Berbagai keluhan kerap terjadi selama masa kehamilan. Meski demikian, keluhan saat hamil bisa menjadi tanda adanya bahaya pada kehamilan. Maka dari itu, bunda perlu mengenali tanda-tanda bahaya pada kehamilan agar bisa mewaspadainya.
Perubahan hormon menjadi salah satu penyebab munculnya berbagai keluhan saat hamil. Mulai dari mual, muntah, mudah kelelahan, sembelit, dan lain sebagainya. Selain keluhan tersebut, ada beberapa tanda bahaya kehamilan yang perlu bunda ketahui agar penanganan bisa segera dilakukan.
Tanda bahaya kehamilan
Beberapa tanda bahaya kehamilan yang perlu bunda waspadai, di antaranya:1. Perdarahan
Perdarahan ringan tanpa disertai rasa nyeri merupakan hal yang wajar terjadi dalam kehamilan, terutama di awal masa kehamilan. Namun, perdarahan ini bisa menjadi pertanda bahaya bila disertai dengan kondisi berikut:• Darah berwarna gelap disertai dengan nyeri perut hebat, atau kram di trimester pertama. Hal ini bisa menandakan kehamilan ektopik yang bisa membahayakan nyawa bila tidak segera ditangani.
• Perdarahan hebat disertai dengan nyeri perut di awal trimester kedua. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda keguguran.
• Perdarahan disertai nyeri perut di trimester ketiga. Hal ini bisa menjadi tanda gejala abrupsio plasenta atau lepasnya plasenta dari dinding rahim.
• Perdarahan terjadi secara tiba-tiba tanpa rasa sakit. Kondisi ini bisa menjadi tanda plasenta previa atau letak plasenta rendah.
• Perdarahan berat di bawah usia kehamilan 37 minggu, bisa menandakan persalinan yang menyebabkan bayi terlahir prematur.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Apa itu kehamilan Ektopik - Medikacare
2. Mual muntah terus-menerus
Mual dan muntah saat hamil merupakan hal yang lazim, tetapi bisa juga menjadi tanda bahaya bila terjadi terus-menerus. Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum.Hiperemesis gravidarum bisa membuat bunda kehilangan nafsu makan atau bahkan tidak bisa mengonsumsi apa pun. Bila dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan bunda dan janin mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi.
Mual dan muntah terlalu sering saat hamil juga bisa menandakan bahaya kehamilan, seperti:
• Jika mual dan muntah berlangsung selama trimester kedua kehamilan dan disertai pembengkakan pada tubuh, bisa menjadi tanda preeklampsia.
• Menandakan keracunan bila muntah disertai diare
. • Jika muntah disertai demam dan nyeri punggung bagian bawah, bisa menjadi tanda infeksi ginjal.
3. Demam
Ibu hamil rentan terkena infeksi virus, seperti flu. Namun, bila suhu tubuh di atas 38 derajat celcius tanpda menunjukkan gejala flu dan berlangsung selama lebih dari 3 hari bisa menjadi tanda bahwa bunda mengalami infeksi.4. Keluar cairan dari vagina
Jika bunda merasa ada cairan yang merembes dari vagina pada usia kehamilan di bawah 37 minggu, ini bisa menjadi tanda ketuban pecah dini. Kemungkinan besar janin harus segera dilahirkan secara prematur ketika bunda mengalami kondisi ini. Namun, bisa saja cairan yang keluar bukanlah air ketuban, melainkan urine akibat tekanan pada kandung kemih.Untuk membedakannya, bunda bisa melihatnya dari warna. Air ketuban berwarna bening dan tidak berbau. Sementara, urine berwarna kuning dan cenderung berbau.
5. Pembengkakan pada tangan dan kaki
Pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, seperti tangan, kaki, wajah, dan kelopak mata sering terjadi di akhir kehamilan. Kondisi ini tidak termasuk hal yang berbahaya pada beberapa kasus. Tetapi, bila pembengkakan yang terjadi cukup parah atau muncul secara tiba-tiba dan disertai dengan sakit kepala atau penglihatan kabur, bisa menandakan adanya preeklampsia.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali penyebab kaki bengkak ketika hamil - Medikacare
6. Gatal di seluruh tubuh
Gatal di seluruh tubuh bisa menandakan kolestasis obstetri, khususnya di akhir masa kehamilan. Pada kondisi kolestasis obstetri, terjadi kebocoran cairan empedu dari organ hati yang mengalir di dalam darah. Hal ini dapat menimbulkan gangguan pernapasan pada janin, sehingga memicu terjadinya gawat janin.7. Kontraksi
Perut terasa kencang saat hamil umumnya tidak berbahaya. Namun, bunda perlu mewaspadainya bila keluhan ini muncul setelah perut bunda terbentur sesuatu, terlebih disertai rembesan cairan ketuban atau darah.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Perbedaan kontraksi Asli dan Kontraksi Palsu - Medikacare
8. Janin tidak aktif bergerak
Janin yang aktif bergerak merupakan salah satu tanda bahwa ia tumbuh dan berkembang dengan baik. Namun, bila pola pergerakannya mengalami perubahan menjadi berkurang atau bahkan berhenti, sebaiknya segera periksakan kondisi bunda untuk mencegah terjadinya gawat janin.Selain mengenali berbagai tanda kehamilan yang perlu di waspadai, bunda tidak boleh melewatkan waktu pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan secara rutin. Dengan begitu, bila terdeteksi adanya masalah pada kondisi bunda atau janin, penanganan bisa segera dilakukan.