Tumor gusi atau epulis merupakan pertumbuhan massa atau jaringan gusi yang berlebihan di sekitar gigi. Penyebab kondisi ini cukup beragam, tetapi lebih sering terjadi akibat efek samping penggunaan obat-obatan tertentu. Jika tidak segera diatasi, tumor gusi dapat berkembang menjadi kanker.
Tumor gusi adalah jenis tumor jinak yang dapat terjadi pada semua kalangan, mulai dari bayi baru lahir, anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia. Namun pada beberapa kondisi, seperti kesehatan gigi dan mulut yang tidak diperhatikan juga dapat meningkatkan munculnya tumor gusi.
Tumor gusi umumnya ditandai dengan kemerahan, rasa sakit dan perdarahan pada gusi. Selain itu, kondisi ini dapat menimbulkan beberapa gejala lain, seperti bau mulut, radang gusi dan penumpukan plak gigi. Bahkan pada kasus yang parah, tumor gusi dapat menutupi permukaan beberapa gigi.
Jenis tumor gusi
Ada beberapa jenis tumor gusi atau epulis yang umum terjadi, yaitu:1. Epulis fibromatosa
Epulis fibromatosa merupakan jenis tumor gusi yang banyak terjadi pada orang dewasa. Umumnya, tumor jenis ini terjadi di sekitar gigi berlubang (karies). Epulis fibromatosa disebabkan oleh luka dan iritasi yang terjadi secara terus-menerus pada area gusi tertentu. Hal ini kemudian menyebabkan pertumbuhan jaringan secara berlebihan.2. Epulis kongenital
Epulis kongenital adalah kondisi tumor gusi yang jarang terjadi. Umumnya, tumor jinak ini tumbuh pada gusi bagian atas dengan ukuran 0,5-2 cm. Epulis kongenital lebih banyak terjadi pada bayi, terutama bayi perempuan.3. Epulis gravidarum
Epulis gravidarum sering terjadi pada ibu hamil. Pasalnya, perubahan hormon selama kehamilan meningkatkan risiko radang gusi yang bisa berkembang menjadi tumor gusi. Sebanyak 0,2-5% ibu hamil mengalami epulis gravidarum.4. Epulis granulomatosa
Epulis granulomatosa terjadi di lubang bekas cabut gigi atau perawatan gigi lainnya yang tidak diperhatikan kebersihannya. Jenis tumor gigi ini sering berkembang pada lubang antara dua gigi dan jaringan di sekitarnya.5. Epulis fissuratum
Epulis fissuratum ditandai dengan kemunculan massa abnormal akibat iritasi kronis yang terjadi secara terus menerus akibat penggunaan gigi palsu yang tidak sesuai dan menimbulkan gesekan dengan gusi.6. Epulis gigantoselulare
Epulis gigiantoselulare lebih banyak terjadi pada anak-anak dan wanita. Hal ini sering dikaitkan dengan trauma dan proses cabut gigi.Gejala tumor gusi
Gejala tumor gusi bervariasi tergantung pada jenis epulis yang dialami. Meski begitu, ada beberapa gejala umum yang perlu diwaspadai, di antaranya:• Benjolan pada gusi yang tidak kunjung hilang selama 2-3 minggu.
• Gusi memiliki tekstur sedikit keras ketika disentuh.
• Gusi berwarna merah muda atau keunguan.
• Mudah mengalami perdarahan pada gusi.
• Ukuran kecil dan lama-kelamaan semakin membesar.
Penyebab tumor gusi
Beberapa kasus tumor gusi tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Namun, ada beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya tumor gusi, di antaranya:• Mengalami cedera dan trauma.
• Memiliki keluarga dengan riwayat tumor gusi.
• Kebersihan mulut dan gigi yang tidak di jaga.
• Melakukan perawatan mulut dan gigi yang tidak sesuai anjuran.
• Kondisi kesehatan mulut dan gigi, misalnya radang gusi dan gigi berlubang.
• Perubahan hormon, khususnya pada ibu hamil.
• Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti obat antihipertensi atau antikonvulsan.
Pengobatan tumor gusi
Pengobatan pada tumor gusi perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Jika tumor gusi disebabkan oleh kebersihan mulut dan gigi yang tidak terjaga, dokter mungkin akan menyarankan untuk rutin menyikat gigi guna membersihkan sisa kotoran yang menempel.Namun, jika tumor gusi disebabkan oleh efek samping obat-obatan, dokter akan merekomendasikan untuk mengonsumsi obat pengganti ataupun prosedur pembedahan.
Berikut ini beberapa prosedur pembedahan yang dilakukan untuk menghilangkan tumor gusi:
• Eksisi laser, yaitu prosedur untuk mengangkat jaringan gusi yang meradang menggunakan laser.
• Electrosurgery, yaitu prosedur pemotongan atau pengangkatan tumor gusi menggunakan aliran listrik.
• Bedah flap periodontal, yaitu prosedur pemisahan gusi dengan permukaan di bawahnya untuk menghilangkan jaringan gusi yang meradang.
• Gingivektomi, yaitu prosedur memotong atau menghilangkan bagian gusi yang terkena tumor.
Pencegahan tumor gusi
Pencegahan tumor gusi dapat dilakukan dengan beberapa upaya berikut ini:• Menyikat gigi 2 kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluoride untuk mencegah munculnya plak.
• Lakukan perawatan mulut dan gigi tambahan, seperti flossing dan penggunaan obat kumur untuk membersihkan sisa makanan.
• Rutin melakukan pemeriksaan dengan dokter gigi, minimal 6 bulan sekali.
• Lakukan konsultasi apabila gigi palsu yang digunakan tidak pas atau menimbulkan iritasi.
Tumor gusi merupakan pertumbuhan jaringan gusi abnormal yang membutuhkan pemeriksaan dan penanganan dokter. Apabila tidak diobati, tumor gusi dapat berkembang menjadi kanker mulut. Oleh karena itu, jika gusi terasa nyeri, kemerahan dan berdarah sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.