Banyak orang menganggap bahwa katarak hanya diderita oleh lansia. Padahal, katarak juga bisa terjadi pada bayi, lho. Meski kondisi ini jarang terjadi, gejala serta penyebab katarak pada bayi penting untuk dipahami agar dapat diatasi sedini mungkin.
Katarak terjadi ketika adanya kekeruhan pada mata yang membuat cahaya sulit untuk masuk. Hal ini membuat penglihatan menjadi buram atau kabur. Jika katarak berukuran besar dan padat, cahaya akan semakin sulit untuk masuk, sehingga kemampuan penglihatan menjadi berkurang atau bahkan hilang. Katarak bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata.
Katarak pada bayi terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
• Katarak kongenital: Katarak ini terjadi saat bayi lahir atau sesaat setelah lahir
• Katarak dapatan: Katarak jenis ini baru berkembang setelah bayi lahir
Penyebab katarak pada bayi
Berikut ini adalah hal-hal yang kemungkinan menjadi penyebab utama katarak pada bayi:1. Katarak kongenital
Kebanyakan kasus katarak kongenital pada bayi disebabkan oleh faktor genetik atau diturunkan dari orang tuanya. Hal ini bisa mengakibatkan pembentukan lensa mata pada bayi tidak berkembang sempurna. Katarak juga bisa disebabkan oleh kelainan kromosom pada tubuh bayi, seperti Down syndrome.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali syndrom pada bayi - Medikacare
Selain itu, katarak kongenital bisa disebabkan oleh infeksi yang menyerang selama masa kehamilan. Infeksi yang paling berisiko menyebabkan katarak pada bayi adalah campak jerman (rubella), cytomegalovirus (CMV), cacar air, toksoplasmosis, dan virus herpes simpleks (HSV).
2. Katarak dapatan
Katarak dapatan pada bayi umumnya disebabkan oleh kondisi kesehatan bayi itu sendiri. Penyebab katarak jenis ini adalah diabetes, galaktosemia (tubuh tidak dapat memecah galaktosa), kelainan genetik, atau cedera pada mata. Meski begitu, kasus ini cukup jarang terjadi.Gejala katarak pada bayi
Beberapa gejala katarak pada bayi yang harus diperhatikan adalah:• Terdapat bintik putih atau abu-abu pada pupil mata (bagian hitam mata)
• Gerakan mata yang tidak terkontrol (nistagmus)
• Bola mata bergerak ke arah berlawanan ata juling
• Rewel ketika melihat cahaya terang
• Bayi seperti tidak sadar terhadap lingkungan sekitar
Penanganan katarak pada bayi
Jika katarak pada bayi cukup ringan dan tidak berpengaruh pada penglihatannya, kemungkinan ia tidak memerlukan penanganan khusus. Namun, jika katarak sudah mengganggu penglihatannya, umumnya memerlukan beberapa penanganan berikut:1. Operasi katarak
Kondisi katarak yang sudah memengaruhi penglihatan si kecil, perlu ditangani dengan langkah operasi katarak untuk mengangkat lensa mata yang terkena katarak. Operasi katarak pada bayi perlu dilakukan guna mencegah terjadinya gangguan penglihatan dalam jangka panjang. Umumnya, operasi katarak baru bisa dilakukan saat bayi berusia di atas 3 bulan.2. Penggunaan lensa kontak
Umumnya, penggunaan lensa kontak disarankan setelah operasi dilakukan. Pemasangan lensa kontak bertujuan untuk memperbaiki ketajaman penglihatan bayi setelah menjalani operasi.3. Pemasangan lensa intraokular
Lensa mata yang mengalami masalah akibat katarak tidak akan bisa berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, saat operasi pengangkatan katarak, dokter mata akan memasang lensa mata buatan agar penglihatan bayi dapat kembali normal.4. Pengunaan kacamata
Setelah menjalani operasi katarak, dokter mata biasanya akan menyarankan si kecil untuk menggunakan kacamata. Penggunaan kacamata juga disarankan meski bayi sudah menggunakan lensa kontak atau lensa intraokular.Pencegahan katarak pada bayi
Ada beberpa upaya yang dapat dilakukan guna mencegah katarak pada bayi, yaitu:• Periksakan kehamilan secara rutin untuk mencegah terjadinya masalah pada kehamilan yang berisiko menyebabkan katarak pada bayi.
• Memeriksakan mata bayi secara rutin
• Rutin periksakan kondisi bayi jika ia berisiko untuk mengalami katarak
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Manfaat wortel untuk anak - Medikacare
Meski tidak mengancam nyawa, katarak pada bayi perlu dideteksi sejak dini agar penanganan bisa segera dilakukan. Pasalnya, gangguan penglihatan dapat mengganggu kualitas hidup serta proses tumbuh kembang bayi.
Oleh karena itu, semua bayi yang baru lahir disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata. Selain itu, kemampuan penglihatan si kecil termasuk ke dalam tahapan tumbuh kembangnya. Artinya, perlu dipantau dengan seksama.