Bunda mungkin sudah mengetahui betapa pentingnya DHA untuk anak, terutama dalam pertumbuhan otaknya. Waktu terbaik untuk mengoptimalkan pertumbuhan sikecil adalah pada saat 1000 hari pertama kehidupannya. Oleh karena itu, mulai dari ibu hamil hingga menyusui, kebutuhan harian DHA untuk anak harus selalu diperhatikan.
Manfaat DHA untuk anak
Sejak dalam kandungan, sikecil bisa mendapatkan DHA dari makanan yang bunda konsumsi, setelah itu pemberian DHA berlanjut melalui ASI setelah sikecil lahir. DHA (Docosahexaenoic acid) sangat penting bagi sikecil bahkan ketika bunda tidak mendapatkan asupan DHA dari suplemen atau makanan, tubuh bunda akan menggunakan DHA untuk diberikan pada sikecil saat masa kehamilan dan melalui ASI setelah dilahirkan.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat DHA untuk anak:
1. Proses perkembangan otak
Manfaat DHA untuk anak dalam mendukung proses perkembangan otaknya telah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan di Australia. Hasilnya menunjukkan bahwa ibu hamil yang mendapatkan asupan DHA sejak trimester kedua kehamilan, memiliki nilai lebih tinggi dalam tes koordinasi antara mata dengan tangan setelah anak dilahirkan.
2. Berat badan saat lahir
Sebuah penelitian di Maastricht University, Belanda menemukan “hubungan positif yang signifikan” antara tingkat DHA ibu hamil pada awal masa kehamilan, berat badan serta ukuran lingkar kepala anak ketika lahir.
Sebuah penelitian lain juga menunjukkan, mengonsumsi makanan atau suplemen DHA selama masa kehamilan memberikan manfaat untuk mengurangi risiko bayi lahir prematur, terutama pada ibu hamil pernah mengalami kelahiran prematur sebelumnya.
3. Melindungi anak dari penyakit
Sebuah studi tahun 2011 yang meneliti 1.100 ibu hamil dan 900 bayi, menemukan bahwa manfaat DHA untuk anak yang didapatkan dari ibu hamil karena mengonsumsi sumber makanan atau suplemen DHA mampu melindungi sikecil dari beberbagai penyakit setelah ia dilahirkan.
Hasil penelitian tersebut juga ditemukan, anak - anak dengan ibu hamil yang mengonsumsi 400 mg DHA setiap hari dan selama masa kehamilan memiliki risiko lebih rendah untuk terkena influenza selama beberapa bulan pertama kehidupan.
4. Menurunkan resiko ADHD pada anak
ADHD (Attention deficit hyperactivity disorder) adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi dan perilaku impulsif. Umumnya, ADHD yang terjadi pada anak disebabkan karena memiliki tingkat DHA di dalam darah yang lebih rendah.
DHA memiliki peran penting untuk meningkatkan aliran darah di sekitar otak. Kandungan asam lemak yang terdapat pada DHA membantu dalam menguatkan fungsi otak anak. Itulah kenapa, asupan DHA untuk anak sangat penting untuk mencegah terjadinya ADHD.
Kebutuhan DHA anak setiap hari
Pada bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan, asupan DHA cukup diberikan melalui ASI saja, asalkan ibu hamil mengonsumsi suplemen atau sumber makanan DHA sebanyak 400 mg setiap harinya. Sementara untuk anak usia 6 bulan sampai 2 tahun, dianjurkan untuk mengonsumsi 100 mg DHA atau lebih setiap harinya dari jenis makanan yang kaya akan DHA.
Setelah menginjak usia 2 sampai 5 tahun, anak sudah diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan atau suplemen DHA sebanyak 200 mg setiap harinya. Selain itu, anak usia 4 - 8 tahun disarankan untuk memenuhi asupan DHA sebanyak 400 mg DHA per hari dalam bentuk suplemen maupun makanan.
Sumber makanan yang mengandung DHA
Selain didapatkan dalam bentuk suplemen, asupan DHA juga bisa diperoleh pada beberapa jenis makanan sehat, diantaranya:
• Ikan makarel
• Ikan salmon
• Ikan sarden
• Tiram
• Kacang kenari
• Susu
• Telur
Setelah mengetahui beberapa manfaat DHA pada anak, dapat disimpulkan bahwa DHA memiliki peran penting dalam mendukung proses tumbuh kembangnya. Selain dalam bentuk suplemen, asupan DHA bisa didapatkan pada beberapa jenis makanan seperti diatas. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus memperhatikan kebutuhan nutrisi sikecil agar pertumbuhannya tidak terhambat.
