Sariawan di Mulut? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Sariawan yang secara medis dikenal sebagai stomatitis aphtosa, adalah salah satu keluhan mulut yang paling umum dialami oleh berbagai kalangan usia. Kondisi ini ditandai dengan munculnya luka kecil berwarna putih atau kekuningan, dengan tepian merah yang meradang. Meski ukurannya kecil, sariawan dapat menimbulkan rasa nyeri yang tajam, terutama saat terkena makanan, minuman, atau saat lidah bergerak saat berbicara. Sariawan merupakan peradangan pada lapisan mukosa mulut yang sensitif dan tidak menular. Namun, kemunculan sariawan yang sering berulang dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, seperti penurunan sistem imun, kekurangan nutrisi, atau kelelahan fisik dan mental.
Berbagai Penyebab Sariawan yang Sering Terjadi
Banyak orang hanya menyalahkan kekurangan vitamin C sebagai penyebab tunggal sariawan, padahal pemicunya sangat beragam. Salah satu penyebab paling umum adalah cedera mekanis, seperti tidak sengaja menggigit bibir saat makan, menyikat gigi terlalu agresif, atau gesekan dari kawat gigi dan gigi palsu yang tidak pas. Selain itu, faktor nutrisi memainkan peran besar; kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat sering kali membuat jaringan mulut menjadi lebih rapuh. Faktor psikologis seperti stres dan kurang tidur juga terbukti dapat memicu sariawan karena meningkatkan kadar kortisol yang menekan sistem imun. Tidak ketinggalan, perubahan hormon pada wanita selama siklus menstruasi serta reaksi alergi terhadap bahan tertentu dalam pasta gigi (seperti sodium lauryl sulfate) atau makanan tertentu (seperti cokelat dan kacang-kacangan) juga bisa menjadi dalangnya.
Gejala dan Tanda-Tanda Munculnya Sariawan
Gejala awal sariawan biasanya dimulai dengan sensasi kesemutan atau terbakar pada area tertentu di dalam mulut satu atau dua hari sebelum luka benar-benar terlihat. Setelah itu, luka akan muncul berbentuk bulat atau oval dengan cekungan di bagian tengah. Gejala fisik utama adalah rasa perih yang hebat yang diperburuk oleh makanan pedas, asin, atau asam. Tergantung pada jenisnya, sariawan bisa muncul dalam jumlah satu (tunggal) atau berkelompok. Pada beberapa kasus yang lebih berat, sariawan yang sangat besar atau banyak dapat menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, serta rasa lemas secara keseluruhan. Namun, secara umum sariawan akan mencapai puncak nyerinya dalam 3-4 hari pertama sebelum akhirnya perlahan mereda.
Cara Efektif Mengatasi Sariawan agar Cepat Pulih

Sebagian besar sariawan dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu hingga dua minggu, namun ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mempercepat proses penyembuhan dan mengurangi nyeri.
- Berkumur Air Garam: Larutan air hangat dan garam berfungsi sebagai antiseptik alami yang membantu menarik cairan dari area yang meradang dan membersihkan bakteri.
- Gunakan Obat Totol: Menggunakan obat sariawan yang mengandung bahan pelindung atau antiseptik dapat membantu melapisi luka dari gesekan lidah atau gigi.
- Madu sebagai Alternatif Alami: Madu memiliki sifat anti-inflamasi dan antibakteri yang efektif mempercepat penutupan luka sariawan jika dioleskan secara rutin.
- Kompres Es Batu: Menempelkan potongan kecil es pada luka sariawan dapat memberikan efek mati rasa sementara sehingga rasa perih berkurang.
- Jaga Kebersihan Mulut: Gunakan sikat gigi berbulu lembut agar tidak menambah luka baru, serta hindari makanan yang bertekstur tajam seperti keripik selama masa penyembuhan.
Penting untuk diingat bahwa sariawan yang tidak kunjung sembuh lebih dari tiga minggu atau muncul dengan ukuran yang sangat besar memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter gigi. Kondisi tersebut bisa saja mengindikasikan adanya penyakit sistemik atau masalah kesehatan lain yang lebih serius.