Medikacare

Apakah keguguran dapat terjadi saat kehamilan memasuki trimester ketiga? - Medikacare

Apakah keguguran dapat terjadi saat kehamilan memasuki trimester ketiga? - Medikacare

Hampir semua kehamilan berisiko untuk mengalami keguguran, entah akibat cedera atau kondisi medis tertentu. Meski jarang terjadi, keguguran dapat dialami ibu hamil pada trimester ketiga kehamilan yang dikenal dengan keguguran terlambat.


Keguguran adalah berakhirnya kehamilan yang terjadi secara spontan. Sekitar sepertiga dari semua kehamilan bisa berakhir dengan kondisi tersebut sebelum seorang wanita mengetahui bahwa dirinya tengah mengandung. Selain itu, sekitar 10-20% wanita yang mengetahui bahwa mereka hamil dapat mengalami keguguran.

Kemungkinan besar keguguran terjadi pada 3 bulan pertama kehamilan, tepatnya sebelum usia kehamilan 20 minggu. Ketika kehamilan sudah menginjak usia di atas 20 minggu, hanya ditemukan 1 persen kasus keguguran dari total keseluruhan kondisi tersebut.

Saat keguguran terjadi di atas usia kehamilan 20 minggu, kondisi ini dikenal dengan istilah late miscarriage. Sedangkan jika bunda mengalami keguguran saat usia kehamilan di atas 24 minggu, dikenal dengan lahir mati atau stillbirth.

Tanda keguguran saat trimester ketiga

Ada beberapa hal yang perlu bunda waspadai sebagai tanda keguguran di trimester ketiga, antara lain:

• Tidak merasakan pergerakan janin.
• Mengalami perdarahan atau bercak darah dari vagina.
• Kram pada perut bagian bawah atau punggung belakang.
• Muncul lendir atau jaringan dari vagina.
• Merasa kelelahan.
• Pusing.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali jenis-jenis keguguran Medikacare - Medikacare


Penyebab keguguran saat trimester ketiga

Keguguran saat trimester ketiga dapat terjadi akibat adanya kelainan genetik pada perkembangan janin. Kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol selama masa kehamilan juga dapat meningkatkan risiko kondisi ini.

Selain itu, ada beberapa penyebab lain dari keguguran saat trimester ketiga, yaitu:

1. Air ketuban pecah lebih awal

Air ketuban bisa pecah kapan pun selama masa kehamilan. Jika bunda merasakan adanya tetesan cairan atau pakaian dalam terasa basah, bisa jadi itu pertanda ketuban pecah. Untuk mengatasinya, bunda bisa menampungnya menggunakan kain bersih dan segera menghubungi dokter. Biasanya, dokter akan meminta bunda memeriksa kembali kain tersebut untuk memastikan seberapa banyak cairan yang keluar.

Cairan ketuban memiliki bau yang berbeda dengan urine. Umumnya, cairan ketuban berwarna bening, merah muda, atau bisa juga berwarna hijau dan cokelat. Jika bunda yakin cairan tersebut adalah air ketuban, sebaiknya segera kunjungi rumah sakit terdekat.

Bunda akan diminta untuk memakai panty liner khusus selama 12 jam. Setelah itu, bunda mungkin memerlukan pemeriksaan internal (pemeriksaan vagina) guna mencari tanda bahwa serviks terbuka atau melunak untuk persalinan.

2. Infeksi saat hamil

Selama hamil, bunda harus melaporkan cairan apa pun yang keluar dari vagina, terutama jika berbau dan berwarna selain putih. Cairan tersebut mungkin merupakan tanda dari infeksi intrauterin. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini dapat melemahkan kantung selaput di sekitar janin, menyebabkan infeksi di dalam rahim atau membuat ketuban pecah.

3. Eklampsia

Eklampsia merupakan komplikasi dari preeklampsia yang ditandai dengan kejang, kemudian diikuti dengan penurunan kesadaran atau pingsan. Eklampsia cukup jarang terjadi, tetapi jika muncul harus segera ditangani karena bisa mengancam nyawa bunda dan janin di dalam kandungan.

Jika mengalami kondisi ini, persalinan perlu segera dilakukan. Bila usia kehamilan sudah cukup bulan, kondisi bunda sehat, serta tidak ada kondisi gawat janin, maka persalinan normal bisa dilakukan. Namun, hal ini kembali lagi pada dokter kandungan yang akan menangani saat persalinan nanti.

4. Diabetes selama kehamilan

Bagi wanita yang menderita diabetes selama kehamilan atau diabetes gestasional, sangat berisiko untuk mengalami keguguran dan lahir mati. Jika bunda mengembangkan diabetes selama kehamilan, bunda perlu diawasi secara ketat. Oleh karena itu, sebisa mungkin kontrol kadar gula darah untuk mencegah komplikasi yang tidak diinginkan.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Keluhan yang dirasakan Ibu Hamil saat Trimester Pertama - Medikacare


Keguguran saat trimester ketiga memiliki peluang yang sangat kecil. Tetapi, jika bunda mengalami beberapa kondisi di atas, risiko untuk mengalami keguguran atau lahir mati bisa meningkat. Maka dari itu, jangan pernah lupa untuk rutin memeriksakan kehamilan dengan dokter agar perkembangan janin bisa terus terpantau.

Artikel Lain

Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB