Medikacare

Apakah IUFD masih bisa dilahirkan normal ? - Medikacare

Apakah IUFD masih bisa dilahirkan normal ? - Medikacare

IUFD atau intrauterine fetal death adalah kondisi janin yang meninggal di dalam kandungan setelah usia kehamilan menginjak 20 minggu. Sebagian besar kasus IUFD tidak dapat dicegah, namun dapat dikurangi risikonya dengan menghindari faktor penyebab dan melakukan pencegahan dengan tepat.


Janin dapat dikatakan IUFD pada rentang usia kehamilan 20-37 minggu. Selain itu, hal lain yang menyatakan IUFD adalah berat badan janin yang meninggal dalam kandungan sudah lebih dari 350 gram. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), bayi meninggal di dalam kandungan adalah bayi yang lahir tanpa adanya tanda kehidupan pada usia kehamilan 28 minggu atau lebih.

Berdasarkan waktunya, WHO mengklasifikasikan kondisi intrauterine fetal death (IUFD) menjadi 3 bagian, yaitu:

• Early IUFD, yakni kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan 20-27 minggu.
• Late IUFD, yakni kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan 28-36 minggu.
• Aterm IUFD, yakni kematian janin yang terjadi pada usia kehamilan 37 minggu atau lebih.
Meski sama-sama menyebabkan janin meninggal, IUFD berbeda dengan keguguran. Letak perbedaannya adalah pada usia kehamilan saat janin meninggal. Seorang ibu hamil dikatakan keguguran jika kematian janin terjadi saat usia kehamilan kurang dari 20 minggu.

Penyebab IUFD

Sebagian besar penyebab IUFD atau disebut dengan stillbirth tidak diketahui secara pasti. Tetapi, kondisi ini dapat menandakan adanya masalah pada kehamilan. Beberapa kemungkinan yang menyebabkan terjadinya IUFD di antaranya:

1. Plasenta yang tidak berfungsi dengan baik

Gangguan pada plasenta dapat membuat asupan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan janin menjadi berkurang. Tentunya, kondisi ini akan menghambat tumbuh kembang janin (intrauterine growth restriction) dan menyebabkan terjadinya IUFD.

2. Kelainan genetik

Penyebab IUFD selanjutnya adalah kelainan kromoson atau cacat genetik. Kondisi ini menyebabkan organ vital janin, seperti otak dan jantung tidak tidak berkembang dengan baik, sehingga memicu terjadinya IUFD.

3. Perdarahan

Perdarahan hebat yang terjadi di trimester akhir kehamilan juga bisa menjadi penyebab janin meninggal di dalam kandungan. Hal ini dapat terjadi akibat plasenta yang sudah terpisan dari rahim (placental abruption) sebelum memasuki masa persalinan.

4. Kondisi medis tertentu

Berbagai jenis penyakit yang diderita ibu hamil, seperti hipertensi, diabetes, gangguan imunitas dan infeksi bakteri, berisiko menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan. Ibu hamil dengan preeklampsia juga memiliki risiko bayi lahir mati dua kali lebih besar.

5. Usia dan pola hidup yang tidak sehat

Faktor lain yang meningkatkan risiko IUFD adalah usia. Ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun atau kurang dari 15 tahun lebih berisiko mengalami IUFD. Selain usia, memiliki pola hidup yang tidak sehat, seperti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol saat hamil dapat memicu terjadinya IUFD.

Penanganan IUFD

Pada kasus IUFD, janin yang sudah meninggal biasanya akan dikeluarkan melalui persalinan normal. Tetapi, jika janin telah meninggal sebelum tanggal persalinan, dokter akan melakukan tindakan induksi untuk mempercepat proses persalinan. Pada beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan operasi caesar guna mengeluarkan bayi yang mengalami IUFD.

Untuk mengetahui penyebab kematian janin di dalam kandungan perlu dilakukan pemeriksaan fisik, USG, darah, serta pemeriksaan post mortem atau autopsi bayi untuk memperkirakan waktu kematian. Setelah IUFD terjadi, pasien akan mengalami perdarahan vagina dan mengeluarkan ASI. Namun, kondisi tersebut bisa dihentikan dengan pemberian obat-obatan tertentu.

Pencegahan IUFD

Meski tidak semua kasus IUFD dapat dicegah, ibu hamil dapat melakukan beberapa upaya untuk mengurangi risikonya seperti berikut ini:

• Hindari merokok saat hamil.
• Hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan obat-obatan berbahaya.
• Hindari tidur dengan posisi telentang saat usia kehamilan di atas 28 minggu.
• Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dengan dokter kandungan atau bidan.

IUFD adalah komplikasi kehamilan yang dapat dikurangi risikonya dengan menerapkan pola hidup sehat. Jika bunda mendapati tanda-tanda yang mengkhawatirkan, seperti gerakan janin menurun, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar diketahui penyebabnya dan diberikan penanganan yang tepat.

Artikel Lain

Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB