Mioma uteri merupakan suatu pertumbuhan massa atau daging di dalam atau di luar rahim yang tidak bersifat kanker. Mioma berasal dari sel otot polos yang terdapat pada rahim atau pembuluh darah rahim. Jumlah dan ukuran mioma berbeda-beda, bisa kecil atau bahkan besar dengan jumlah satu atau lebih dari satu.
Mioma terletak di dinding rahim dengan bentuk menonjol ke rongga endometrium atau permukaan rahim. Sebagian besar mioma tidak menimbulkan gejala apapun, sehingga penderitanya tidak mengetahui ketika memiliki kondisi ini. Dokter mungkin akan menemukan mioma secara tidak sengaja ketika melakukan pemeriksaan USG.
Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin agar mioma tidak berubah menjadi semakin ganas. Pasalnya, kondisi ini bisa menyebabkan keguguran dan menjadi salah satu alasan pada tindakan pengangkatan rahim (histerektomi).
Faktor Risiko Mioma Uteri
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami mioma uteri, di antaranya:A. Memiliki keluarga dengan riwayat mioma uteri.
B. Berusia lebih dari 40 tahun.
C. Mengalami menstruasi pertama sebelum berusia 10 tahun.
D. Belum pernah hamil sebelumnya.
E. Obesitas atau kelebihan berat badan.
F. Banyak mengonsumsi daging merah dan jarang mengonsumsi sayuran hijau.
G. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal yang tinggi esterogen, seperti pil KB.
H. Memiliki kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
I. Keturunan Afrika-Amerika memiliki kemungkinan 2 kali lebih tinggi untuk mengalami mioma uteri.
Penyebab Mioma Uteri
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya mioma uteri. Namun, ada beberapa hal yang diduga menyebabkan kondisi ini terjadi, yaitu:1. Perubahan Gen
Banyak mioma terjadi akibat perubahan genetik yang berbeda dengan sel otot rahim yang normal. Memiliki keluarga dengan kondisi ini juga dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengalami mioma uteri.2. Hormon
Progesteron dan estrogen adalah dua hormon yang berperan merangsang perkembangan lapisan dinding rahim setiap siklus menstruasi. Kondisi ini dapat berisiko meningkatkan munculnya sel abnormal atau miom pada dinding rahim. Namun, mioma uteri cenderung menyusut setelah mengalami menopause karena penurunan produksi hormon.3. Faktor Zat Asing lainnya
Zat yang membantu tubuh dalam mempertahankan jaringan, seperti insulin dapat memengaruhi pertumbuhan miom. Di sisi lain, para ahli medis percaya bahwa mioma uteri berkembang dari sel induk di jaringan otot polos rahim (miometrium). Hal ini disebabkan karena satu sel membelah berulang kali yang pada akhirnya menciptakan massa atau tumor. Pertumbuhan mioma uteri ini bervariasi, ada yang tumbuh dengan cepat dan ada juga yang lambat.Gejala Mioma Uteri
Umumnya, mioma uteri tidak menimbulkan gejala yang disadari oleh penderitanya. Namun, ada beberapa gejala umum yang bisa dirasakan, antara lain:A. Mengalami menstruasi dalam jumlah banyak.
B. Perut terasa penuh dan membesar.
C. Gangguan berkemih akibat mioma yang menekan salurah kemih.
D. Nyeri punggung yang berkepanjangan saat menstruasi, setelah berhubungan seksual atau ketika panggul tertekan.
E. Periode menstruasi yang lebih dari satu minggu.
F. Kesulitan buang air besar (konstipasi).
G. Terjadi gangguan pada kesuburan.
Pengobatan Mioma Uteri
Untuk menangani mioma, dokter akan melakukan pilihan pada beberapa pengobatan berikut ini:A. Pemberian obat antinyeri berupa paracetamol.
B. Pemeriksaan fisik dan USG yang harus diulang setiap 6-8 minggu untuk memantau pertumbuhan mioma.
C. Pengobatan terapi hormonal dengan menggunakan gonadotropin-releasing hormone (GnRH) atau preparat progestin.
D. Miomektomi, yaitu prosedur pembedahan untuk mengangkat mioma. Kemungkinan mioma akan tumbuh kembali sekitar 20-25% setelah miomektomi.
E. Histerektomi, yaitu operasi pengangkatan rahim. Prosedur ini memerlukan pertimbangan karena wanita tidak bisa hamil setelahnya. Namun, jika penderitanya mengalami pertumbuhan mioma kembali setelah operasi dan merasakan nyeri tak kunjung hilang, disarankan untuk melakukan prosedur ini.
Pencegahan Mioma Uteri
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah mioma, di antaranya:A. Melakukan olahraga secara rutin.
B. Menggunakan alat kontrasepsi hormonal di bawah pengawasan dokter.
C. Hindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
D. Menjaga berat badan agar tetap ideal.
F. Menerapkan pola makan sehat dengan perbanyak mengonsumsi buah dan sayur.
Jika mengalami nyeri panggul yang tidak kunjung hilang, menstruasi dalam waktu lama yang disertai rasa sakit atau muncul bercak darah secara tiba-tiba di luar waktu menstruasi, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.