Vaksinasi HPV adalah imunisasi yang dilakukan untuk melindungi tubuh dari infeksi virus HPV. Vaksin ini diberikan guna mencegah terjadinya kanker di bagian alat kelamin dan organ reproduksi. Yuk kenali lebih jauh seputar vaksinasi HPV dalam artikel Medikacare berikut ini.
Human papilloma virus (HPV) adalah virus yang sering menyerang beberapa area genital, seperti serviks, vagina, penis, dan anus. Virus ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit penderitanya, terutama saat melakukan hubungan seksual.
Vaksinasi HPV merupakan program wajib yang diadakan oleh pemerintah untuk diberikan pada anak-anak yang memasuki usia remaja, baik pada perempuan maupun laki-laki. Vaksin ini juga bisa diberikan pada orang dewasa yang belum menerima vaksin HPV lengkap.
Vaksin HPV memiliki potensi hingga 90% untuk mencegah kanker yang disebabkan oleh virus HPV. Orang yang telah menerima vaksin HPV akan terlindungi setidaknya selama 12 tahun dari infeksi HPV.
Tujuan vaksinasi HPV
Vaksinasi HPV dapat diberikan pada beberapa kelompok usia berikut:a. Anak-anak
Vaksin HPV akan bekerja lebih efektif jika diberikan sebelum terpapar virus HPV, yakni saat masih anak-anak atau belum aktif melakukan hubungan seksual. Maka dari itu, vaksin ini umumnya diberikan pada anak-anak. Vaksin HPV pada anak-anak diberikan sebanyak 2 kali dengan jeda waktu 6-12 bulan.b. Remaja dan dewasa
Vaksin HPV diberikan pada orang dewasa yang tidak mendapatkan vaksin HPV secara lengkap ketika masih anak-anak. Vaksin HPV bisa diberikan pada remaja berusia 15 tahun hingga dewasa berusia 26 tahun.Orang dewasa yang berusia di atas 26 tahun juga bisa mendapatkan vaksinasi HPV jika sudah berkonsultasi dengan dokter sebelumnya. Umumnya, vaksin HPV dapat diberikan pada orang dewasa yang sudah menikah atau aktif secara seksual.
Pada remaja dan orang dewasa, vaksin HPV umumnya diberikan sebanyak 3 kali. Vaksin kedua di berikan dengan jeda 1-2 bulan setelah vaksin pertama diberikan. Kemudian, vaksin ketiga diberikan setelah 6 bulan pemberian vaksin kedua.
Indikasi vaksinasi HPV
Sebelum memberikan vaksin HPV, dokter akan bertanya seputar riwayat kesehatan, alergi, serta gaya hidup pasien, termasuk kegiatan seksualnya. Selanjutnya, dokter akan menjelaskan keuntungan dan risiko apa saja yang terjadi setelah menerima vaksin HPV.Jika sudah pernah menerima vaksin HPV, dokter akan menanyakan waktu pelaksanaan vaksinasi dan bertanya apakah pasien mengalami alergi atau efek samping setelah menerima vaksin. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya reaksi alergi atau efek samping dari vaksinasi HPV.
Setelah menerima vaksin HPV, dokter akan menyarankan pasien untuk beristirahat terlebih dahulu guna memantau kondisi dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya efek samping.
Vaksin HPV tidak dianjurkan atau sebaiknya ditunda pemberiannya pada orang dengan beberapa kondisi berikut ini:
• Pernah atau memiliki alergi yang parah terhadap vaksin HPV
• Memiliki alergi terhadap ragi
• Sedang hamil
• Menderita penyakit yang parah
Efek samping vaksinasi HPV
Meski jarang terjadi, vaksinasi HPV dapat menimbulkan sejumlah efek samping berikut:• Area bekas suntikan terasa nyeri dan bengkak
• Sakit kepala
• Lemas
• Demam
• Nyeri sendi atau otot
Meski mampu mencegah terjadinya kanker serviks, perubahan gaya hidup tetap diperlukan untuk meningkatkan keefektifan vaksinasi HPV dalam melawan infeksi virus. Maka dari itu, jaga selalu kebersihan area intim serta hindari berhubungan intim dengan berganti-ganti pasangan.