Polio merupakan salah satu penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan secara permanen. Penyakit polio bisa dialami oleh siapa saja, namun bayi dan anak-anak yang belum divaksinasi memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus polio.
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus polio. Virus ini menyebar melalui air dan makanan yang terkontaminasi oleh tinja orang yang terinfeksi. Virus polio masuk melalui rongga hidung atau mulut yang kemudian menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Kenali Leukimia pada anak - Medikacare
Gejala polio pada bayi
Polio pada bayi dapat menimbulkan gejala yang bervariasi, mulai dari ringan hingga parah. Berdasarkan gejalanya, polio terbagi menjadi 2 jenis, yaitu polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (nonparalisis) dan polio yang menyebabkan kelumpuhan.Berikut gejala pada bayi yang terinfeksi virus polio:
1. Polio nonparalisis
Gejala polio nonparalisis muncul pada 6-20 hari sejak bayi terpapar virus. Gejala polio ini berlangsung selama kurang lebih 10 hari dan akan menghilang dengan sendirinya. Gejala tersebut di antaranya:• Demam
• Sakit kepala
• Sakit tenggorokan
• Muntah-muntah
• Otot terasa lemah
• Bagian leher dan punggung kaku
• Lengan atau tungkai mati rasa dan nyeri
2. Polio paralisis
Polio paralisis merupakan jenis polio yang berbahaya. Polio jenis ini dapat mengakibatkan kelumpuhan pada otak dan saraf tulang belakang secara permanen. Gejala awal polio paralisis sama dengan gejala pada polio nonparalisis. Namun, dalam waktu 1 minggu akan muncul beberapa gejala lain, seperti:• Kehilangan refleks tubuh
• Ketegangan otot disertai rasa nyeri
• Tungkai atau lengan lemah
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Tips agar sikecil tidak takut ketika diajak kedokter - Medikacare
Pengobatan polio
Hingga saat ini, belum ada pengobatan yang efektif untuk menangani polio pada bayi. pengobatan hanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Beberapa pengobatan yang dilakukan antara lain:• Pemberian obat pereda nyeri
• Istirahat yang cukup hingga demam mereda
• Menerapkan pola makan yang sehat
• Meminimalkan aktivitas fisik
• Penggunaan bantal pemanas untuk meredakan nyeri otot
Jika polio menyebabkan bayi mengalami gangguan pernapasan, dokter akan memasangkan alat bantu napas. Bayi yang terinfeksi virus polio dan mengalami kelumpuhan otot dapat menjalani operasi. Namun, operasi ini harus dipertimbangkan dengan baik dan hanya dilakukan jika diperlukan untuk meningkatkan fungsi tubuh dan kualitas hidup bayi.
Pencegahan polio pada bayi
Vaksinasi perlu diberikan pada bayi sejak usia 2 bulan untuk mencegah polio. Vaksin polio biasanya diberikan dalam bentuk tetes yang diletakkan di mulut bayi. Bayi harus menerima tiga dosis vaksin polio, dengan interval antar dosis sekitar 4 minggu. Kemudian, bayi harus menerima dosis penguat (booster) pada usia 18 bulan dan 5 tahun.Vaksinasi polio pada bayi sangat penting karena virus polio dapat menyebar dengan mudah. Virus polio dapat menyebar melalui air, makanan, atau kontak dengan orang yang terinfeksi. Bayi yang belum divaksinasi sangat rentan terinfeksi virus polio dan kemudian menularkannya ke orang lain.
Baca juga artikel Medikacare lainnya : Tips memberikan obat untuk si kecil - Medikacare
Selain vaksinasi, ada beberapa tindakan pencegahan lain yang dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran virus polio. Tindakan-tindakan ini meliputi:
• Rutin mencuci tangan
• Makan makanan yang matang sempurna
• Menghindari kontak fisik dengan orang yang terinfeksi virus polio
Jika si kecil menunjukkan gejala polio seperti di atas atau telah terpapar virus polio, segera bawa ke dokter untuk pemeriksaan dan perawatan yang tepat. Pengobatan untuk polio meliputi perawatan suportif untuk mengatasi gejala, seperti obat untuk mengurangi demam dan nyeri, dan terapi fisik untuk membantu memulihkan fungsi otot yang terdampak.