Melahirkan secara normal merupakan impian semua ibu hamil. Namun, persalinan normal tidak selalu berjalan dengan mudah. Selalu saja ada kondisi yang perlu dihadapi, salah satunya robekan perineum. Namun, robekan ini bisa diminimalisir dan dihindari dengan melakukan cara yang tepat.
Saat persalinan normal, area perineum (daerah antara vagina dan anus) akan meregang untuk mengeluarkan bayi. Akan tetapi, perineum berisiko robek jika peregangan yang terjadi terlalu kuat atau perineum tidak elastis. Oleh karena itu, tindakan episiotomi atau menggunting perineum terkadang diperlukan untuk memudahkan bayi lahir.
Umumnya, tidak semua robekan perineum saat melahirkan normal perlu dijahit. Jahitan hanya dibutuhkan bila robekan cukup dalam hingga mengenai jaringan otot, dinding vagina, saluran kemih, atau anus. Sementara, jika robekan tidak mengenai bagian tersebut maka tidak memerlukan jahitan.
Faktor yang bisa meningkatkan risiko robekan perineum:
1. Pertama kali melahirkan
2. Memiliki riwayat robekan perineum
3. Pernah menjalani prosedur episiotomi
4. Posisi bayi sulit untuk dikeluarkan
5. Ukuran tubuh bayi terlalu besar
6. Proses persalinan berlangsung lama
7. Persalinan membutuhkan bantuan alat forsep
Tips agar tidak terjadi robekan saat melahirkan normal
Ada beberapa upaya yang bisa bunda lakukan agar dapat melahirkan normal tanpa robekan, di antaranya:
1. Rajin berolahraga selama hamil
Terapkan gaya hidup sehat selama hamil dengan rajin berolahraga, seperti senam hamil, senam kegel, atau yoga prenatal agar tubuh lebih berstamina. Olahraga juga dapat meningkatkan aliran darah, sehingga jalan lahir menjadi lebih elastis dan mengurangi risiko terjadinya robekan pada jalan lahir.
2. Pijat perineum
Gerakan saat melakukan pijatan perineum akan membuat jaringan disekitarnya lebih elastis, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan melahirkan tanpa mengalami robekan. Pijat perineum bisa dilakukan saat kehamilan berusia 34 minggu.
Cara ini terbukti efektif mencegah robekan saat melahirkan normal. Bunda bisa melakukan pijat perineum setiap hari selama 5 menit.
3. Perhatikan posisi melahirkan
Posisi tubuh saat melahirkan memiliki pengaruh besar terhadap robekan pada perineum. Untuk mengurangi tekanan pada perineum dan mencegah terjadinya robekan, bunda bisa menggunakan posisi tertentu saat melahirkan. Misalnya, posisi jongkok, berbaring menyamping, atau berlutut.
4. Kompres hangat perineum
Suhu hangat akan membuat sirkulasi darah menjadi meningkat dan mengendurkan otot di sekitar perineum. Bunda bisa meminta suami untuk mengompres perineum menggunakan kain hangat pada saat melahirkan guna mengurangi risiko terjadinya robekan.
5. Ketahui kapan harus mengejan
Selama persalinan, dokter atau bidan akan memberikan aba-aba kapan bunda harus mengejan. Pasalnya, mengejan saat tidak dibutuhkan akan meningkatkan risiko robeknya jalan lahir. Bunda juga tidak perlu mengejan dengan sangat kuat sambil menahan napas. Hal ini dapat mengurangi pasokan oksigen ke dalam tubuh bunda dan bayi.
Lebih parahnya, hal tersebut bisa menghambat aliran darah bunda, sehingga berisiko menyebabkan pembengkakan. Ketika kepala bayi sudah terlihat, maka bunda akan diminta untuk mengejan dan mengambil napas perlahan yang dikeluarkan melalui mulut. Bunda perlu mengikuti aba-aba yang diperintahkan agar tidak terjadi robekan pada perineum.
6. Tetap tenang
Tips untuk melahirkan normal tanpa robekan yang satu ini memang terdengar aneh, tetapi tetap memiliki peran penting. Salah satu cara agar bisa tetap tenang saat persalinan adalah membekali diri dengan banyak pengetahuan mengenai proses persalinan.
Faktanya, hal tersebut bisa membuat rasa percaya diri bunda meningkat. Bunda pasti akan lebih yakin dan tahu apa yang tepat bagi tubuh dan bayi yang lahir.
Beberapa tips di atas mungkin bisa bunda coba untuk menghindari robekan saat persalinan. Yang terpenting, lewati persalinan dengan tenang agar semuanya berjalan dengan lancar. Usahakan untuk selalu berpikir positif dan jangan terlalu stres ya, bun.