Bayi terlahir tanpa tempurung kepala merupakan kondisi berbahaya yang menimpa bayi. Risiko untuk terlahir dengan kondisi ini diduga akan meningkat bila sang ibu kekurangan asupan asam folat selama masa kehamilannya.
Bayi lahir tanpa tempurung kepala atau anencephaly adalah cacat lahir yang membuat otak dan tulang tengkorak bayi tidak terbentuk sepenuhnya saat ia masih berada di dalam kandungan. Akibatnya, jaringan otak menjadi terbuka karena tidak ada tulang maupun kulit yang cukup untuk menutupinya.
Bayi yang lahir tanpa tempurung kepala dianggap sebagai kondisi cacat tabung saraf. Tabung saraf sendiri ialah sebuah batang kecil yang biasanya menutup selama proses perkembangan janin dan membentuk otak serta sumsum tulang belakang. Bila tabung saraf tidak berkembang, maka bayi bisa terlahir tanpa tempurung kepala.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Cidera lahir pada bayi - Medikacare
Tanda bayi lahir tanpa tempurung kepala
Secara umum, tanda bayi yang terlahir tanpa tempurung kepala meliputi:• Tengkorak belakang bayi hilang atau tidak terbentuk
• Tulang di sisi atau depan tengkorak hilang atau tidak terbentuk dengan sempurna
• Otak tidak terbentuk dengan sempurna
• Telinga berlipat
• Bentuk bibir sumbing
• Refleks yang buruk
• Mengalami kelainan jantung
Penyebab bayi lahir tanpa tempurung kepala
Hingga saat ini, belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan bayi terlahir tanpa tempurung kepala. Namun, ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko seorang bayi untuk mengalaminya, yaitu:• Perubahan kromosom atau gen
• Kekurangan asupan asam folat
• Ibu hamil mengalami diabetes
• Ibu hamil mengalami demam selama awal kehamilan
• Berendam di air panas atau sauna pada awal masa kehamilan
• Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat antikejang
• Ibu hamil memiliki berat badan berlebih atau obesitas
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali Bahayanya Diabetes Gestasional - Medikacare
Kekurangan asam folat sering disebut sebagai faktor utama penyebab kondisi anencephaly. Sebab, nutrisi ini dibutuhkan ibu hamil untuk membantu menghasilkan sel darah merah, menunjang perkembangan janin, dan mencegah terjadinya kecacatan pada janin.
Diagnosis bayi lahir tanpa tempurung kepala
Bayi yang berisiko terlahir tanpa tempurung kepala dapat dideteksi melalui beberapa pemeriksaan berikut ini:• Tes darah. Tes ini dapat mendeteksi kadar alfa-fetoprotein pada hati. Bila kadarnya tinggi, maka dapat mengindikasikan anencephaly.
• Amniosentesis. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengeluarkan cairan dari kantung ketuban untuk mendeteksi tanda perkembangan abnormal. Bila kadar asetilkolinesterase dan alfa-fetoprotein tinggi, maka bisa mengindikasikan adanya risiko cacat tabung saraf.
• USG. Pemeriksaan ini akan menghasilkan gambar janin serta menunjukkan tanda- tanda fisik dari kondisi anencephaly.
• MRI janin. Pemindaian MRI pada janin menunjukkan gambar yang lebih detail daripada USG. Biasanya, tes ini dilakukan antara minggu ke-14 sampai minggu ke-18 kehamilan.
Penanganan bayi lahir tanpa tempurung kepala
Hingga kini belum ada metode penanganan khusus yang dapat digunakan untuk menyembuhkan anencephaly. Hampir semua bayi dengan kondisi ini akan meninggal dunia dalam beberapa waktu setelah dilahirkan. Oleh karena itu, langkah pencegahan anencephaly merupakan hal yang penting dilakukan.Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali Penyebab bayi memiliki kepala peyang - Medikacare
Ibu hamil perlu mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dari makanan dengan gizi seimbang, terutama makanan yang tinggi asam folat. Seorang ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi asam folat sekitar 400-600 mcg per hari. Sementara, wanita yang berencana untuk hamil dianjurkan mengonsumsi asam folat setidaknya 400 mcg per hari.
Memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan juga merupakan langkah penting untuk mewaspadai risiko bayi lahir tanpa tempurung kepala sejak dini. Dokter akan memberikan suplemen kehamilan yang dibutuhkan dan merekomendasikan makanan apa saja yang perlu dikonsumsi untuk mencegah terjadinya anencephaly.