Hamil anggur atau mola hyadatidosa terjadi ketika sel telur dan sperma bertemu secara tidak normal saat proses pembuahan dan menyebabkan terbentukanya tumor non-kanker. Tumor tersebut tidak bisa mendukung embrio yang sedang berkembang, sehingga kehamilan pun harus diakhiri.
Hamil anggur adalah salah satu jenis penyakit trofoblastik gestasional. Pada kondisi ini, bentuk benjolan (yang seharusnya plasenta sehat) sebagai kista berisi cairan yang menyerupai sekelompok buah anggur. Jika seorang ibu mengalami hamil anggur, penanganan apa yang seharusnya dilakukan?
Penanganan hamil anggur
Hamil anggur tidak bisa dilanjutkan sebagai kehamilan normal. Untuk mencegah terjadinya komplikasi, jaringan plasenta yang abnormal harus segera diangkat. Metode penanganan biasanya terdiri dari satu atau lebih dari beberapa langkah berikut:1. Dilatasi dan kuretase
Untuk menangani hamil anggur, dokter akan mengangkat jaringan dari rahim dengan prosedur yang dinamakan dilatasi dan kuretase. Biasanya, kuret dilakukan sebagai prosedur rawat jalan di rumah sakit. Selama tindakan, bunda akan menerima anestesi lokal di bagian punggung dan kaki.Dokter akan memasukan spekulum ke dalam vagina, seperti pada saat pemeriksaan panggul untuk melihat serviks (leher rahim). Kemudian dokter akan melebarkan serviks untuk mengangkat jaringan rahim dengan alat vakum.
2. Histerektomi
Prosedur ini cukup jarang dilakukan, tetapi jika ada peningkatan risiko gestasional trofoblas neoplasia dan tidak ada keinginan untuk hamil dikemudian hari, tindakan pengangkatan rahim dapat dilakukan (histerektomi).3. Pemantauan HCG (Human chorionic gonadotropin)
Setelah jaringan molar diangkat, dokter akan melakukan pengukuran kadar HCG sampai kembali normal. Jika bunda terus memiliki kadar HCG dalam darah, kemungkinan perlu dilakukan perawatan tambahan untuk menanganinya.Setelah perawatan hamil anggur selesai, dokter akan terus memantau kadar HCG bunda selama 6 bulan hingga 1 tahun guna memastikan tidak ada jaringan yang tersisa. Kadar HCG kehamilan meningkat selama kehamilan normal, sehingga dokter mungkin akan menyarankan bunda untuk menunggu selama 6 sampai 12 bulan sebelum mencoba hamil kembali.
Selain penanganan medis, sang ibu yang kehilangan kehamilannya juga memerlukan dukungan secara mental. Mengingat kehilangan kehamilan terasa begitu menyedihkan. Bicarakan tentang perasaan yang bunda alami dan biarkan diri bunda mengalami sepenuhnya.
Bunda bisa mencurahkan perasaan pada pasangan, keluarga, dan teman-teman terdekat untuk mendapatkan dukungan. Jika bunda mengalami kesulitan dalam mengontrol emosi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau psikolog.
Baca juga artikel Medikacare yang lain : Tanda-tanda kehamilan - Medikacare
Komplikasi hamil anggur
Ada beberapa komplikasi yang kemungkinan dapat timbul setelah mengalami hamil anggur, antara lain:1. Gestational trophoblastic neoplasia
Komplikasi ini lebih sering terjadi pada penderita hamil anggur lengkap yang ditandai dengan kadar HCG tetap tinggi setelah kuretase. Gestational trophoblastic neoplasia terjadi ketika sel abnormal masul ke dalam dinding rahim bagian tengah.2. Choriocarinoma
Chroiocarcinoma merupakan bentuk kanker dari gestational trophoblastic neoplasia. Meski jarang terjadi, kanker ini sering dialami oleh penderita hamil anggur lengkap.3. Hamil anggur berulang
Penderita hamil anggur berisiko untuk mengalami hamil anggur kembali pada kehamilan berikutnya. Risiko ini menjadi semakin tinggi jika dialami penderita yang memiliki riwayat hamil anggur berulang atau pernah mengalami keguguran.Baca juga artikel Medikacare yang lain : Perubahan psikologis yang terjadi pada ibu hamil - Medikacare
Hamil anggur terjadi akibat kesalahan gen pada proses pembuahan. Oleh sebab itu, kondisi ini sulit untuk dicegah. Meski demikian, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya hamil anggur pada kehamilan berikutnya.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menunda kehamilan setidaknya selama 1 tahun setelah kuret. Untuk mencegah kehamilan, bunda bisa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun, terkecuali KB spiral.
Pemeriksaan rutin ke dokter kandungan perlu bunda lakukan jika kembali hamil setelah hamil anggur. Hal ini bertujuan untuk memastikan pertumbuhan plasenta dan janin berlangsung dengan normal.