Setiap umat muslim diwajibkan untuk berpuasa, termasuk ibu hamil. Akan tetapi, ibu hamil diberi keringanan untuk tidak berpuasa bila mengalami gangguan kesehatan atau khawatir terhadap kondisi janinnya. Mari ketahui apa saja gangguan kesehatan yang bisa terjadi pada ibu hamil ketika puasa dalam artikel Medikacare berikut ini.
Ketika hamil, tubuh Bunda memerlukan asupan nutrisi yang lebih tinggi untuk menunjang tumbuh kembang janin. Bunda mungkin tidak bisa mendapatkan asupan nutrisi yang cukup saat berpuasa. Kebutuhan nutrisi yang tidak tercukupi ini bisa membuat ibu hamil mengalami sejumlah gangguan kesehatan yang berisiko membahayakan kondisi kehamilan.
Gangguan Kesehatan yang pada Ibu Hamil ketika Puasa
Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang sering terjadi ketika ibu hamil berpuasa:1. Dehidrasi
Asupan cairan saat berpuasa dan tidak berpuasa tentu berbeda. Ketika hamil, Bunda membutuhkan asupan cairan sekitar 3 liter atau setara dengan 12 gelas per hari. Jika asupan cairan kurang dari jumlah yang dianjurkan, Bunda berisiko mengalami dehidrasi.Dehidrasi umumnya ditandai dengan beberapa kondisi berikut:
A. Rasa haus berlebihan
B. Urine berwarna lebih pekat
C. Mulut kering
D. Mudah mengantuk
E. Sakit kepala
F. Sembelit
G. Peningkatan detak jantung
Bunda dianjurkan untuk segera membatalkan puasa saat mengalami kondisi ini. Jika tidak, dehidrasi saat hamil bisa menyebabkan berbagai masalah pada kehamilan, seperti kekurangan air ketuban, persalinan prematur, hingga kelainan bawaan pada bayi.
2. Stres Tubuh
Gangguan kesehatan pada ibu hamil saat berpuasa berikutnya adalah peningkatan kadar stres tubuh. Hal ini dapat terjadi akibat kadar gula darah di dalam tubuh menurun. Jika tidak segera ditangani, stres tubuh bisa membahayakan nyawa ibu hamil dan janin.Selain itu, sebuah studi menyebutkan bahwa stres dapat memengaruhi jumlah air ketuban dan memicu pelepasan Corticotropin-Releasing Hormone (CRH) yang menyebabkan peningkatan hormon kortisol. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu kontraksi dini hingga persalinan prematur.
3. Hipoglikemia
Kadar gula darah saat berpuasa bisa menjadi rendah karena tidak mendapat asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Penurunan kadar gula darah atau hipoglikemia saat hamil berisiko tinggi membuat ibu hamil mengalami gangguan ketika persalinan. Pada kasus yang parah, hipoglikemia bisa menyebabkan gagal jantung, kejang, hingga kematian.4. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Puasa saat hamil juga bisa menyebabkan berat badan lahir rendah pada janin. Hal ini diduga terjadi akibat berat badan ibu hamil yang hanya mengalami sedikit peningkatan karena perubahan pola makan dan asupan nutrisi saat puasa. Namun, hingga saat ini belum ada penelitian lebih lanjut mengenai dampak BBLR pada kesehatan bayi setelah ia lahir.5. Risiko Pertumbuhan Janin Buruk
Ibu hamil tidak dianjurkan untuk membatasi asupan makanan selama masa kehamilannya guna menunjang perkembangan dan kesehatan janin. Ketika berpuasa, asupan kalori yang tidak tercukupi membuat tubuh berusaha memecah lemak. Hal ini berisiko memicu kematian janin dan ketoasidosis akibat peningkatan kadar keton di dalam tubuh.Itulah beberapa gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada ibu hamil ketika berpuasa. Sebelum berpuasa, alangkah baiknya Bunda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan guna memastikan apakah kondisi Bunda cukup sehat untuk berpuasa atau tidak.
Jika diperbolehkan untuk puasa, pastikan asupan nutrisi Bunda tercukupi agar perkembangan janin tetap berlangsung optimal. Namun, jika Bunda merasakan beberapa gejala, seperti lemas, sakit kepala, atau haus berlebihan, sebaiknya segera batalkan puasa Bunda, ya.
