Gejala Diabetes di Usia Muda yang Sering Diabaikan, Ini Cara Mengatasinya
Dulu, Diabetes Melitus lebih sering dialami oleh orang tua, tetapi kini penyakit ini justru banyak ditemukan pada usia muda. Anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa awal kini rentan mengalami kenaikan gula darah karena pola hidup tidak sehat. Diabetes terjadi ketika tubuh tidak bisa menghasilkan atau menggunakan insulin dengan benar, membuat kadar gula darah melonjak. Jika tidak diantisipasi sejak dini, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk mengenali gejala dan menjaga gaya hidup sehat.
Ciri-Ciri Diabetes yang Sering Muncul di Usia Muda
Gejala diabetes pada usia muda, baik tipe 1 maupun tipe 2, sering kali tumpang tindih. Namun, pada Diabetes Tipe 1, gejala cenderung muncul lebih cepat, bahkan dalam hitungan minggu, dan lebih parah. Gejala klasik yang harus diwaspadai meliputi fenomena "tiga P" utama:
- Poliuria (Sering Buang Air Kecil): Peningkatan frekuensi buang air kecil, terutama pada malam hari (nokturia). Ginjal berusaha membuang kelebihan gula melalui urine, yang menarik banyak air.
- Polidipsia (Rasa Haus Berlebihan): Kehilangan cairan yang ekstrem akibat sering buang air kecil memicu rasa haus yang intens dan tidak hilang meski sudah banyak minum.
- Polifagia (Rasa Lapar Berlebihan): Meskipun sering makan, sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa sebagai energi karena kekurangan atau resistensi insulin, membuat tubuh selalu merasa lapar.
- Penurunan Berat Badan Mendadak: Tubuh mulai memecah cadangan lemak dan otot sebagai sumber energi karena tidak bisa menggunakan glukosa, menyebabkan penyusutan berat badan yang drastis tanpa upaya diet.
- Kelelahan Ekstrem: Kurangnya energi pada tingkat seluler menyebabkan penderita sering merasa lemas, lesu, dan mudah mengantuk.
Penyebab Utama Diabetes di Usia Muda

Penyebab diabetes pada usia muda dibedakan berdasarkan tipenya:
- Diabetes Tipe 1: Ini adalah penyakit autoimun. Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang dan menghancurkan sel beta di pankreas yang bertugas memproduksi insulin. Penyebab pastinya tidak diketahui, tetapi faktor genetik dan lingkungan (seperti paparan virus tertentu) diduga berperan besar. Tipe 1 biasanya terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja.
- Diabetes Tipe 2: Penyebab utama tipe ini adalah resistensi insulin (sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik) dan kegagalan pankreas untuk memproduksi insulin yang cukup untuk mengatasi resistensi tersebut. Faktor risiko utama yang meningkat di usia muda meliputi obesitas dan kelebihan berat badan, gaya hidup kurang aktif (sedentari), serta pola makan tidak sehat yang tinggi gula, kalori, dan lemak jenuh. Riwayat keluarga diabetes juga menjadi faktor genetik yang kuat.
Cara Menangani Diabetes di Usia Muda
Penanganan diabetes, terutama pada usia muda, bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah seumur hidup guna mencegah komplikasi jangka panjang seperti kerusakan saraf (neuropati), ginjal, dan mata.
- Terapi Insulin (Khusus Tipe 1): Penderita Diabetes Tipe 1 wajib menerima suntikan insulin harian, atau menggunakan pompa insulin, karena tubuh mereka sama sekali tidak dapat memproduksi hormon tersebut.
- Modifikasi Gaya Hidup (Kunci Penanganan Tipe 2): Ini adalah fondasi penanganan untuk semua tipe, terutama Tipe 2. Penderita harus:
- Mengatur Pola Makan Sehat: Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tinggi serat (buah, sayur, biji-bijian utuh), rendah gula tambahan, dan rendah lemak jenuh. Pembatasan asupan karbohidrat sederhana sangat penting.
- Rutin Berolahraga: Aktivitas fisik teratur (minimal 150 menit per minggu) membantu meningkatkan sensitivitas sel tubuh terhadap insulin, sehingga glukosa lebih mudah masuk ke dalam sel.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Menurunkan dan mempertahankan berat badan yang sehat adalah cara paling efektif untuk mengatasi resistensi insulin.
- Obat-obatan Oral: Untuk Diabetes Tipe 2, dokter mungkin meresepkan obat antidiabetes oral (misalnya Metformin) untuk meningkatkan sensitivitas insulin atau membantu pankreas memproduksi lebih banyak insulin.
- Pemantauan Gula Darah: Pengecekan gula darah secara rutin dan berkala sangat penting untuk memantau efektivitas pengobatan dan pola hidup.
Deteksi dini sangatlah krusial. Jika Anda atau kerabat muda menunjukkan gejala-gejala di atas, segera lakukan pemeriksaan medis untuk mendapatkan diagnosis dan rencana penanganan yang tepat dari dokter.