Waspadai Gondongan! Ini Tanda-Tanda dan Langkah Pencegahannya
Pernah mendengar istilah gondongan? Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus Paramyxovirus yang menyerang kelenjar ludah, membuat area di sekitar telinga tampak bengkak dan terasa nyeri. Gondongan mudah menular melalui percikan air liur dari batuk, bersin, atau berbicara. Anak-anak paling sering mengalaminya, namun orang dewasa yang belum divaksin juga bisa tertular. Tidak ada obat khusus untuk gondongan, tetapi istirahat cukup dan menjaga kebersihan bisa membantu mempercepat pemulihan.
1. Gejala Penyakit Gondongan
Masa inkubasi virus gondongan bisa berlangsung antara 12 hingga 25 hari sebelum gejala muncul. Gejala awal gondongan sering kali menyerupai flu biasa, namun ada satu tanda khas yang paling mudah dikenali.
- Pembengkakan Kelenjar Parotis (Pipi Bengkak): Ini adalah gejala utama. Pembengkakan terjadi pada salah satu atau kedua sisi pipi di area rahang dan bawah telinga. Bengkak ini terasa nyeri saat disentuh atau saat penderita membuka mulut.
- Nyeri Saat Menelan atau Mengunyah: Akibat pembengkakan kelenjar ludah, penderita akan kesulitan menelan atau mengunyah makanan, yang dapat menyebabkan nafsu makan menurun.
- Demam: Demam ringan hingga sedang sering menyertai infeksi virus ini.
- Gejala Non-Spesifik: Penderita juga mungkin merasakan sakit kepala, nyeri otot (myalgia), kelelahan, dan kehilangan nafsu makan sebelum pembengkakan kelenjar muncul.
Meskipun gondongan umumnya sembuh dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu hingga dua minggu, beberapa kasus bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada orang dewasa, seperti radang testis (orchitis) pada pria, radang ovarium pada wanita, meningitis, atau tuli. Oleh karena itu, mengenali gejala sejak dini dan mendapatkan penanganan yang tepat sangatlah penting.
2. Strategi Pengobatan Mandiri Gondongan

Karena disebabkan oleh virus, pengobatan gondongan bersifat suportif, bertujuan untuk meredakan gejala dan meningkatkan kenyamanan penderita hingga sistem imun berhasil melawan virus:
- Pereda Nyeri dan Demam: Konsumsi obat pereda demam dan nyeri yang dijual bebas, seperti parasetamol, sesuai anjuran dokter atau petunjuk pada kemasan.
- Kompres Dingin atau Hangat: Tempelkan kompres dingin pada area pipi yang bengkak untuk membantu mengurangi nyeri dan bengkak. Kompres hangat juga dapat digunakan untuk memberikan rasa nyaman.
- Asupan Cairan dan Makanan Lunak: Penderita harus memastikan asupan cairan cukup untuk mencegah dehidrasi. Makanan yang lunak dan mudah ditelan (seperti bubur atau sup) dianjurkan untuk mengurangi rasa sakit saat mengunyah.
3. Cara Mencegah Gondongan yang Paling Efektif
Pencegahan adalah kunci utama untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular seperti gondongan.
- Vaksinasi MMR: Pencegahan yang paling efektif dan utama adalah melalui Vaksin Measles, Mumps, Rubella (MMR). Vaksin ini biasanya diberikan dua kali pada anak-anak: dosis pertama pada usia 12–15 bulan dan dosis kedua pada usia 4–6 tahun. Vaksinasi MMR memberikan kekebalan seumur hidup terhadap tiga penyakit tersebut dan sangat direkomendasikan bagi individu yang belum pernah mendapatkannya.
- Isolasi Diri: Penderita gondongan wajib mengisolasi diri di rumah setidaknya selama lima hari setelah pembengkakan kelenjar muncul untuk mencegah penularan kepada orang lain, terutama di sekolah atau tempat kerja.
- Penerapan Kebersihan Diri: Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk atau bersin. Hindari berbagi peralatan makan, minum, atau handuk dengan orang lain, terutama jika ada anggota keluarga yang sakit.
- Penutup Mulut dan Hidung: Biasakan menutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran droplet virus.
Dengan memahami gejala dan menerapkan strategi pencegahan yang tepat, terutama melalui vaksinasi MMR, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang di sekitar dari infeksi gondongan yang mudah menular ini.