Medikacare

Macam-macam komplikasi kehamilan - Medikacare

Macam-macam komplikasi kehamilan - Medikacare

Komplikasi kehamilan dapat terjadi akibat kondisi yang telah ada sebelum hamil, maupun kondisi yang baru berkembang saat hamil. komplikasi kehamilan dapat menimpa ibu dan janin dengan gejala yang bervariasi. Agar lebih jelas, yuk simak informasi berikut ini seputar komplikasi pada kehamilan.


Sebagian besar khemilan berjalan dengan normal, namun ada saja masalah atau komplikasi serius yang terjadi. komplikasi kehamilan ini dapat terjadi kapan pun, mulai dari trimester pertama hingga minggu terakhir sebelum melahirkan. Guna mencegah komplikasi kehamilan, ibu hamil perlu mendapatkan perawatan yang baik selama kehamilan.


Berbagai komplikasi kehamilan

Menjalani kehamilan yang sehat tentu keinginan semua para ibu hamil. Namun, tidak menutup kemungkinan ada saja berbagai komplikasi yang mengganggu. Berikut ini adalah komplikasi kehamilan yang umum terjadi:

1. Hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah istilah lain dari morning sickness, tetapi dengan gejala yang lebih parah. Mual dan muntah pada kondisi hiperemesis gravidarum berlangsung lebih lama, bahkan bisa sampai trimester kedua dan ketiga. Hal ini kerap membuat ibu hamil mengalami dehidrasi dan sulit untuk makan ataupun minum.

Salah satu kondisi yang diduga menjadi pemicu hiperemesis gravidarum adalah peningkatan hormon secara berlebih selama masa kehamilan.

2. Keguguran

Keguguran adalah kematian janin saat usianya belum menginjak 20 minggu. Kondisi ini ditandai dengan perdarahan dari vagina, kram perut hebat, dan terkadang disertai dengan demam. Umumnya, komplikasi kehamilan ini terjadi akibat kelainan genetik yang mengganggu perkembangan janin.

Risiko keguguran akan meningkat pada ibu hamil yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, gangguan tiroid, dan tekanan darah tinggi.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali jenis-jenis keguguran - Medikacare


3. Anemia

Saat hamil, kebutuhan darah ibu hamil akan mengalami peningkatan guna mendukung perkembangan janin. Namun, ibu hamil bisa saja mengalami anemia jika tubuh tidak mampu memproduksi lebih banyak hemoglombin (protein yang mengedarkan oksigen). Anemia saat hamil ditandai dengan wajah terlihat pucat, pusing, sulit berkonsentrasi, dan sesak napas.

Komplikasi kehamilan ini perlu diwaspadai. Sebab, bila tidak segera ditangani anemia bisa menyebabkan bayi terlahir dengan berat badan rendah, lahir secara prematur, hingga berisiko mengelami cacat lahir.

4. Perdarahan

Hampir semua besar ibu hamil mengalami perdarahan di trimester pertama kehamilan. Perdarahan ini disebabkan oleh proses melekatnya sel telu pada dinding rahim (implantasi). Namun, perdarahan ini bisa menjadi pertanda serius, seperti kehamilan ektopik bila disertai dengan kram perut, hingga perdarahan hebat dari vagina.

5. Kekurangan cairan ketuban

Janin akan berkembang di dalam kantung yang berisi cairan ketuban. Cairan ini berfungsi untuk melindungi janin dari benturan, infeksi, menjaga suhu rahim, serta memaksimalkan perkembangan organ tubuh janin.

Jumlah cairan ketuban akan berkurang saat usia kehamilan 38 minggu hingga hari persalinan. Namun, bila penurunan volume cairan ketuban terlalu cepat perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan berbagai komplikasi, seperti persalinan prematur.

6. Plasenta previa

Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. kondisi ini biasanya terjadi pada trimester awal kehamilan. Plasenta previa bisa menyebabkan ibu hamil mengalami perdarahan dari vagina.

Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya plasenta previa. Namun, beberapa faktor seperti bentuk rahim abnormal, dan kehamilan kembar diduga dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami kondisi ini.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali apa itu Plasenta Previa ? - Medikacare


7. Preeklampsia

Preeklampsia adalah kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan terdapat protein di dalam urine. Komplikasi kehamilan ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit kepala, gangguan penglihatan, mual, muntah, serta pembengakakan di area wajah dan tangan.

Preeklampsia dapat memengaruhi kondisi ibu hamil dan janin, seperti kelahiran prematur, lahir dengan berat badan rendah, sindrom HELLP, dan kejang. Bila usia kehamilan sudah cukup, biasanya dokter akan menyarankan persalinan.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Preeklampsia pada ibu hamil - Medikacare


8. Diabetes gestasional

Diabetes gestasional adalah peningkatan kadar gula darah yang terjadi pada ibu hamil. Kondisi ini merupakan komplikasi kehamilan yang sering terjadi saat kehamilan memasuki trimester ketiga. Ibu hamil dengan diabetes gestasional lebih berisiko untuk mengalami diabetes setelah melahirkan.

Diabetes gestasional ditandai dengan sering buang air kecil, mudah kelelahan, dan sering haus. Bila tidak segera ditangani, kondisi ini dapat meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius, seperti preeklampsia, kelahiran prematur, penyakit kuning pada bayi (jaundice), dan ukuran bayi yang besar.

Agar berbagai komplikasi kehamilan tersebut dapat dicegah dan dihindari, bunda perlu memeriksakan kehamilan secara rutin. Bila ditemukan adanya komplikasi kehamilan, dokter bisa segera memberikan penanganan yang tepat.

Artikel Lain

Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara Mengatasi Nyeri Pinggang pada Ibu Hamil - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Cara mengatasi stretch mark - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Mitos Seputar Kehamilan - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare
Apa sih Operasi Caesar Itu ? - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB