Setelah menikah dan resmi menjadi pasangan suami istri, memiliki sang buah hati adalah dambaan bagi setiap orang. Sayangnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan anda dan pasangan sulit untuk mendapatkan keturunan, salah satunya akibat keputihan.
Banyak orang mengatakan bahwa keputihan membuat sperma sulit untuk masuk rahim, sehingga sel telur tidak dapat dibuahi dan membuat proses kehamilan menjadi terhambat. Namun, apakah hal tersebut benar adanya? Yuk kita bahas informasi selengkapnya berikut ini.
Apa itu keputihan?
Keputihan atau lendir serviks adalah istilah umum untuk semua kotoran yang keluar dari vagina yang muncul secara teratur sepanjang siklus menstruasi wanita. Keputihan ini memiliki peran penting dalam menjaga vagina agar tetap bersih, mencegah infeksi, membersihkan sel-sel tua, dan mencapai kehamilan.Lendir serviks melewati serangkaian perubahan yang dapat diprediksi selama siklus menstruasi. Hal ini tidak sama dengan cairan gairah, yang diproduksi ketika seorang wanita terangsang. Cairan gairah dapat membuat hubungan seksual lebih nyaman dan menyenangkan, tetapi tidak memiliki sifat meningkatkan kesuburan yang sama dengan lendir serviks.
Benarkah keputihan membuat sulit hamil?
Keputihan normal yang memiliki tekstur lengket, jernih, cair dan tidak berbau memiliki peran yang sangat penting untuk membantu sperma bergerak membuahi sel telur dan menciptakan terjadinya proses kehamilan.Namun, keputihan tidak normal yang memiliki bau dan terjadi perubahan warna, biasanya menandakan vagina mengalami infeksi. Kondisi tersebut tentunya dapat menghambat proses kehamilan, tetapi tidak selalu menyebabkan infertilitas (kesulitan hamil).
Keputihan yang tidak normal akibat infeksi disebabkan oleh jamur, bakteri atau penyakit menular seksual seperti Chlamidia trachomatis dan Neisseria gonorrhea. Keputihan abnormal ini erat kaitannya dengan wanita yang sulit hamil. Sebab, cairan keputihan yang kental dan sangat banyak membuat saluran serviks tertutupi oleh keputihan, sehingga sperma sulit masuk ke dalam rahim.
Peran keputihan pada kehamilan
Tepat sebelum masa ovulasi, keputihan akan meningkat dan menjadi bening seperti putih telur. Kondisi ini tentunya sangat penting untuk mencapai kehamilan. Karena, sebagian besar siklus menstruasi membuat vagina bersifat asam dan memusuhi sperma.Pada kondisi ini, keputihan yang normal secara aktif memelihara sel sperma untuk bertahan hidup lebih lama di dalam saluran reproduksi dan meningkatkan kemampuan sperma untuk bergerak membuahi sel telur. Tetapi, apabila siklus menstruasi berakhir keputihan akan kembali menjadi lebih sedikit dan vagina kembali bersifat asam.
Cara mengatasi keputihan
Kebanyakan wanita tidak terlalu memperdulikan keputihan. Namun, keputihan yang membuat pakaian dalam mereka menjadi basah dan kotor sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman. Anda tidak perlu khawatir, ada beberapa cara untuk membantu mengatasi masalah tersebut, diantaranya:1. Menjaga kebersihan vagina dengan membasuhnya secara rutin
2. Pastikan area intim selalu kering untuk menghindari pertumbuhan bakteri dan jamur
3. Perbanyak minum air putih
4. Rutin mengganti pakaian dalam
5. Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat
6. Hindari penggunaan produk kewanitaan
Berdasarkan informasi diatas dapat disimpulkan bahwa, keputihan yang normal tidak akan membuat sperma sulit masuk rahim, justru memiliki peran yang sangat penting dalam proses kehamilan. Sebaliknya, keputihan yang tidak normal tidak selalu menyebabkan infertilitas atau kesulitan untuk hamil.
Untuk mengetahui apakah keputihan anda normal atau tidak, anda bisa memastikannya sendiri dirumah. Jika anda memiliki ciri keputihan yang tidak normal, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter terutama jika anda ingin melakukan program kehamilan.