal ini terjadi karena tubuh mulai memecah cadangan otot dan lemak sebagai sumber energi alternatif ketika glukosa tidak dapat digunakan oleh sel.
5. Pandangan Kabur (Blurred Vision)

Kelebihan gula dalam darah dapat memengaruhi lensa mata. Cairan yang ditarik oleh gula menyebabkan lensa mata membengkak, mengubah bentuknya, dan mengganggu fokus mata. Akibatnya, penglihatan terasa kabur atau tidak jelas. Kondisi ini biasanya akan membaik setelah kadar gula darah terkontrol.
6. Luka yang Sulit Sembuh
Kadar gula darah yang tinggi secara kronis dapat merusak saraf dan pembuluh darah, terutama di ekstremitas (tangan dan kaki). Kerusakan ini menghambat aliran darah dan nutrisi ke area luka, membuat luka, lecet, atau goresan menjadi sangat lambat untuk sembuh. Ini juga meningkatkan risiko infeksi.
Jika Anda mengalami beberapa sinyal di atas secara berkelanjutan, segera lakukan tes gula darah dan konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.