Banyak orang kerap mengkategorikan penyakit diabetes ke dalam dua jenis, yaitu diabetes basah dan diabetes kering. Padahal, di dalam dunia medis sebenarnya tidak ada istilah diabetes basah atau pun kering. Lantas, apa itu diabetes basah dan diabetes kering? Yuk, simak penjelasannya pada ulasan berikut.
Diabetes terbagi ke dalam 3 jenis, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional pada masa kehamilan. Meski jenisnya berbeda-beda, kondisi ini sama-sama menandakan bahwa seseorang memiliki kadar gula darah yang tinggi.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali Bahayannya Diabetes Gestasional - Medikacare
Penyebab luka diabetes sulit sembuh
Penyakit diabetes sering membuat penderitanya rentan mengalami luka yang membutuhkan waktu lama untuk sembuh, terutama di bagian kaki. Kebanyakan orang sering mengatakan kondisi ini sebagai diabetes basah.
Luka sekecil apa pun pada penderita diabetes perlu segera ditangani dengan tepat. Sebab, luka tersebut dapat berubah menjadi ulkus diabetikum. Pada beberapa kasus, ulkus yang parah bisa menyebabkan kaki penderita diabetes harus diamputasi.
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan luka diabetes sulit untuk disembuhkan, di antaranya:
• Sirkulasi darah yang buruk
Kadar gula darah yang terlalu tinggi di dalam darah bisa menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya penyempitan pembuluh darah. Kondisi ini membuat aliran darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh menjadi terhambat. Padahal, bagian tubuh yang terluka memerlukan oksigen dan nutrisi dalam darah untuk mempercepat proses penyembuhan.• Sistem kekebalan tubuh menurun
Peningkatan kadar gula darah di dalam tubuh menyebabkan sel-sel yang berperan untuk menjaga kekebalan tubuh menurun. Oleh karena itu, luka sedikit saja pada penderita diabetes bisa menyebabkan infeksi yang parah. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh tidak bisa menyembuhkan luka diabetes dengan cepat.• Kerusakan saraf
Salah satu faktor yang mempersulit proses penyembuhan luka pada penderita diabetes adalah kerusakan saraf (neuropati). Kerusakan pada saraf ini mengakibatkan tubuh tidak bisa merasakan sesuatu atau mati rasa.Kondisi ini terjadi karena saraf di dalam tubuh sudah rusak akibat kadar gula darah yang terlalu tinggi, sehingga jaringan saraf tidak mendapatkan darah yang cukup. Karena tidak merasakan sakit di area luka, penderitanya mungkin tidak sadar bila lukanya mengalami gesekan atau justru sudah terbentuk luka baru.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali diabetes tipe 1 - Medikacare
Pencegahan luka pada penderita diabetes
Risiko kemunculan luka pada penderita diabetes sangat tinggi. Untuk itu upaya pencegahan sangat penting dilakukan sebelum luka tersebut muncul. Berikut beberapa upaya yang bisa dilakukan:• Membersihkan kaki secara rutin menggunakan air hangat dan keringkan hingga ke sela-sela jari.
• Gunakan pelembap agar kulit tidak kering.
• Selalu gunakan alas kaki saat berada di luar rumah atau di dalam rumah untuk menghindari luka pada kaki. Hindari menggunakan kaus kaki yang terlalu ketat karena dapat mengurangi aliran darah.
• Hindari penggunaan sepatu berhak tinggi.
• Potong kuku dengan hati-hati untuk menghindari luka akibat terkena gunting kuku.
• Periksa kondisi kaki setiap hari. Pastikan tidak ada tanda-tanda infeksi atau kemunculan luka.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali diabetes tipe 2 - Medikacare
Selain melakukan upaya pencegahan luka diabetes seperti yang telah disebutkan di atas, anda perlu mengelola kadar gula darah dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan berolahraga secara teratur.
Istilah diabetes basah dan diabetes kering sebenarnya tidak ada dalam dunia medis. Hanya saja, istilah tersebut kerap dikaitkan dengan wujud lukanya yang kering atau basah. Apa pun jenis diabetes yang dialami, anda tetap harus memeriksakannya ke dokter agar kadar gula darah anda bisa terus terkontrol.
