Skincare yang mengandung merkuri memang dapat membuat kulit lebih putih dalam waktu yang singkat. Namun di balik hasilnya yang instan, pengguna merkuri dapat berakibat buruk bagi kesehatahan.
Merkuri menjadi salah satu bahan kimia yang terkandung di dalam sabun, losion atau krim pemutih kulit. Penggunaan merkuri pada produk skincare terbukti berbahaya dan dilarang di beberapa negara. Pasalnya, bahan kimia ini dapat terserap dengan mudah oleh kulit dan masuk ke dalam aliran darah.
Merkuri juga bersifat korosif, sehingga penggunaannya bisa membuat lapisan kulit menjadi menipis. Bahkan, paparan merkuri yang tinggi juga dapat menyebabkan kerusakan pada saluran pencernaan, ginjal, dan sistem saraf.
Bahaya penggunaan merkuri bagi tubuh
Berikut ini adalah bahaya penggunaan merkuri bagi kesehatan tubuh:
1. Menyebabkan penurunan fungsi otak
Bahaya merkuri bisa menyebabkan penurunan fungsi otak pada tubuh anda. Dalam kasus yang lebih parah, merkuri bisa menyebabkan otak tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dapat terjadi saat anda menggunakan skincare dengan kandungan merkuri yang sangat tinggi.
2. Menghambat pertumbuhan janin
Tak heran jika penggunaan skincare pada ibu hamil perlu dikurangi atau perlu memperhatikan kandungan dari produk tersebut. Sebab, terlalu sering terpapar kandungan merkuri bisa membuat perkembangan janin terhambat. Lebih parahnya, kandungan merkuri bisa menyebabkan keguguran pada ibu hamil.
3. Iritasi kulit
Merkuri dapat menyebabkan gangguan ringan pada kulit dan juga iritasi. Biasanya, iritasi yang muncul berupa gatal-gatal, kemerahan, dan ruam pada kulit. Penggunaan skincare yang mengandung merkuri dalam konsentrasi rendah maupun tinggi akan berdampak serius dalam jangka panjang.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kandungan skincare yang tidak boleh digunakan Ibu Hamil - Medikacare
4. Kulit terlihat pucat
Penggunaan skincare yang mengandung merkuri tidak akan membuat kulit anda putih merona, melainkan putih pucat. Bahkan, penggunaan bahan kimia berbahaya ini akan menimbulkan masalah baru pada wajah, yaitu flek hitam. Maka dari itu, pilih produk yang benar-benar aman agar tidak menimbulkan masalah lain untuk wajah dan kesehatan anda.
5. Kerusakan pada organ tubuh
Tentunya, penggunaan produk skincare dengan kandungan merkuri yang langsung diaplikasikan pada kulit dapat menimbulkan kerusakan pada kulit. Selain itu, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), efek samping merkuri dalam produk perawatan kulit dapat menyebabkan kerusakan fungsi ginjal.
6. Menyebabkan kanker kulit
Dampak yang lebih parah dari penggunaan skincare yang mengandung merkuri adalah kanker kulit (melanoma). Kandungan merkuri bisa masuk ke dalam tubuh dengan membawa virus kanker yang dengan mudah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Pencegahan diri dari paparan merkuri
Agar anda tidak terjebak dalam produk skincare yang mengandung merkuri, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di antaranya:
1. Cek nomor BPOM
Produk perawatan kulit dianggap aman jika sudah memiliki izin BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Jadi, bila produk skincare yang anda gunakan tidak tercantumkan nomor BPOM, jangan gunakan produk tersebut.
2. Periksa label kemasan
Hindari penggunaan produk dengan label kemasan berbahasa asing atau tidak anda pahami. Jika dalam label kemasan tertera mercuric, calomel, mercurous chloride, atau mercurio, maka jangan membeli atau hentikan pengguaannya, karena artinya produk tersebut mengandung merkuri.
3. Perhatikan tekstur krim
Produk dengan kadar merkuri tinggi biasanya dapat dikenali dari tekstur serta warnanya yang abu-abu atau krem. Namun, cara ini tidak bisa dijadikan patokan, sehingga untuk memastikannya anda disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kulit sebelum menggunakannya.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Memilih kosmetik yang aman digunakan untuk ibu hamil - Medikacare
Selalu waspada dengan produk perawatan kulit yang menjanjikan bisa memutihkan kulit dalam waktu sekejap, karena bisa saja produk tersebut mengandalkan merkuri. Bahaya merkuri bagi kesehatan tidak boleh disepelekan, sehingga anda perlu menghindari penggunaannya.
Jika ingin memiliki kulit yang sehat dan putih, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang tepat serta tidak berbahaya bagi kesehatan.