Penggunaan skincare yang tidak tepat dapat memperburuk masalah kulit yang ada atau bahkan bisa menimbulkan masalah kulit baru. Namun, banyak mitos dan fakta seputar skincare yang kerap membuat orang keliru memahaminya. Untuk itu, mari simak ulasan berikut ini seputar mitos dan fakta penggunaan skincare agar anda tidak salah dalam merawat kulit.
Semua orang tentu ingin memiliki kulit yang bersih dan sehat. Itulah mengapa banyak orang yang melakukan berbagai cara untuk merawat kulit, salah satunya dengan menggunakan skincare. Skincare memberi banyak manfaat bagi kesehatan dan kecantikan kulit penggunanya. Namun, banyaknya mitos skincare yang beredar mungkin sering membuat anda ragu dan bingung.
Agar tidak keliru dengan mitos dan fakta seputar penggunaan skincare, anda perlu mengenali kondisi kulit dengan baik. Pasalnya, kondisi kulit pada setiap orang tentu berbeda-beda.
Mitos dan fakta seputar skincare
Berikut ini adalah beberapa anggapan seputar skincare yang beredar:
1. Semakin mahal harga skincare, semakin efektif juga kerjanya
Salah satu hal yang membedakan antara produk murah dan mahal ialah kandungan zat yang langka. Contohnya, ada kandungan herbal pada skincare yang hanya bisa ditemukan di negara tertentu atau memiliki paten dari merek terkait.
Padahal, kandungan zat tersebut bisa jadi sangatlah sedikit. Akhirnya, kandungan utama produk skincare mahal tersebut mungkin tidak jauh dari asam hialuronat, gliserin, atau bahan aktif lainnya. Efektivitas skincare bergantung pada respons kulit terhadap kandungan yang ada dalamnya, tidak berdasarkan mahal atau murahnya harga skincare tersebut.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Ciri-ciri skincare tidak cocok dengan kulit kita - Medikacare
2. Ada produk skincare yang bisa memberikan hasil instan
Banyak produk skincare yang mengklaim bisa memberikan hasil instan. Padahal, menurut studi dalam The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, dibutuhkan waktu sekitar 6-20 minggu untuk anda bisa merasakan perubahan pada kulit setelah menggunkan skincare.
Hal ini juga bergantung pada beberapa faktor lain, seperti bahan aktif dalam produk tersebut, perubahan yang diharapkan, dan seberapa konsisten pemakaiannya. Jadi, anda perlu lebih bersabar agar produk skincare bekerja secara optimal.
3. Tabir surya hanya digunakan saat cuaca terik
Paparan sinar matahari berlebih bisa menyebabkan kerusakan kulit, mempercepat proses penuaan, dan meningkatkan risiko kanker kulit. Itulah mengapa anda dianjurkan untuk selalu menggunakan tabir surya, bahkan ketika cuaca tidak terik sekalipun.
Gunakan tabir surya sebanyak 2 ruas jari sebelum beraktivitas. Anda juga perlu kembali mengoleskannya setiap 2 jam sekali, terutama bila anda beraktivitas di luar ruangan.
4. Semakin tinggi SPF tabir surya, maka semakin baik
Sun protection factor atau SPF merupakan kemampuan tabir surya untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet B (UVB). Meski penting, anggapan bahwa tabir surya dengan SPF yang lebih tinggi itu lebih baik ternyata termasuk mitos skincare.
Ada banyak produk tabir surya dengan SPF yang berbeda, mulai dari 15, 30, hingga 99. Meski tidak ada salahnya memilih sunscreen dengan SPF tinggi, tabir surya dengan SPF 30 sebenarnya sudah cukup dalam menghalau paparan sinar UVB.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Manfaat tabir surya untuk kulit wajah - Medikacare
5. Kulit berminyak tidak membutuhkan pelembap
Kulit berminyak memang tampak lebih lembap daripada kulit kering. Nyatanya, kulit yang berminyak tidak sama dengan kulit lembap. Pemilik jenis kulit kering tetap berisiko mengalami wajah kusam dan berjerawat akibat kekurangan cairan.
Jadi, anggapan bahwa kulit berminyak tidak membutuhkan pelembap hanyalah sebuah mitos skincare. Setiap jenis kulit memerlukan pelembap, tetapi anda perlu memilih pelembap yang sesuai dengan jenis kulit anda.
6. Eksfoliasi perlu dilakukan setiap hari
Eksfoliasi dapat membantu mengangkat sel kulit mati, sehingga kulit tampak lebih bersih dan cerah. Meski demikian, eksfoliasi juga dapat menyebabkan kemerahan dan iritasi jika dilakukan terlalu sering. Maka dari itu, lakukan eksfoliasi 1-2 kali saja dalam seminggu untuk memberi kesempatan kulit dalam memulihkan diri.
7. Produk bekerja efektif bila kulit terasa panas
Ada sejumlah tanda bahwa skincare yang digunakan cocok dengan kulit anda. Akan tetapi, bukan berarti anda akan merasa kulit seperti terbakar. Rasa terbakar setelah penggunaan produk skincare tertentu justru menandakan bahwa kulit anda sensitif terhadap produk tersebut.
Beberapa zat aktif mungkin memberikan sensasi geli sesaat pada kulit, terutama vitamin C. Reaksi ini cukup wajar terjadi, tetapi sebaiknya anda hentikan penggunaan produk skincare ini bila rasa geli berubah menjadi rasa terbakar.
8. Skincare bisa mengecilkan pori-pori
Banyak produk skincare yang dianggap bisa mengecilkan pori-pori, namun sayangnya klaim tersebut hanyalah mitos belaka. Pasalnya, ukuran pori-pori tidak akan berubah karena ditentukan secara genetik.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Tips mengecilkan pori-pori pada wajah - Medikacare
Pori-pori bisa terlihat melebar saat terkena suhu panas dan mengecil saat terpapar suhu dingin. Akan tetapi, efek ini hanya bersifat sementara karena pori-pori akan kembali ke ukuran semula saat suhu kulit kembali normal.
Produk skincare memberikan hasil yang berbeda-beda bagi setiap orang. Tidak heran, jika mitos dan fakta seputar produk perawatan kulit ini tersebar di mana-mana. Setelah membaca informasi di atas, jangan terjebak lagi dengan mitos dan fakta seputar penggunaan skincare, ya.
Jika kulit anda tidak mengalami perubahan atau menunjukkan reaksi yang tidak biasa setelah menggunakan produk skincare tertentu, sebaiknya segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan.