Medikacare

Penyebab sariawan pada vagina - Medikacare

Penyebab sariawan pada vagina - Medikacare

Sariawan dikenal sebagai penyakit yang menyerang area mulut. Namun, tahukah anda bahwa ada beberapa kondisi yang menyebabkan terjadinya sariawan di vagina? Meski tidak berbahaya, sariawan di vagina sering menimbulkan kekhawatiran tersendiri.


Sariawan di vagina adalah proses peradangan yang muncul di sekitar vagina. Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, jamur hingga kanker vulva. Setiap wanita yang aktif secara seksual atau pun tidak, dapat mengalami kondisi ini. Namun, sariawan di vagina jarang terjadi pada remaja atau wanita muda. Bagaimana sih gejala dari sariawan pada vagina ? Medikacare sudah merangkum semuanya pada ulasan dibawah ini :


Gejala sariawan di vagina

Sariawan di vagina sering kali tidak menunjukkan gejala apa pun. Tetapi, ada beberapa gejala umum yang muncul seperti berikut ini:

• Keluar cairan dari luka di vagina
• Vagina terasa gatal dan nyeri
• Sulit atau terasa sakit saat buang air kecil
• Pembesaran kelenjar getah bening pada leher, ketiak atau selangkangan
• Demam

Penyebab sariawan di vagina

Sariawan di vagina dapat disebabkan oleh infeksi maupun non-infeksi. Beberapa penyebab sariawan di vagina, antara lain:

1. Infeksi

Infeksi merupakan salah satu penyebab umum terjadinya sariawan di vagina. Infeksi terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu infeksi menular seksual dan nonseksual.

Infeksi menular seksual (IMS) yang bisa menyebabkan sariawan di vagina adalah:

• Sifilis, yakni IMS yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidium.
• Herpes genitas, yakni IMS yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV).
• Lymphogranuloma venereum (LGV), yakni IMS yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis serotipe L1 dan L2.

Sementara, infeksi menular nonseksual yang sering menimbulkan sariawan di vagina adalah:

• Infeksi bakteri, seperti bakteri mycoplasma atau streptococcus tipe A.
• Infeksi virus, seperti virus varicella-zoster, cytomegalovirus atau virus Epstein-Barr.
• Infeksi jamur, seperti jamur Candida albicans.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua sariawan di vagina disebabkan oleh infeksi menular seksual.

2. Penyakit akibat peradangan dan autoimun

Beberapa penyakit akibat peradangan dan autoimun juga dapat menyebabkan terjadinya sariawan di vagina. Jenis penyakit tersebut adalah:

• Pemfigus ataupun pemfigoid bulosa
• Lupus
• Penyakit Behcet
• Lichen sclerosus
• Sindrom Stevens-Johnson
• Pyoderma gangeronsum
• Erupsi obat (fixed drug eruption), biasanya disebabkan oleh obat paracetamol, antiinflamasi nonsteroid, sulfonamid dan tertasiklin.

3. Kanker vulva

Salah satu gejala kanker vulva adalah munculnya sariawan di vagina yang disertai dengan rasa gatal. Kanker ini dapat terjadi pada wanita di semua usia, tetapi lebih sering dialami oleh lansia. Selain sariawan di vagina, kanker vulva ditandai dengan rasa sakit pada kulit yang terluka, perdarahan, sakit saat buang air kecil hingga perubahan warna kulit di area vagina.

Cara mengatasi sariawan di vagina

Sebelum diberikan pengobatan, dokter akan memastikan penyebab dari sariawan di vagina dengan memeriksa riwayat kesehatan pasien. Dokter juga akan menanyakan riwayat hubungan seksual atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Untuk menentukan hasil diagnosis, dokter akan merekomendasikan beberapa tes berikut ini:

• Tes darah
• Tes usap, untuk mendeteksi adanya bakteri atau virus
• Tes urine
• Biopsi, jika sariawan di vagina tidak kunjung membaik meski telah dilakukan perawatan atau kondisi tersebut mengarah pada kanker vulva

Untuk mengurangi rasa tidak nyaman akibat sariawan di vagina, berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

• Mengonsumsi obat pereda nyeri
• Mengompres dingin bagian tubuh yang sakit
• Mengoleskan anestesi topical
• Menghindari penggunaan celana dalam yang ketat
• Berendam dengan air garam Epsom

Pencegahan sariawan di vagina

Berikut adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah sariawan di vagina:

• Melakukan seks aman dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan menggunakan kondom.
• Membersihkan vagina secara teratur.
• Hindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi.
• Penuhi kebutuhan cairan untuk mencegah dehidrasi.
• Biasakan untuk buang air kecil setelah berhubungan seksual.
• Hindari penggunaan celana dan pakaian dalam yang terlalu ketat.

Jika anda mengalami luka seperti sariawan, terutama disertai dengan rasa sakit, demam, gatal, perdarahan atau ukuran luka mengalami perubahan, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan dengan dokter. Semakin cepat sariawan di vagina diatasi, maka akan semakin kecil pula risiko terjadinya komplikasi.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB