Medikacare

Kenali pentingnya imunisasi polio untuk anak - Medikacare

Kenali pentingnya imunisasi polio untuk anak - Medikacare

Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus polio akan menyerang dan merusak sistem saraf otak yang kemudian menyebar melalui aliran darah. Hal ini dapat mengakibatkan kelumpuhan, kesulitan bernapas bahkan kematian. Polio dapat dialami oleh siapa saja, tetapi penyakit ini lebih sering terjadi pada anak usia dibawah 5 tahun.


Hingga saat ini, belum ada obat khusus untuk mengatasi polio, tetapi bunda dapat mencegahnya dengan pemberian imunisasi polio pada anak. Berikut ini penjelasan mengenai manfaat, jenis serta efek samping dari imunisasi polio.

Manfaat imunisasi polio


• Meningkatkan kekebalan tubuh dengan membentuk antibodi yang didapatkan dari vaksin polio
• Mencegah paparan atau penularan virus polio
• Mencegah terjadinya penyakit polio pada anak
• Mengurangi risiko komplikasi atau keparahan penyakit akibat virus polio

Jenis imunisasi polio

Terdapat dua jenis vaksin polio yang dapat melindungi tubuh anak dari paparan virus polio, yaitu:

1. Vaksin virus polio oral (OPV)

Vaksin polio oral berisikan virus yang masih aktif tetapi sudah dilemahkan. Vaksin polio oral diberikan sebanyak dua tetes melalui mulut anak. Virus polio yang sudah dilemahkan tersebut akan berkembang biak serta merangsang usus dan darah agar membentuk zat kekebalan (antiobodi) terhadar virus polio liar.

Jenis OPV ini dapat mencegah terjadinya penyakit polio pada anak serta penularannya ke anak - anak lain.

2. Vaksin virus tidak aktif (IPV)

Inactive polio vaccine (IPV) adalah vaksin polio yang berisi virus polio mati, sehingga tidak akan berkembang biak. Imunisasi polio jenis IPV diberikan melalui suntikan pada kaki atau lengan tergantung dengan usia anak. Pada bayi dan balita, vaksin IPV biasanya disuntikan pada bagian paha. Sementara, anak - anak yang lebih besar dan orang dewasa akan disuntikkan pada lengan atas.

Jenis vaksin IPV membentuk kekebalan di dalam darah, bukan di usus. Ketika virus polio liar masuk kedalam usus anak, virus ini masih bisa berkembang biak di dalam usus. Tetapi bunda tidak perlu khawatir, sikecil tidak akan sakit karena sudah ada kekebalan (antibodi) di dalam darah.

Namun, virus polio liar yang masuk dan berkembang biak di usus bisa menyebar melalui feses ke anak - anak lain. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko anak - anak mengalami penyakit polio.

Jadwal imunisasi polio

Berdasarkan rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pemberian imunisasi polio pada bayi dan anak - anak dilakukan sebanyak 5 kali dengan jeda waktu setiap satu bulan dan usia - usia berikut:

1. Usia 0-1 bulan
2. Usia 2 bulan
3. Usia 3 bulan
4. Usia 4 bulan
5. Usia 18 bulan (booster)

Bayi yang baru lahir, akan mendapatkan vaksin polio oral (OPV). Kemudian pada imunisasi polio berikutnya diberikan suntikan (IPV) atau OPV kembali. Menurut IDAI, vaksin IPV minimal diberikan 2 kali sebelum anak berusia 1 tahun yang diiringi dengan imunisasi DTwP atau DTaP.

Efek samping imunisasi polio

Efek samping setelah melakukan imunisasi polio mungkin saja terjadi. Namun, efek samping pada imunisasi polio bersifat ringan dan akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 2 sampai 3 hari. Beberapa efek samping yang akan terjadi, diantarnya:

• Nyeri dan bengkak pada luka bekas suntikan
• Kemerahan pada bekas suntikan
• Mengalami kenaikan suhu tubuh atau demam
• Nyeri bahu
• Pusing
• Rewel
• Muntah

Pada kasus yang jarang terjadi, efek samping imunisasi polio dapat menimbulkan reaksi alergi hingga pingsan.

Pemberian imunisasi polio sangat penting untuk sikecil dan tidak boleh terlewatkan. Jika anak menimbulkan gejala yang tidak biasa setelah menerina vaksin polio, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dengan dokter agar diberikan penanganan yang tepat.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB