Medikacare

Cara mengatasi GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada anak - Medikacare

Cara mengatasi GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada anak - Medikacare

Gerakan tutup mulu pada anak sering kali membuat bunda pusing dan cemas. Ketika berada di fase ini, si kecil bisa saja tidak mau makan sama sekali meskipun bunda sudah melakukan banyak hal agar ia mau makan. Lalu, bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut? yuk kita ketahui melalui ulasan berikut ini.


Gerakan tutup mulut atau GTM adalah kondisi yang terjadi ketika anak menolak untuk makan dengan menutup mulutnya. Meski jarang dianggap sebagai hal yang umum terjadi, kondisi susah makan pada setiap anak ini tidak selalu sama.

Pasalnya, ada beberapa anak dengan GTM hanya memilih makanan yang ingin mereka makan saja. Ia cenderung tidak mau makan bila makanannya tidak sesuai dengan seleranya. Pada kondisi ini, nafsu makan si kecil biasanya akan kembali saat diberikan makanan yang ia sukai atau ketika ia merasa lapar.

Namun, ada juga anak yang tidak mau makan sama sekali meski sudah diberikan makanan kesukaannya. Pada kondisi tersebut, bisa jadi si kecil mengalami masalah pada kesehatannya, misalnya gangguan pencernaan atau merasa tidak enak badan.

Penyebab GTM pada anak

Gerakan tutup mulut pada anak dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:

• Picky eater, yakni kebiasaan memilih-milih makanan
• Neophobia, yakni takut mencoba makanan baru
• Belum merasa lapar atau sudah kenyang
• Kehilangan nafsu makan
• Kelelahan
• Trauma, misalnya pernah tersedak makan tertentu
• Mengalami gangguan pencernaan

Cara mengatasi GTM pada anak

Umumnya, GTM hanya berlangsung sementara. Namun, bila hal ini berulang dalam waktu yang lama, justru dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Untuk itu, berikut ini beberapa ada cara yang dapat membantu bunda untuk mengatasi anak dengan GTM:

1. Batasi gangguan saat makan

Ketika makan, anak akan lebih mudah untuk mengahabiskan makanannya jika tidak ada yang mengalihkan perhatiannya. Maka dari itu, sebaiknya hindari sesuatu yang dapat mengganggu perhatian si kecil saat ia makan, seperti menonton televisi atau bermain smartphone. Jika terlalu fokus pada hal lain, si kecil akan berhenti makan dan keinginannya untuk makan menjadi hilang.

2. Berikan porsi yang cukup

Terkadang, gerakan tutup mulut yang dilakukan anak bukan karena ia tidak mau makan sama sekali. Tetapi, karena si kecil sudah merasa kenyang dan tidak mampu untuk menghabiskan makanannya. Oleh karena itu, sebaiknya bunda menyesuaikan porsi yang akan diberikan pada si kecil dengan mengukur kemampuannya untuk menghabiskan makanan tersebut.

3. Buat menu makanan lebih menarik

Jika GTM yang dialami oleh si kecil terjadi karena ia merasa bosan dengan menu makanan yang disajikan, sebaiknya bunda lebih kreatif lagi dalam mengolah makanan. Bunda bisa mengkreasikan beberapa menu menjadi lebih menarik dan beragam. Dengan cara ini, si kecil akan merasa penasaran untuk dan tertarik untuk segera mencobanya.

4. Jangan mengatur waktu makan dan tidur berdekatan

Saat sudah mengantuk dan merasa lelah, anak mungin tidak menginginkan makan karena lebih memilih untuk langsung tidur. Hal ini akan membuat waktu makan si kecil menjadi terlewatkan. Oleh karena itu, sebaiknya bunda jangan mengatur jadwal makan anak berdekatan dengan waktu tidurnya.

5. Jangan memberikan terlalu banyak camilan

Bila camilan terlalu sering diberikan pada anak, ia akan merasa kenyang lebih awal sebelum waktu makan tiba. Akibatnya, ketika diberikan makanan pokok si kecil akan menutup mulutnya karena sudah terlalu banyak makan camilan. Untuk mengatasinya, sebaiknya bunda membatasi jumlah camilan yang boleh dimakan si kecil agar ia tidak merasa kenyang saat waktu makan tiba.

6. Jangan memaksa anak

Jika beberapa cara di atas sudah bunda lakukan, tetapi si kecil belum juga ingin makan sebaiknya bunda bersabar. Selama menunggu mood makan si kecil kembali, bunda bisa tetap menyajikan makanan sesuai jadwal makannya. Hindari memaksa si kecil agar mau makan, karena hal itu justru akan membuatnya trauma untuk makan dan stres.

Gerakan tutup mulut memang membuat bunda khawatir akan kesehatan dan tumbuh kembang si kecil. Namun, kondisi ini akan segera berlalu ketika ia mulai merasa lapar. Sebisa mungkin bunda mengatur waktu makan dengan konsisten setiap harinya. Sehingga, anak akan mengetahui kapan waktunya ia makan.

Bila bunda membutuhkan pertolongan, jangan ragu untuk meminta bantuan kepada anggota keluarga. Jika tidak ada perubahan, bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak untuk mengetahui penyebab pastinya dan bagaimana cara untuk menanganinya.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB