Ibu hamil dapat menularkan HIV ke bayinya selama kehamilan atau saat proses persalinan. Namun, tidak perlu khawatir karena ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan HIV dari ibu hamil yang berstatus positif HIV ke janinnya. Bagaimanakah caranya? Yuk cari tahu pada ulasan berikut ini.
Human immunodeficiency virus atau HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menghancurkan sel CD4. Akibatnya, pengidap HIV akan semakin mudah terkena infeksi. Bila HIV menyerang ibu hamil, maka dapat berisiko menularkan virus tersebut pada janinnya.
Bayi yang terkena HIV lebih berisiko mengalami berbagai masalah kesehatan, mulai dari kekurangan gizi, infeksi, hingga gangguan tumbuh kembang. Oleh karena itu, penting bagi setiap ibu hamil dengan status positif HIV untuk melakukan pencegahan penularan HIV ke janinnya.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Apa itu Kehamilan Ektopik - Medikacare
Cara mencegah penularan HIV pada janin
Jika langkah pencegahan dilakukan dengan tepat dan sesuai petunjuk dokter, risiko penularan HIV dari ibu hamil ke janin bisa diturunkan hingga 1%. Sebaliknya, jika tanpa pengobatan, ibu hamil yang berstatus positif HIV memiliki kemungkinan sebesar 5-25% untuk ditularkan ke janinnya.Dokter kandungan biasanya akan memberikan berbagai jenis obat antivirus, salah satunya adalah obat antiretroviral (ART) untuk menekan jumlah virus di dalam tubuh. World Health Organization (WHO) memberikan beberapa saran berikut untuk mencegah penularan HIV pada janin:
1. Terapi antiretroviral (ART) sejak dini diberikan untuk ibu hamil yang berstatus positif HIV dengan tujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan mencegah penularan HIV ke janin selama masa kehamilan, proses persalinan, dan pasca persalinan.
2. Pemberian profilaksis ARV dalam jangka waktu panjang untuk ibu hamil yang berstatus positif mengidap HIV, tetapi memiliki daya tahan tubuh yang relatif kuat, sehingga tidak membutuhkan ART untuk menjaga kesehatannya. Obat jenis ini juga akan mengurangi penularan HIV dari ibu hamil ke janin.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Larangan dan Anjuran ketika hamil - Medikacare
Pengobatan yang dilakukan sejak dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan, sehingga janin terhindar dari penularan HIV. Itulah mengapa, ibu hamil sangat penting untuk melakukan tes HIV sejak dini agar virus tersebut dapat terdeteksi lebih awal, sehingga langkah pencegahan pun bisa segera dilakukan.
Aturan mengonsumsi obat HIV dengan aman
Obat HIV memang sangat penting dikonsumsi guna mengurangi jumlah virus HIV dan menurunkan risiko penularannya ke janin. Namun, bunda tetap perlu berkonsultasi ke dokter, karena beberapa jenis obat HIV dapat menimbulkan efek samping pada janin, seperti gangguan tumbuh kembang pada awal masa kehamilan.Selain dengan cara diminum, bunda bisa mendapatkan pengobatan antiretroviral melalui cairan infus. Sesaat setelah dilahirkan, bayi dari ibu yang mengidap HIV akan diperiksa untuk mendeteksi keberadaan virus. Pemeriksaan ini dilakukan 48 jam setelah kelahiran. Kemudian, tes akan kembali dilakukan pada 6-12 minggu berikutnya.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Tips mencegah keguguran di trimester pertama - Medikacare
Selain itu, bayi yang sudan lahir pun akan diberikan obat-obatan selama 4 bulan untuk mencegah perkembangan HIV di dalam tubuhnya. Kombinasi pengobatan yang dijalani ibu hamil, pemberian obat-obatan pada bayi baru lahir, serta menghindari pemberian ASI pada bayi adalah kunci utama dalam mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke janin.
Bila bunda menderita HIV dan sedang melakukan program kehamilan atau sudah hamil, disarankan untuk rutin berkonsultasi dengan dokter kandungan guna menentukan jenis pengobatan HIV yang tepat. Dengan menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter, diharapkan jumlah virus HIV di dalam tubuh bunda dapat berkurang dan risiko penularan HIV ke janin pun dapat ditekan.
