Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa tingginya tingkat stres pada seorang wanita ternyata dapat mempengaruhi kesuburan dan meningkatkan risiko kemandulan. Selain itu, stres yang tidak diatasi dengan tepat bisa berdampak buruk pada kondisi kesehatan. Mulai dari gangguan pernapasan, gangguan pencernaan hingga gangguan jantung.
Apakah stres berkaitan dengan kesuburan?
Stres merupakan reaksi tubuh akibat kondisi yang menyebabkan perubahan emosi. Jika tidak diatasi dengan baik, stres bisa berdampak buruk pada kesuburan. Stres dapat memengaruhi fungsi dari salah satu kelenjar pada otak, yaitu hipotalamus. Kelenjar ini berfungsi untuk mengendalikan nafsu makan, mengelola dorongan seks dan mengendalikan suasana hati seseorang.Hipotalamus juga memengaruhi hormon yang memberi sinyal pada ovarium untuk melepaskan sel telur, yakni hormon pelutein. Saat seorang wanita mengalam stres, fungsi hipotalamus akan terganggu dan tubuh ikut mengalami gangguan ovulasi. Kondisi inilah yang menyebabkan wanita dengan tingkat stres tinggi lebih sulit untuk mendapatkan kehamilan.
Hal yang serupa juga dikatakan oleh Sarah Berga, MD, seorang spesialis infertilitas dan wakit ketua kesehatan pada Wake Forest Medical Center di Winston. Menurutnya, hormon stres dapat menyebabkan gangguan sinyal antara otak dan ovarium, sehingga memicu gangguan ovulasi.
Selain itu, menurut Alice Domar, PhD, seorang direktur eksekutif Domar Center for Mind/Body Health, wanita yang mengalami stres lebih jarang berhubungan intim dengan pasangannya, sehingga menambah kesulitan untuk hamil. Tidak hanya itu, stres dapat memicu gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengonsumsi alkohol dan merokok. Tentunya, hal ini dapat memengaruhi kesuburan.
Cara untuk mengurangi stres
Lantas, bagaimana cara mengurangi stres agar terhindar dari gangguan kesuburan? Berikut ini beberapa cara yang bisa anda lakukan:1. Hidupkan kembali kehangatan dengan pasangan
Menurut psikolog Julia Woodward, kehangatan dalam suatu rumah tangga dapat meningkatkan kualitas hubungan seksual. Jangan merasa malu untuk kembali berkencan layaknya sepasang kekasih yang sedang berpacaran.Gunakan kesempatan ini untuk melakukan berbagai hal yang menyenangkan. Tidak hanya mengatasi stres, kemesraan anda dan pasangan juga bisa bertambah.
2. Perbaiki diri sendiri
Tidak bisa dipungkiri jika para pasangan suami istri berpikir bahwa setiap orang bisa hamil dengan mudah. Sayangnya, pemikiran tersebut justru menimbulkan stres tersendiri. Sebisa mungkin hindari pikiran pesimis yang timbul dalam diri agar anda terhindar dari stres.3. Olahraga
Tidak ada salahnya untuk rutin berolahraga guna mengurangi stres. Anda bisa mulai dari jenis olahraga yang ringan, seperti berjalan kaki, yoga atau berenang. Selain mengurangi stres, olahraga dapat membantu menurunkan berat badan. Nyatanya, wanita dengan berat badan lebih (obesitas) menghasilkan hormon estrogen lebih banyak.Esterogen sendiri adalah salah satu hormon yang dapat memengaruhi proses ovulasi. Namun, perlu diketahui bahwa olahraga yang berlebihan pada seseorang dengan tingkat stres tinggi hanya akan membuat kondisinya semakin parah. Oleh karena itu, tetap jaga intensitas olahraga dengan baik.
4. Mengonsumsi makanan sehat
Saat anda mengalami stres, tentunya tidak ada keinginan untuk mengonsumsi makanan apapun. Jika anda lebih memilih untuk mengonsumsi junk food atau makanan manis saat sedang stres, sebaiknya batasi kebiasaan ini. Anda bisa mencoba untuk mengonsumsi sayuran hijau, ikan, kacang-kacangan dan juga buah-buahan atau beberapa jenis makanan sehat lainnya.Jika dirasa stres tidak mampu diatasi sendiri, jangan ragu untuk meminta bantuan dari seorang konselor. Terapis profesional dapat membantu anda mengidentifikasi sumber stres dan memberikan solusi untuk mengatasinya.