Milia merupakan sekelompok benjolan kecil berwarna putih yang tumbuh pada area wajah, seperti pipi, hidung, dan kelopak mata. Kondisi ini dapat dalami oleh siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada bayi yang baru lahir. Dinamakan Milia jika benjolan kecil berwarna putih tersebut muncul sekelompok, jika hanya muncul beberapa titik saja biasanya dinamakan dengan Milium
Pada umumnya kondisi ini tidak berbahaya atau sampai memerlukan pengobatan khusus karena dapat hilang dengan sendirinya. Tetapi disebagian kasus, milia membutuhkan penanganan karena sering menggangu penderitanya.
Jenis milia
Secara umum, milia terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:1. Milia neonatal, yaitu istilah untuk milia pada bayi yang baru lahir. Umumnya, milia jenis ini muncul di sekitar hidung.
2. Milia primer, yaitu milia yang muncul pada anak-anak dan orang dewasa. Biasanya, milia primer dapat menghilang selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
3. Milia sekunder, yaitu milia yang muncul pada bagian kulit yang mengalami cedera. Kondisi ini dapat terjadi akibat luka bakar, luka lepuh, atau penggunaan krim kulit.
4. Milia en plaque, yaitu jenis milia yang cukup parah. Milia jenis ini biasanya tumbuh cukup lebar dan menonjol dengan ukuran besar. Umumnya, milia en plaque terjadi pada lansia.
5. Multiple eruptive milia, yaitu milia yang muncul secara berkelompok dalam kurun waktu beberapa minggu atau beberapa bulan.
Penyebab milia
Milia terbentuk ketika keratin atau protein pada kulit terperangkap di bawah permukaan kulit. Munculnya milia berkaitan dengan terjadinya kerusakan pada kulit, seperti:
1. Luka lepuh akibat penyakit tertentu, seperti epidermolisis bulosa, porphyria cutanea tarda, atau cicatricial pemphigoid.
2. Luka lepuh akibat paparan racun tanaman, seperti poison ivy.
3. Paparan sinar matahari dalam waktu yang lama.
4. Penggunaan krim kortikosteroid dalam jangka panjang.
5. Perawatan kulit dengan prosedur tertentu, seperti laser resurfacing.
Gejala milia
Milia ditandai dengan benjolan kecil berwarna putih atau kekuningan. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, benjolan akibat milia bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi sebagian penderitanya. Milia lebih sering terjadi pada beberapa bagian kulit berikut ini:
• Kulit kepala
• Kelopak mata
• Dahi
• Kelamin
• Hidung
• Pipi
• Rahang
• Mulut bagian dalam
• Dada
Diagnosis milia
Umumnya, dokter dapat mengenali milia hanya dengan melihat karakteristik benjolannya saja. Meski begitu, pasien yang diduga menderita milia en plaque atau ingin mengetahi penyebabnya, dokter perlu melakukan pengambilan sampel jaringan (biopsi) untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium.Pengobatan milia
Milia yang terjadi pada bayi umumnya tidak memerlukan penanganan khusus karena tidak berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya. Sementara, milia pada remaja dan orang dewasa biasanya hilang dalam beberapa bulan.Meski demikian, milia bisa menjadi sangat mengganggu. Terkadang, benjolan tersebut juga bisa bersifat permanen. Pada kondisi ini, diperlukan penanganan dokter untuk menghilangkan benjolan tersebut. Metode penanganan yang dapat dilakukan berupa:
1. Krioterapi, yakni prosedur pembekuan dan penghancuran benjolan milia menggunakan nitrogen cair.
2. Dermabrasi, yakni pengkikisan lapisan kulit teratas menggunakan alat khusus.
3. Chemical peeling, yakni pengikisan lapisan kulit teratas dengan mengoleskan cairan kimia khusus.
4. Ablasi laser, yakni prosedur untuk menghilangkan milia menggunakan laser.
5. Diathermy, yakni prosedur untuk menghilangkan milia menggunakan suhu panas.
5. Deroofing, yakni prosedur untuk mengeluarkan isi milia menggunakan jarum steril.
Pada kasus milia en plaque, dokter akan meresepkan antibiotik yang diminum (oral) atau krim untuk dioleskan ke kulit yang mengalami milia (topikal).
Pencegahan milia
Pada sebagian besar kasus, milia tidak dapat dicegah. Namun, anda disarankan untuk menjaga kesehatan dan kebersihan kulit guna mengurangi risiko terjadinya milia. Beberapa upaya yang bisa anda lakukan adalah:1. Mengoleskan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebih. 2. Menggunakan produk perawatan kulit sesuai dengan jenis kulit. 3. Membersihkan wajah secara rutin. 4. Menambah asupan makanan sehat yang mengandung vitamin B dan vitamin E.
Milia tergolong tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Namun, jika milia menimbulkan rasa tidak nyaman atau mengganggu penampilan anda, sebaiknya periksakan diri ke dokter agar diberikan penanganan yang tepat sesuai jenis milia yang anda alami.