Medikacare

Dampak Kasus Bullying anak - Medikacare

Dampak Kasus Bullying anak - Medikacare

Bullying atau perundungan saat ini sedang marak terjadi pada anak-anak dan remaja. Bullying merupakan tindakan kekerasan yang menyerang fisik maupun mental. Tanpa disadari dampak bullying sangat berpengaruh terhadap masa depan anak. Lantas, apa saja dampak kasus bullying pada anak? Simak informasi lengkapnya di artikel Medikacare berikut ini.


Bullying merupakan tindakan yang dilakukan individu atau kelompok yang menyakiti fisik ataupun mental yang bisa jadi tindakannya dengan mempermalukan seseorang. Biasanya, pelaku bullying akan mengintimidasi dengan tujuan membuat korbannya merasa tidak berdaya dan menderita.


Akibat bullying dalam jangka pendek, jika secara mental mungkin akan mengalami trauma, merasa dikucilkan dan merasa tidak percaya diri hingga jangka panjangnya kemungkinan anak memiliki luka mental yang sangat sulit di sembuhkan. Dan bullying secara fisik korban akan mengalami luka memar hingga berdarah.

Dampak bullying pada anak

Bullying sangat berdampak pada kondisi kesehatan mental maupun fisik sang korban seperti :

1. Masalah psikologis

Biasanya korban bullying menunjukan adanya gejala masalah psikologis, bahkan setelah perundungan berlangsung. Gangguan yang sering muncul, yaitu depresi dan kecemasan. Tidak hanya itu, Anak akan selalu merasakan sedih, kesepian, rendah diri, tidak percaya diri, dan perubahan pola pikir.

2. Masalah fisik

Tidak hanya luka fisik yang terlihat saja seperti memar atau luka. Korban bullying juga mengalami luka fisik yang tidak terlihat akibat sering mengalami kecemasan yang dapat memicu stres pada tubuh. Kondisi stress ini yang membuat anak rentan mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti mudah terserang penyakit, mengalami gangguan pencernaan, dan juga masalah kesehatan lainnya.

3. Masalah emosional

Pelaku bullying akan menekan, mempermalukan, atau melakukan kekerasan terhadap korbannya. Hal ini yang membuat korban bullying khususnya anak-anak akan kesulitan untuk mengontrol emosinya. Emosi yang tidak terkendali membuat anak terus menyalahkan diri sendiri dan bahkan bisa membuatnya berpikiran untuk melukai diri sendiri.

4. Kesulitan untuk berteman

Korban bullying akan merasa rendah diri dan lemah, sehingga membuatnya kesulitan untuk berteman dengan orang lain karena tidak memiliki rasa percaya diri. Anak akan berfikir bahwa dia akan terkena perundungan kembali jika berteman. Rasa percaya diri yang hilang akan membuat anak sulit bersosialisasi dengan lingkungan dan membuatnya merasa kesepian.

5. Gangguan tidur

Korban bullying akan mengalami kesulitan untuk tidur. Mereka akan merasakan kecemasan dan terbayang-bayang dengan masalah yang baru saja dialami. Mimpi buruk akan selalu menghantui disetiap tidur mereka.

6. Penurunan prestasi

Anak yang menjadi korban bullying cenderung mengalami kesulitan untuk konsentrasi yang bisa berdampak terhadap prestasinya. Selain itu, mungkin saja anak akan sering tidak masuk sekolah karena merasa takut. Sehingga membuatnya banyak tertinggal kegiatan sekolah dan memengaruhi prestasinya.

7. Trauma

Trauma yang disebabkan oleh bullying akan mengubah struktur atau pemikiran otak dikemudian hari, serta akan memengaruhi anak dalam mengambil keputusan. Ia akan merasa ragu untuk melangkah karena takut akan masa lalunya.

Dampak bullying bisa terasa saat itu juga atau bertahun-tahun setelahnya. Dampak jangka pendek yang dirasakan, yaitu gangguan psikologis seperti depresi dan kecemasan, gangguan tidur, hingga penurunan prestasi. Sementara dalam jangka panjang, anak cenderung tidak bisa berinteraksi secara sosial.

Apabila anda menjadi korban bullying, jangan takut untuk mengambil langkah-langkah agar anda bisa merasa lebih baik. Sesi terapi dengan psikolog atau psikeater bisa menjadi langkah awal untuk memperbaiki dampak bullying.

Artikel Lain

10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
10 Makanan yang menunjang kecerdasan Bayi - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Kebiasaan yang membuat anak terlambat bicara - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
Mengenali perkembangan pada anak dibawah usia 2 tahun - Medikacare
MPASI - Medikacare
MPASI - Medikacare
No comments yet. Be the first to comment!

Format: JPG, PNG, GIF. Maksimal 2MB