Persalinan merupakan proses pengeluaran hasil dari pembuahan sel telur oleh sperma atau disebut sebagai janin di dalam kandungan. Prosesnya menjadi hal yang paling membahagiakan karena sebuah penantian yang di tunggu-tunggu selama kurang lebih 9 bulan.
Namun, proses persalinan bisa menjadi menakutkan, karena pada kondisi ini bunda akan mempertaruhkan nyawa demi kelahiran sikecil. Ada banyak hal yang harus diketahui untuk memastikan bunda dan janin dalam keadaan sehat sebelum atau sesudah persalinan, salah satunya metode persalinan agar bunda bisa mempersiapkan segala yang dibutuhkan.
Tentunya setiap bunda pasti menginginkan proses persalinan secara normal, karena proses pemulihannya yang cenderung lebih cepat. Terkadang tidak semua proses persalinan secara normal dapat berlangsung dengan lancar. Pada beberapa kasus, persalinan normal membutuhkan alat bantu khusus, salah satunya alat bantu vakum.
Penggunaan alat vakum diperlukan untuk menarik bayi keluar apabila ada indikasi tertentu. Misalnya, kondisi bunda yang tidak kuat untuk mengejan atau ukuran bayi yang terlalu besar sehingga proses melahirkan perlu menggunakan alat bantu.
Perbedaan metode melahirkan dibantu vakum ekstraktor dan melahirkan normal
Proses melahirkan dengan metode vakum ekstraktor sama saja dengan persalinan secara normal. Namun, metode vakum dilakukan apabila terjadi hambatan pada proses melahirkan. Agar lebih jelas, berikut ini perbedaan antara metode melahirkan dibantu vakum dan metode melahirkan normal yang dapat bunda ketahui.Persalinan normal
Persalinan normal adalah metode melahirkan bayi melalui vagina yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (37-42 minggu). Ketika sudah memasuki trimester ketiga kehamilan, biasanya dokter akan menyarankan bunda untuk memperhatikan tanda-tanda persalinan agar tidak ada resiko yang akan terjadi.Tanda-tanda melahirkan normal pada setiap wanita bisa berbeda-beda, namun ada beberapa tanda melahirkan yang cukup umum terjadi, yaitu:
• Keluar lendir atau darah dari vagina
• Ketuban pecah
• Kontraksi yang beraturan
Setelah kontraksi, otot-otot disekitar vagina akan meregang dan melebar guna mempersiapkan jalan lahir bayi.
Persalinan vakum ekstraktor
Persalinan dengan menggunakan bantua alat vakum disebut vakum ekstraktor. Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan sebuah cup di kepala bayi ketika mulut rahim sudah terbuka penuh untuk menarik bayi keluar secara perlahan.Melahirkan dengan bantuan vakum dilakukan apabila terjadi hambatan pada proses persalinan atau ada indikasi tertentu yang dapat membahayakan kondisi bunda dan janin. Tetapi, metode vakum ini memiliki resiko terjadinya efek samping seperti luka atau pendarahan pada kepala bayi.
Siapa yang memerlukan persalinan dengan metode vakum
Dokter akan mengevaluasi kondisi bunda dan janin untuk mengetahui apakah ada indikasi tertentu yang dapat menghambat persalinan normal. Setelah itu, dokter mungkin akan memutuskan apakah persalinan tersebut memerlukan bantuan vakum ekstraktor atau tidak. Berikut ini adalah beberapa indikasi yang membutuhkan bantuan vakum untuk persalinan:• Tidak ada kemajuan dalam persalinan setelah dilakukan pembiusan epidural
• Janin mengalami stres
• Detak jantung janin yang tidak normal
• Bunda yang mengalami masalah kesehatan tertentu, seperti penyakit jantung atau gangguan pada retina
• Bunda kesulitan untuk mengejan atau tidak memiliki cukup tenaga untuk mengejan
Proses melahirkan dengan bantuan vakum dilakukan apabila terjadi hambatan pada persalinan seperti yang telah disebutkan diatas. Meskipun penting untuk dilakukan dalam membantu persalinan, metode vakum juga dapat menimbulkan resiko pada bayi.
Jika memang kondisi bunda dan janin tidak memungkinkan untuk dilakukan proses persalinan secara normal, bunda tidak boleh memaksakan kondisi tersebut. Sebab, semua tindakan yang dilakukan bertujuan untuk kepentingan serta keselamatan bunda dan janin.
