Kepala bayi peyang dapat terjadi saat lahir atau setelahnya, dengan penyebab yang beragam. Meski tidak memengaruhi fungsi otak serta perkembangannya, kepala bayi peyang dapat menyebabkan bentuk wajahnya menjadi tidak simetris.
Tulang tengkorak bayi yang baru lahir masih sangat lunak. Hal ini menyebabkan bentuk kepalanya mudah berubah bila ada tekanan dalam waktu yang lama, seperti saat bayi berbaring dengan posisi yang sama dalam waktu cukup lama. Kondisi tersebut membuat bagian belakang kepala atau salah satu sisi kepala bayi yang seharusnya bulat berubah menjadi peyang atau datar.
Bunda mungkin hanya tahu jika kepala peyang disebabkan oleh posisi bayi yang tidak tepat saat tidur. Padahal, penyebab kepala peyang tidak selalu hal tersebut. Berikut berbagai penyebab kepala peyang bayi yang perlu bunda ketahui.
Penyebab kepala peyang pada bayi
Secara umum, kepala peyang pada bayi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:1. Plagiocephaly, yaitu kepala bayi peyang pada salah satu sisi sehingga kepala terlihat tidak simetris. Kondisi ini membuat posisi kedua telinga tampak tidak sejajar dan kepala terlihat tidak rata jika dilihat dari atas.
2. Branchycephaly, yaitu kepala bayi peyang pada bagian belakang. Kondisi ini membuat kepala bayi terlihat lebar, sehingga dahinya menonjol ke depan.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan kepala bayi menjadi peyang, antara lain:
1. Tidur telentang
Tidur dengan posisi telentang memang lebih aman untuk bayi. Namun, tidur dengan posisi yang sama selama berjam-jam dapat menyebabkan kepala bagian belakang menjadi datar atau peyang.2. Masalah pada rahim
Selain posisi tidur, kepala peyang bisa disebabkan karena adanya tekanan pada kepala bayi saat ia masih berada di dalam rahim akibat cedera atau kekurangan cairan ketuban.3. Ketegangan otot leher
Otot leher yang terlalu tegang atau kaku bisa membuat kepala bayi peyang. Pada kondisi ini, salah satu sisi kepala bayi akan lebih sering mendapatkan tekanan dibandingkan dengan sisi lainnya.4. Lahir prematur
Kelahiran prematur juga sering berpengaruh terhadap bentuk kepala bayi. Saat bayi terlahir prematur, tulang tengkorak mereka cenderung lebih lunak. Akibatnya, mereka hanya tidur pada salah satu posisi kepala karena keterbatasannya untuk menggerakkan atau mengganti posisi kepala.5. Kelainan tulang tengkorak
Dalam kasus yang jarang terjadi, kepala peyang bisa disebabkan oleh penyatuan lempeng tulang tengkorak yang terlalu cepat (craniosynostosis). Kondisi ini bisa membuat bentuk kepalanya menjadi tidak sempurna. Jika tidak segera ditangani, craniosynostosis pada bayi dapat menimbulkan gangguan penglihatan dan keterlambatan perkembangan otak.Cara mengatasi dan mencegah kepala peyang pada bayi
Untuk mengatasi serta menghindari masalah kepala peyang pada bayi, ada beberapa hal yang bisa bunda lakukan, di antaranya:1. Mengubah posisi tidurnya
Untuk mencegah kepala bayi peyang, usahakan ubah posisi tidurnya ke sisi kanan atau kiri secara berkala. Saat bayi terbangun, bunda bisa memosisikan bayi tengkurap agar kepalanya tidak terus tertekan, sekaligus untuk melatihnya agar mampu tengkurap sendiri.2. Variasikan cara menggendong
Melakukan variasi saat menggendong bayi, seperti posisi tegak, kemudian didekap atau miring juga dapat mengurangi tekanan berlebihan pada satu sisi kepalanya.3. Gunakan ikat kepala khusus
Jika beberapa cara di atas tidak cukup efektif, penggunaan ikat kepala atau helm khusus bisa dijadikan pilihan untuk mengatasi kepala peyang pada bayi. Ikat kepala dan helm khusus ini berfungsi untuk memberi tekanan pada salah satu sisi kepala dan mengurangi tekanan di sisi yang lain. Namun, tidak semua dokter merekomendasikan penggunaan alat seperti ini.Kepala peyang memang tidak membahayakan, tetapi bisa membuat wajah dan kepala bayi menjadi tidak simetris. Bunda bisa melakukan cara-cara yang telah disebutkan di atas untuk mencegah serta mengatasi kondisi tersebut. Jika tidak cukup membantu, bunda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.