Air ketuban atau amnion adalah cairan bening dengan sedikit kekuningan, tetapi tidak berbau dan tampak jernih. Air ketuban diproduksi setelah kantung ketuban terbentuk atau sekitar 12 hari setelah proses pembuahan. Di dalam cairan inilah janin bernapas dan bergerak dengan bebas.
Air ketuban berfungsi untuk melindungi janin dari benturan serta berperan penting dalam proses perkembangan otot, paru-paru dan sistem pencernaan janin. Janin juga akan menelan air ketuban, mengeluarkannya sebagai urine, kemudian menelannya lagi dan terus dilakukan secara berulang. Hal ini bertujuan untuk menjaga volume air ketuban agar tetap stabil.
Berbagai masalah pada air ketuban
Jumlah air ketuban yang terlalu banyak atau sedikit berbahaya bagi perkembangan dan keselamatan janin. Berikut adalah beberapa masalah yang mungkin terjadi pada volume cairan ketuban:1. Oligohidramnion
Oligohidramnion adalah kondisi dimana jumlah air ketuban terlalu sedikit selama masa kehamilan. Jika tidak segera ditangani, air ketuban yang sedikit dapat menyebabkan berbagai masalah serius. Mulai dari keguguran, kelahiran prematur, bayi dengan berat badan lahir rendan (BBLR) hingga sindrom Potter.2. Polihidramnion
Polihidramnion adalah kondisi dimana jumlah air ketuban di sekitar janin terlalu banyak. Volume air ketuban yang terlalu banyak dapat mengakibatkan regangan berlebihan pada rahim. Kondisi ini berisiko menimbulkan masalah pada kehamilan, seperti kelahiran prematur dan pendarahan pascapersalinan.Komposisi dan volume air ketuban
Cairan ketuban terdiri air, peptida, elektrolit, kerbohidrat dan hormon yang berperan dalam mendukung proses perkembangan janin. Umumnya, pada trimester kedua dan ketiga kehamilan, komposisi air ketuban didominasi oleh urine yang dikeluarkan janin.Volume air ketuban akan terus meningkat seiring bertambahnya usia kehamilan. Saat kehamilan berusia 20 minggu, jumlah cairan ketuban adalah sekitar 400 mililiter. Kemudian, pada usia kehamilan 34-36 minggu jumlah air ketuban mencapai puncaknya, yaitu sekitar 800 mililiter. Tetapi, pada usia kehamilan 40 minggu, air ketuban akan berkurang menjadi sekitar 600 mililiter.
Fungsi air ketuban
Air ketuban memiliki banyak fungsi penting, terutama melindungi dari benturan dan mendukung proses perkembangan janin. Beberapa fungsi penting dari air ketuban antara lain:a. Memberikan ruang gerak untuk janin
Air ketuban memungkinkan janin memiliki ruang yang cukup untuk bergerak. Janin yang aktif bergerak menandakan bahwa ia memperoleh nutrisi dan oksigen yang cukupb. Mempertahankan suhu ideal
Kantung dan air ketuban menjaga suhu di dalam rahim tetap hangat agar janin nyaman. Biasanya, suhu air ketuban lebih tinggi daripada tubuh ibu, yaitu sekitar 37,6 derajat celcius.c. Melindungi dari infeksi
Air ketuban berperan penting dalam mencegah infeksi pada janin. Sebab, air ketuban mengandung antibodi yang memberikan perlindungan selama janin di dalam kandungan.d. Mendukung perkembangan paru-paru
Pada usia kehamialn 10-11 minggu, janin akan mulai menelan air ketuban. Aktivitas ini dapat mendukung perkembangan paru-paru. Kemudian, pada usia kehamilan 32 minggu, janin mulai mempraktikkan gerakan bernapas dengan perpaduan antara menelan dan kontraksi paru-paru.e. Mendukung perkembangan sistem pencernaan
Menelan air ketuban memiliki peran penting dalam perkembangan sistem pencernaan janin. Aktivitas ini juga melatih sistem pencernaan janin agar bisa berkembang dengan optimal.Cara menjaga air ketuban agar tetap stabil
Berikut ini beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga air ketuban agar tetap stabil:• Perbanyak minum air putih
• Konsumsi buah dan sayur yang banyak mengandung air
• Berolahraga ringan secara rutin
• Hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok
Umumnya, kantung ketuban akan pecah menjelang hari persalinan. Saat janin siap dilahirkan, air ketuban akan mengalir keluar dari vagina serta memicu kontraksi yang kencang dan teratur. Segera periksakan dengan dokter kandungan jika terjadi ketuban pecah dini, air ketuban berwarna hijau, berbau busuk dan disertai dengan demam.