Orang tua memiliki tanggung jawab besar dalam mendidik dan menentukan pola asuh yang tepat untuk anaknya. Gaya parenting yang Bunda terapkan akan terus berkembang dan menetap dalam diri anak hingga ia dewasa. Yuk, ketahui beberapa tips gaya parenting dalam artikel Medikacare berikut ini.
Pola asuh anak atau parenting merupakan suatu proses interaksi antara orang tua dengan anak dalam mendukung perkembangan fisik, sosial, dan emosi sejak anak berada dalam kandungan hingga dewasa. Hal ini dilakukan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, sehat, dan cerdas.
Namun, hal tersebut juga bergantung pada gaya parenting yang diterapkan orang tua dalam mendidik anak. Maka dari itu, penting bagi Bunda untuk memastikan gaya parenting yang diterapkan dapat mendukung tumbuh kembang anak dengan positif.
Gaya Parenting yang dapat Bunda Terapkan
Gaya parenting atau parenting style pada setiap orang tua mungkin berbeda-beda. Namun, ada beberapa pola asuh anak yang umumnya diterapkan oleh orang tua. Berikut beberapa di antaranya:1. Authoritarian (Otoriter)
Otoriter merupakan gaya parenting yang mengharapkan agar anak menuruti segala perintah orang tua tanpa terkecuali. Orang tua juga mendisiplinkan anak dengan cara yang cukup ketat hingga memberi hukuman bila peraturan yang dibuat tidak dipatuhi.Berikut beberapa ciri dari pola asuh otoriter:
A. Memiliki aturan yang ketat
B. Tidak responsif dengan kebutuhan anak
C. Memiliki ekspektasi tinggi agar anak berperilaku baik dan terpuji
Namun, perlu Bunda perhatikan bahwa dengan gaya parenting otoriter, ada kemungkinan anak mengalami penurunan kepercayaan diri hingga melakukan kenakalan di usia remaja. Ini dapat terjadi karena pendapat anak tidak pernah didengar oleh orang tuanya.
2. Authoritative (Suportif)
Pada gaya parenting authoritative, orang tua tergolong suportif dan memberi respons terhadap sesuatu yang menjadi pilihan anak. Meski begitu, orang tua harus memberi batasan agar tetap terlihat tegas.Ciri dari pola asuh authoritative, yaitu:
A. Memiliki aturan yang jelas dan masuk akal
B. Suportif dan responsif
C. Menghargai setiap pendapat anak
Pada gaya parenting ini, Bunda akan menunjukkan ketegasan sebagai orang tua sekaligus menjadi teman untuk anak. Di sisi lain, Bunda juga bisa memberikan konsekuensi apabila ada aturan yang dilanggar. Anak yang di didik dan dibesarkan dengan pola asuh authoritative cenderung memiliki pribadi mandiri, ramah, hingga memiliki tujuan dalam hidupnya.
3. Permisif
Pada jenis pola asuh permisif, orang tua menerapkan pola asuh yang hangat, namun terlihat lemah di mata anak. Ini karena orang tua tidak menerapkan batasan serta belum tegas dengan adanya peraturan.Ciri dari pola asuh permisif adalah:
A. Rensponsif terhadap anak
B. Sedikit atau bahkan sama sekali tidak memiliki aturan
C. Terlalu sabar
D. Lemah lembut dan toleran
Bukan tidak mungkin, Bunda terlihat lebih memanjakan anak dan sulit untuk berkata tidak atas keinginannya. Selain itu, anak mungkin hanya akan menganggap Bunda sebagai teman, bukan orang tua. Hal ini dapat berpengaruh terhadap perilaku anak yang tidak bisa menghargai aturan, kurang mandiri, hingga menjadi tidak sabaran.
4. Uninvolved (Tidak peduli)
Jenis gaya parenting uninvolved mungkin akan memberikan sedikit dukungan emosional kepada anak. Selain itu, orang tua bisa dikatakan gagal dalam mengajarkan perilaku di kehidupan sosial anak.Ciri dari gaya asuh uninvolved di antaranya:
A. Bersikap dingin
B. Tidak menerapkan aturan apa pun
C. Tidak mau melibatkan diri dalam kehidupan anak
D. Merasa tidak peduli
Pada gaya parenting ini, orang tua tidak banyak tahu mengenai karakter anak. Anak juga tidak mendapatkan panutan, perhatian, serta dukungan dari orang tuanya. Kemungkinan hal ini bisa mengakibatkan terjadinya masalah kepercayaan diri serta kurangnya rasa kebahagiaan anak.
Dari keempat gaya parenting di atas, para peneliti menganggap pola asuh authoritative tergolong ideal untuk Bunda terapkan. Sebab, metode tersebut dikatakan mampu membuat anak kuat secara akademis dan mental, serta stabil secara emosional. Namun, Bunda bisa mengombinasikan keempat gaya parenting tersebut dengan mengambil nilai positif dari setiap metode.