Medikacare

Gejala demam berdarah pada anak serta cara mengatasinya - Medikacare

Gejala demam berdarah pada anak serta cara mengatasinya - Medikacare

Demam berdarah dengue atau DBD adalah salah satu penyakit penyebab kematian pada anak yang cukup tinggi di beberapa wilayah Asia, termasuk Indonesia. Itulah mengapa, sangat penting bagi bunda untuk mengetahui gejala DBD pada anak agar penanganan bisa segera dilakukan.


penyakit demam berdarah dengue dibawa oleh virus Dengue melalui perantara nyamuk Aedes aegypti. Umumnya, demam berdarah dialami oleh anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun. Gejala demam berdarah hanya berlangsung selama 2-7 hari dan biasanya hilang dalam kurun waktu satu minggu. Namun jika tidak ditangani dengan baik, penyakit ini dapat menyebabkan kematian.


Baca juga artikel Medikacare lainnya : Tips cara mencegah Malaria - Medikacare


Gejala demam berdarah pada anak

Gejala demam berdarah pada anak bisa dikenali dengan peningkatan suhu tubuh hingga mencapai 40 derajat celsius. Selama fase DBD, si kecil akan mengalami beberapa gejala berikut:

• Sakit kepala
• Mual dan muntah
• Muncul ruam atau bintik merah di beberapa bagian tubuh anak
• Pembengkakan pada kelenjar
• Nyeri otot, tulang, dan sendi
• Nyeri di area belakang mata

Pada anak, demam bisa turun dalam waktu cepat hingga kurang dari 38 derajat celsius, kemudian naik lagi. Saat demamnya turun, anak mulai memasuki fase kritis karena ia berisiko mengalami DBD yang berat, yaitu dengue syok syndrome (DSS).

Dalam kondisi tersebut, gejala DBD bisa semakin buruk dan berakibat fatal. Pada DBD yang sangat berat, bisa terjadi penumpukan cairan pada rongga perut dan paru-paru, kebocoran pembuluh darah, hingga perdarahan yang berat.

Gejala dengue syok syndrome (DSS) yang perlu diwaspadai antara lain:

• Sakit perut yang parah
• Mual dan muntah yang berkepanjangan
• Perdarahan pada gusi
• Sesak napas
• Tangan dan kaki terasa dingin
• Anak terlihat kelelahan dan gelisah

Jika mengalami salah satu dari gejala di atas, anak perlu segera mendapatkan penanganan untuk mencegah komplikasi yang berakibat fatal.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Tips agar sikecil tidak takut ketika diajak kedokter - Medikacare


Penanganan DBD pada anak

Sebenarnya, tidak ada pengobatan khusus untuk menangani penyakit DBD. Di awal kemunculan gejala, anak masih bisa dirawat secara mandiri di rumah. Selama demam, bunda bisa memberikan si kecil paracetamol untuk meredakan demam dan nyeri yang ia rasakan.

Hindari memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen karena dapat memengaruhi jumlah trombosit dan meningkatkan risiko anak mengalami perdarahan. Selain itu, bunda bisa melakukan beberapa penanganan DBD pada anak di rumah, dengan cara:

• Memberi kompres pada bagian dahi, ketiak, dada, dan selangkangan anak.
• Pastikan anak beristirahat dengan cukup.
• Pastikan anak mendapat banyak cairan guna mencegah terjadinya dehidrasi.
• Berikan makanan yang kaya akan nutrisi untuk membantu memperkuat imunitas anak agar ia cepat sembuh.

Baca juga artikel Medikacare lainnya : Tips memberikan obat untuk si kecil - Medikacare


Langkah pencegahan DBD pada anak

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa vaksinasi perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan DBD. Berdasarkan hasil penelitian, vaksin DBD paling efektif bila diberikan pada anak-anak yang berusia 9-16 tahun sebanyak 3 kali dengan jarak pemberian vaksin selama 6 bulan.

Langkah pencegahan lain yang tak kalah penting adalah mencegah terkena gigitan nyamuk yang bisa membawa virus dengue. Berikut upaya pencegahan yang bisa bunda terapkan di rumah:

• Memasang kawat antinyamuk pada pintu dan jendela rumah.
• Kenakan anak pakaian yang tertutup serta kaus kaki saat pergi ke luar rumah.
• Gunakan kelambu untuk menutupi tempat tidur si kecil.
• Gunakan obat nyamuk yang mengandung DEET atau minyak lemon eucalyptus.
• Batasi anak untuk keluar pada waktu fajar dan senja.
• Kuras wadah-wadah yang berisi air, seperti bak mandi untuk menghilangkan jentik-jentik nyamuk.

Selama gejala yang ditunjukkan anak masih tergolong ringan, bunda bisa mengawasi kondisi anak setiap saat di rumah. Tetapi, jika anak menunjukan gejala berat seperti yang telas disebutkan di atas, segera bawa anak ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Artikel Lain

Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Bisa Mempercepat Penyembuhan Luka ? - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Ikan Gabus Si Pemakan Segala dan dapat bernafas di Udara - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi hemoroid - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
Cara mengatasi infeksi luka pasca operasi caesar - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB