Medikacare

Bahayakah jika ibu hamil terkena autoimun ? - Medikacare

Bahayakah jika ibu hamil terkena autoimun ? - Medikacare

Penyakit autoimun dapat menyerang siapa saja, termasuk ibu hamil. Umumnya penyakit autoimun pada ibu hamil tidak menimbulkan gejala yang cukupp serius, sehingga bunda mungkin tidak menyadarinya. Namun, penyakit autoimun ini tidak boleh dianggap sepele, karena bisa menimbulkan berbagai masalah pada kehamilan.


Yuk kita simak apa saja bahaya dan cara mengatasi autoimun yang menyerang ibu hamil berikut ini.

Apa itu penyakit autoimun?

Penyakit autoimun adalah kondisi dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat dalam tubuh, sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Sistem kekebalan tubuh yang harusnya bertugas melawan virus dan bakteri justru malah menimbulkan penyakit. Penyakit autoimun terbagi kedalam dua kategori, yaitu penyakit autoimun sistemik dan organ spesifik.

Penyakit autoimun sistemik adalah kondisi dimana penyakit ini menyerang seluruh organ tubuh dan menyebabkan peradangan kronis, seperti lupus dan rheumatoid arthritis. Sementara, penyakit autoimun organ spesifik hanya menyerang satu organ tertentu, misalnya kelenjar tiroid atau usus.

Gejala penyakit autoimun pada ibu hamil

Gejala penyakit autoimun pada ibu hamil sama dengan gejala autoimun yang menyerang orang lain, diantaranya:

• Demam
• Kelelahan
• Otot terasa pegal
• Ruam pada kulit
• Nyeri otot
• Rambut rontok
• Sulit berkonsentrasi
• Tangan dan kaki terasa kebas

Dampak penyakit autoimun pada kehamilan

Sebebuah peneliti mengatakan, bahwa sekitar dua pertiga dari wanita hamil dengan rheumatoid arthritis membaik selama masa kehamilan dan kembali terjadi setelah melahirkan. Tetapi, hal ini tergantung pada seberapa miripnya gen pada janin dan gen bunda. Mengenai dampak terhadap kehamilan, berikut ini beberapa hal yang mungkin terjadi jika ibu hamil mengalami penyakit autoimun:

1. Keguguran

Keguguran adalah berhentinya kehamilan secara spontan ketika usia kehamilan belum menginjak 20 minggu. Sekitar 10 persen ibu hamil yang menderita penyakit autoimun akan mengalami keguguran. Resiko ini sangat tinggi apabila penyakit tersebut terjadi pada trimester pertama kehamilan.

2. Antiphospholipid syndrome (APS)

Antiphospolipid syndrome adalah suatu gangguan dimana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang protein yang normal di dalam darah. Hal ini menyebabkan terbentuknya gumpalan darah di dalam arteri, vena dan organ tubuh lain. Gumpalan tersebut akan menimbulkan gangguan pada kehamilan yang berujung pada keguguran dan bayi lahir mati.

3. Kelahiran prematur

Kelahiran prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu atau lebih awal dari perkiraan lahir. Kelahiran prematur juga dapat terjadi pada 25% ibu hamil yang mengalami penyakit autoimun.

4. Berat badan lahir rendah (BBLR)

Berat badan lahir rendah dipengaruhi oleh kondisi plasenta yang mengalami gangguan, sehingga transfer oksigen dan nutrisi menuju janin menjadi terhambat. Bayi dapat dikatakan BBLR jika berat badan saat lahir kurang dari 2.500 gram.

5. Preeklampsia

Preeklampsia juga dapat terjadi pada ibu hamil yang mengalami penyakit autoimun. Preeklampsia umumnya ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan terdapat protein di dalam urine. Komplikasi kehamilan ini biasanya terjadi setalah kehamilan berusia 20 minggu.

Cara mengatasi autoimun pada ibu hamil

Sebagian besar penyakit autoimun pada ibu hamil belum bisa disembuhkan sepenuhnya. Tetapi, gejala yang timbul dapat diatasi agar tidak ada gejala yang muncul secara tiba-tiba dengan derajat yang berat (flare). Penanganan pada penyakit autoimun tergantung pada jenis penyakit, gejala serta tingkat keparahannya.

Penderita autoimun biasanya, akan menjalani terapi pengganti hormon jika penyakit tersebut menghambat produksi hormon di dalam tubuh. Misalnya, pengidap tiroiditis akan diberikan hormon tiroid dan penderita diabetes akan diberikan hormon insulin.

Untuk menghambat perkembangan penyakit dan menjaga fungsi organ tubuh akan dibantu dengan penggunaan berbagai obat penekan sistem kekebalan tubuh dan obat untuk mencegah peradangan.

Nah bunda, itu dia beberapa kemungkinan bahaya yang akan terjadi pada bunda dan janin jika mengalami penyakit autoimun. Oleh karena itu, pastikan bunda rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dengan dokter untuk menghindari gejala dan komplikasi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB