Medikacare

Apa itu Endometriosis? - Medikacare

Apa itu Endometriosis? - Medikacare

Endometriosis adalah kondisi ketika jaringan yang seharusnya melapisi rahim (endometrium), tumbuh di luar dinding rahim. Pada kondisi ini, endometrium bisa tumbuh di indung telur, lapisan dalam perut, usus, vagina, atau saluran kemih. Endometriosis sering menyerang wanita berusia 30 hingga 40 tahun. Meski begitu, kondisi ini juga dapat terjadi pada wanita dengan usia berapa pun.


Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal untuk menjadi tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi. Jika sel telur tidak berhasil dibuahi, endometrium akan luruh dan keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi.

Dalam kondisi endometriosis, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim akan ikut menebal, tetapi tidak bisa luruh dan keluar dari tubuh. Hal ini menyebabkan terjadinya iritasi atau peradangan pada jaringan di sekitar endometrium.

Penyebab endometriosis

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan terjadinya endometriosis. Namun, kondisi tersebut diduga dipicu oleh beberapa hal, di antaranya:

1. Retrograde menstruation

Retrograde menstruation adalah kondisi ketika darah menstruasi tidak keluar melalui vagina, tetapi berbalik arah dan masuk ke rongga panggul melalui tuba falopi. Akibatnya, sel endometrium yang luruh akan menempel ke dinding dan permukaan organ panggul.

Kemudian, sel-sel tersebut akan terus tumbuh, menebal, dan menyebabkan perdarahan selama siklus menstruasi berlangsung.

2. Gangguan sistem imunitas

Pada kondisi ini, sistem imunitas gagal mengenali dan membunuh sel endometrium yang secara keliru tumbuh di luar rahim.

3. Perubahan sel yang belum matang

Umumnya, sel yang belum matang atau embrio tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuh manusia. Sel embrio ini bisa berkembang menjadi sel organ. Pada endometriosis, sel tersebut diduga dapat berubah menjadi sel endometrium, akibat ketidakseimbangan hormon estrogen di dalam tubuh.

4. Perubahan sel peritoneum

Peritoneum adalah selaput yang melapisi perut bagian dalam. Ada dugaan bahwa sel peritoneum bisa berubah menjadi sel endometrium jika dipengaruhi hormon atau gangguan pada sistem imunitas.

5. Perpindahan sel endometrium

Pada kondisi ini, sel endometrium bisa berpindah ke bagian tubuh lain melalui aliran darah serta sistem getah bening.

6. Operasi

Prosedur operasi seperti histerektomi dan caesar bisa menyebabkan sel endometrium menempel di area bekas sayatan, sehingga terjadilah endometriosis.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Apa itu kehamilan ektopik - Medikacare


Faktor risiko endometriosis

Endometriosis dapat terjadi pada semua wanita. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami endometriosis, yaitu:

• Berusia 30-40 tahun
• Memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami endometriosis
• Belum pernah melahirkan
• Pertama kali melahirkan pada usia di atas 30 tahun
• Memiliki kelainan pada rahim
• Menderita kondisi tertentu yang bisa menghalangi aliran darah menstruasi
• Memiliki berat badan rendah
• Mengalami anemia
• Menstruasi pertama pada usia yang terlalu muda
• Memiliki siklus menstruasi yang singkat
• Mengalami menopause pada usia yang tua

Gejala endometriosis

Gejala umum yang muncul pada penderita endometriosis adalah:

• Nyeri hebat pada perut bagian bawah dan area panggul, terutama ketika menstruasi
• Kram perut yang berlangsung selama beberapa hari sebelum dan sesudah menstruasi
• Nyeri punggung bagian bawah selama menstruasi
• Mengalami perdarahan di luar siklus menstruasi
• Nyeri saat atau setelah berhubungan seksual
• Nyeri saat buang air besar atau buang air kecil
• Mengalami gangguan pencernaan, seperti diare, mual, kembung, dan sembelit
• Mudah kelelahan saat menstruasi
• Sulit hamil

Nyeri menstruasi pada wanita yang menderita endometriosis terasa jauh lebih parah dan meningkat seiring berjalannya waktu. Meski begitu, tingkat keparahan nyeri tidak menandakan tingkat keparahan pada endometriosis.

Diagnosis endometriosis

Untuk mendiagnosis endometriosis, dokter akan mengajukan pertanyaan mengenai gejala serta riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan memeriksa vagina dengan memasukkan dua jari ke dalam vagina sambil menekan perut pasien.

Selanjutnya, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis seperti berikut:

• USG transvaginal, untuk melihat kondisi rahim dengan memasukkan alat ke dalam vagina.
• MRI, untuk melihat lebih jelas kondisi organ dan jaringan di dalam tubuh
• Laparoskopi, untuk melihat bagian dalam perut agar dokter bisa mendeteksi keberadaan endometrium yang tumbuh di luar rahim.
• Biopsi, untuk mengambil sampel jaringan di dalam rahim yang kemudian diteliti lebih lanjut di laboratorium

Pengobatan endometriosis

Pengobatan pada endometriosis bertujuan untuk meredakan gejala, menghambat pertumbuhan jaringan endometrium di luar rahim, meningkatkan kesuburan, serta mencegah kekambuhan endometriosis.

Metode pengobatan endometriosis akan disesuaikan dengan usia, tingkat keparahan, serta keinginan pasien untuk memiliki anak atau tidak. Beberapa metode pengobatan tersebut di antaranya:

1. Obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat-obatan untuk meredakan nyeri akibat endometriosis. Obat yang diberikan adalah obat golongan antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti ibuprofen.

2. Terapi hormon

Terapi hormon dilakukan untuk menghambat pertumbuhan jaringan endometriosis dengan membatasi produksi hormon estrogen. Beberapa terapi hormon yang digunakan adalah:

• Kontrasepsi hormonal, seperti pil KB, KB suntik, KB implan, atau spiral (IUD) untuk menghambat penebalan jaringan endometrium dan meredakan nyeri.
• Terapi progestin. Terapi ini hanya mengandung hormon progestin seperti kontrasepsi implan atau suntik untuk meringankan gejala endometriosis.
• Danazol, untuk menurunkan produksi hormon estrogen dan progesteron yang dihasilkan ovarium, serta meringankan gejala endometriosis.

3. Operasi

Operasi dilakukan jika metode di atas tidak efektif dalam mengobati endometriosis. Metode ini bertujuan untuk mengangat endometrium yang tumbuh di luar rahim. Beberapa prosedur operasi untuk mengatasi endometriosis, di antaranya:

>

• Laparoskopi

Pasien yang masih ingin memiliki anak tetapi merasakan nyeri yang parah, dokter akan menyarankan laparoskopi. Melalui prosedur ini dokter akan mengangkat dan membakar jaringan endometriosis menggunakan laser atau arus listrik.

• Laparotomi

Laparotomi dilakukan jika kondisi endometriosis sudah sangat parah dan ukurannya cukup besar. Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan di area perut untuk mengakses organ yang terdampak dan mengangkat jaringan endometriosis.

• Histerektomi

Histerektomi adalah operasi pengangkatan rahim, leher rahim, dan ovarium. Metode ini dapat memicu menopause dini dan membuat pasien tidak bisa hamil kembali.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Apakah kehamilan ektopik bisa berulang - Medikacare


Komplikasi endometriosis

Jika tidak ditangani, endometriosis dapat berkembang dan menimbulkan sejumlah komplikasi seperti berikut:

• Gangguan kesuburan atau infertilitas
• Perlengketan (adhesi) sejumlah organ tubuh
• Kista ovarium
• Kanker ovarium

Pencegahan endometriosis

Endometriosis sulit untuk dicegah karena penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko endometriosis, yaitu:

• Berolahraga secara rutin dan teratur, minimal 30 menit per hari
• Menjaga berat badan agar tetap ideal
• Hindari konsumsi minuman berlakohol dan berkafein secara berlebihan
• Konsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang
• Kelola stres dengan baik

Jika anda mengalami beberapa gejala seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Pemeriksaan sejak dini perlu dilakukan agar kondisi anda dapat ditangani lebih cepat.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB